Naruto punya Masashi Kishimoto
Naruto memeluk tubuh Sarada, gadis itu terlihat malu saat dirinya dipeluk oleh sahabat ayahnya. "Kyah!" Sarada terkejut saat Naruto menyentuh buah dada datarnya. "Paman..." Naruto tak menggubris panggilan dari Sarada, ia malah menciumi leher putih gadis itu. Setelahnya, Naruto mendorong pelan tubuh Sarada, dan membalikkan tubuh gadis itu. Dia kemudian berjongkok tepat di depan Sarada.
Pemuda itu membuka pakaian yang dikenakan Sarada, gadis berusia 15 tahun itu agak malu saat ia mulai telanjang di depan Naruto. "Tubuh yang indah Sarada."
"Terima kasih paman."
Naruto tersenyum, dia mengelus kulit putih gadis itu, meremas buah dadanya dan sesekali menjilatinya. Sarada menggigit bibir bawahnya merasakan benda lunak itu membasahi tubuhnya. Jilatan Naruto turun kebawah, hingga sampai pada vagina Sarada, pemuda itu mendorong tubuh Sarada hingga terjatuh kebelakang.
Gadis itu meringis merasakan pantatnya yang terkena lantai kayu, Naruto sendiri tak memperdulikannya, dia membuka kedua kaki Sarada, lalu menjilati vagina basah milik gadis itu.
"Paman ahh... Enak... Ahhh..."
Naruto menggigit kecil clit Sarada, membuat gadis itu terkejut dan meremas kepala pirang Naruto. Dirinya sungguh menikmati bagaimana jilatan Naruto yang mengobrak-abrik vaginanya.
"Paman aku keluar!"
Wajah Naruto terkena cairan milik Sarada, gadis itu langsung rebahan setelah klimaksnya yang pertama. Naruto sedikit kesal dengan cairan Sarada yang membasahi wajahnya, dia lalu membuka celananya, dan mengeluarkan penis besarnya.
Sarada masih tak sadar ketika Naruto mengarahkan penis tegangnya ke vagina miliknya. Pemuda itu kemudian mengunci kedua tangan Sarada, dan mengangkatnya ke atas.
Naruto bisa melihat betapa mulusnya tubuh gadis itu, ia membasahi bibirnya menggunaka lidahnya, sepertinya sangat lezat jika menikmati tubuh Sarada.
Naruto mendorong pelan penisnya, dia tak lupa untuk menjilati lagi permukaan kulit Sarada yang dipenuhi bulir keringat. Tubuh gadis itu menegang saat vagina miliknya akan dimasuki oleh benda besar. "Sarada, kau sempit sekali..."
Sarada kembali menggigit bibir bawahnya, benda besar itu terus merangsek masuk ke dalam tubuhnya, kedua kakinya memberontak seolah dia tak mau dimasuki benda tersebut.
Tapi rangsangan yang diberikan Naruto membuatnya tak merasakan benda itu masuk, area sensitif terus di jilat oleh Naruto, termasuk bagian ketiaknya yang bersih itu.
"Ahhhh paman!"
Naruto menghela napas lega saat dirinya merasakan bahwa penisnya sudah masuk semua ke dalam vagina Sarada, pemuda itu kemudian menggerakkan pinggulnya maju mundur, ia sedikit meringis merasakan sempitnya vagina Sarada.
"Paman... Paman... Pamaann!"
"Agh!" Naruto serta Sarada klimaks secara bersamaan, sperma Naruto meluber keluar dari vagina Sarada. "Shit, ini enak sekali."
"Paman... Lakukan lagi..."