Part 57

400 25 3
                                    


Tour Musim panas telah berakhir. Seluruh pelajar telah Kembali beraktivitas disekolah seperti biasa begitu pula dengan sean.

Pemuda itu berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas diiringi tatapan sinis setiap orang yang dia lewati. Tatapan itu sudah biasa didapatkannya sebelum tour musim panas. Bagaimana tidak? Semua orang pasti iri karna moment yang ia alami Bersama yibo saat tour berlangsung. Mereka terlihat dekat setelah beberapa hari hidup berdua di hutan. Yah.... Mereka tidak tau saja kalau mereka memang dekat dan memiliki hubungan lebih dari kata 'dekat'.

Sesampai didalam kelas sean langsung menuju tempat duduknya masih dengan tatapan sinis setiap orang yang dilewatinya. Hanya teman sebangkunya saja yang menyambutnya dengan baik – jiyang.

Sekarang sahabatnya itu tak takut lagi berhadapan dengan sean karena pemud itu sudah punya jaminan jika dia tak akan di terror dan jiyang tak perlu ikut – ikutan terlibat dalam masalah. So! Sean merasa semuanya telah Kembali seperti semula, hanya sedikit perubahan seperti teman – teman dekatnya dan yibo yang telah mengetahui status nya dan yibo serta bangku yang berada di seberang belakang tempat duduknya yang kini tidak di tempati lagi oleh zhehan.

Hhh... sean pikir gongjun sangat berlebihan. Pemuda itu bahkan membuat zhehan pindah kekelasnya karena tak ingin jauh – jauh dari zhehan. Belum lagi selama tour musim panas kemarin, sean tak pernah melihat dua orang itu sendirian. Seakan mereka adalah tinta dan kertas yang dimana harus saling melengkapi Bersama. Seakan tubuh mereka telah dipasang sebuah perekat kasat mata membuat kedua orang itu tak bisa lepas satu sama lain lagi. Mengerikan menurut sean. Bagaimana jika seandainya yibo bersikap seperti itu padanya. Ah! Kenapa dia berpikir seperti itu?

Sean menggeleng membuat jiyang yang berada disebelahnya terheran-heran.

"kau baik – baik saja?" sean memandang pemuda imut itu dengan senyum mengisyaratkan bahwa dia baik – baik saja.

Jiyang balas tersenyum menatap wajah pemuda itu walaupun sean sudah berpaling kedepan kelas.

.

.

.

.

"Sebenarnya ada apa? Aku merasa seperti orang bodoh yang tak tau apa – apa". Sean menatap yibo yang menyetir.

"Kita akan berpesta".

"Apa?! Pesta? Jangan bercanda wang yibo! Kau membuatku membolos pelajara dan mengadakan pesta? Apa kau sudah gila? Aku berpesta lalu setelah itu menerima hukuman dari guru cerewet itu?"

"saat ini kau bahkan lebih cerewet dari guru itu". Sean hendak protes lagi sebelum menyadari kemana arah mereka.

Tunggu!

Ini? Bukankah jalan menuju rumah yibo?

.

.

.

.

Pesta lajang?

Sean bahkan berpikir bahwa dirinya dan yibo tak berhak mengadakan pest aini karna mereka bukan seorang lajang lagi. Mereka sudah terikat satu sama lain. Dan sean berpikir, apa sebuah pesta harus terikat dengan berliter – liter alcohol seperti kata gongjun dan dylan? Sean rasa tidak harus seperti itu.

Jika tiba – tiba jiyang berada disini, sean tak perlu heran karena komplotan yibo selalu bisa melakukan semua hal yang mereka inginkan dengan mudah. Tapi, jika jiyang mencicipi, tidak! Bahkan dia sudah menghabiskan sebotol soju dan segelas vodka hanya karna ledekan linghe yang menyertakan nama xuan itu membuat sean semakin yakin kalau jiyang punya hubungan mencurigakan dengan ketua osis sahabat sean yang satunya lagi. Zhehan sibuk mencegah gongjun yang sudah benar – benar mabuk untuk minum lagi padahal zhehan sendiri juga sudah mabuk.

Hhhh.... Sean rasa dirinya yang tak berani menyentuh minuman itu melihat keadaan orang – orang ini.

Sean menyandarkan punggungnya disandaran sofa menatap bosan orang – orang mabuk di hadapannya. Bahkan, yibo sendiri pun sudah mabuk dan sean yakin mereka semua bermalam disini. Hanya saja, semoga mama dan papa yibo tidak akan tiba – tiba muncul dan melihat kekacauan ini.

Sean menghela napas hendak membaringkan tubuhnya di atas sofa, Lelah dengan berbagai permainan yang mereka mainkan tadi sebelum semua kecuali dirinya sendiri menjadi mabuk seperti saat ini. Namun, ia mengurungkan niatnya melihat yibo yang tepar diatas karpet tiba – tiba bangun dan berdiri, berjalan sempoyongan menuju arahnya.

Sean hendak berdiri membantu yibo namun yibo lebih dulu mendorongnya Kembali duduk disofa sedangkan pemuda itu duduk dikarpet menumpukan kedua tangannya di paha sean, dan mendongak menatap sean dengan mata setengah terbuka.

"Sean-hik!" yibo tersenyum konyol. Sungguh sean ingin tertawa, ia melihat diri yibo yang lain Ketika mabuk.

Yibo merebahkan kepalanya keatas paha sean dan merentangkan kedua tangannya diatas sofa dengan mata tertutup sempurna. Sean piker yibo sudah tidur, ia pun hanya menghela napas dan menyandarkan kepala kesandaran sofa. Hhh... menyusahkan, apa dia harus tidur dengan posisi seperti ini?

1 jam kemudia sean terbangun merasa pegal dan tak nyaman karena posisi tidurnya. Ia mengucek mata melihat yibo yang masih menjadikan pahanya sebagai bantal dan memeluk kakinya, membuat sean benar – benar tidak bisa bergerak. Sean berdecak mengangkat pelan kepala yibo tapi malah membuat pemuda itu terjungkal kebelakangn dan tertidur di karpet. Sean geleng – geleng kepala melihat tingkah yibo yang tak ada tanda – tanda akan bangun walaupun kepalanya terbentur lantai yang dilapisi karpet. Sean berdehem merasakan sesuatu yang menyangkut di tenggorokannya, berdehem lagi dan akhirnya memutuskan pergi mengambil air minum lalu sesuatu menahan kakinya yang hendak melangkah. Sean menoleh dan mendapati tangan yibo yang memegang pergelangan kakinya.

"Mau kemana? Suara yibo terdengar serak. Mungkin sean harus meralat bahwa benturan di karpet itu tak membuat yibo bangun.

"Pergi dan tidurlah dikamar. Kau, kalian terlihat menyedihkan". Bukannya menjawab sean malah memerintah namun anehnya yibo langsung menurut saja meninggalkan ruangan itu dan pergi kekamar yang dulu ditempatinya dengan sean dengan jalan sedikit sempoyongan dan beberapa kali menabrak dinding atau sesuatu yang menghalangi jalannya. Sedangkan sean memilih minuman di dalam lemari pendingin di sudut ruangan.

Ada begitu banyak minuman beralkohol disana, sean sempat berpikir lebih bai kia turun ke dapur dan mengambil air putih tapi ia terlalu malas jika harus berjalan jauh untuk air putih makai a memilih minuman yang ada botol plastik dalam lemari karena tak mungkin alcohol diisi dalam botol plastik.

Sean sudah meminum setengah botol tapi masih merasa tenggorokannya belum juga lega malah semakin haus dan haus. Tak peduli minuman apapun dihadapannya sean mengambil asal merasa tenggorokannya benar – benar kering seakan dehidrasi, benar – benar butuh cairan. Sean mengerutkan alis merasa minuman yang menyentuh indra pengecapnya benar – benar mempunyai rasa yang aneh namun ia tetap meminumnya hingga tak tersisa.

Sean menghela napas sebelum melihat ruang disekitarnya bergoyang – goyang dan hawa panas yang membuatnya ingin mandi di kolam es saat ini juga. Sean menggelengkan kepala meraih Kembali denga nasal botol di dalam kulkas kecil itu dan menegukknya. Mungkin seperti itu kepalanya yang entah kenapa menjadi berat bisa ringan Kembali. Tapi bukannya membaik, kepalanya malah semakin berat dan ia merasa sangat gerah hingga menjatuhkan botol itu di karpet dan coba membuka kancing kemejanya lalu mengibas - ngibaskan tangannya.

Kepala masih terasa berat membuatnya berjalan sempoyongan entak kemana, yang pasti mengikuti jalan yang bisa dilihat atau dihapal dengan jelas hingga tibalah ia didepan pintu bercat hitam dan langsung membukanya. Sean menggelengkan kepala merasa dirinya juga mulai berhalusinasi melihat yibo yang duduk diatas ranjang dengan mata yang sedikit tertutup.

"sean....". Oh, bahkan ia juga dapat mendengar suara yibo memenuhi Indera pendengarnya. Sean Kembali menggeleng – geleng kuat dan merobek kemeja sekolahnya membiarkan kemeja itu jatuh diatas lantai, merasa hawa semakin panas dan panas. Sean berjalan mendekati ranjang melepaskan ikat pinggangnya dan semua pakaiannya sebelum memeluk yibo yang ddi anggapnay halusinasi dan hal terkahir yang di ingatnya hanya rasa pahil alcohol saat bibirnya dan yibo Kembali bertemu.

To Be Continue   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang