Moegi

2.2K 31 1
                                    

Naruto punya Masashi Kishimoto

Seharusnya, Moegi pulang ke rumahnya setelah pertemuannya dengan Team 10 binaannya, tapi ia malah dicegat oleh pria pirang yang sangat dia kenal, sosok orang yang tak menikah sampai umurnya mencapai kepala tiga. "Sore Moegi?"

"Oh, Naruto-niisan. Sore!"

Pria yang menjabat sebagai Jounin special itu tersenyum tipis mendengar balasan dari Moegi. "Habis dari melatih muridmu?" Moegi mengangguk menjawab pertanyaan basa-basi Naruto. "Pulang?"

"Ya aku mau pulang sebenarnya."

"Mau kuantar? Sekalian aku jalan-jalan juga, Kaachan sedang keluar rumah, mungkin menemui Mikoto baachan. Jadi aku dirumah agak kesepian."

Moegi terdiam sejenak, Naruto telah ditinggalkan Ayahnya beberapa bulan yang lalu, akibat sebuah penyakit yang tidak diketahui. Pria itu hanya tinggal bersama sang Ibu yang bernama Kushina Uzumaki. Tapi tak ada salahnya ia menemani Naruto berjalan sejanak, mungkin ia bisa menghilangkan penatnya setelah melatih Team sepuluh.

"Baik, ayo!"

Naruto mengangguk senang, ia kemudian berjalan beriringan bersama gadis itu. Beberapa saat setelah berjalan, Naruto malah menarik Moegi ke sebuah gang sempit, di sana Naruto menciumi leher Moegi, menjilatinya dengan penuh nafsu.

Moegi terdiam mematung saat dirinya merasakan ada yang aneh dengan Naruto, ia berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi hingga Naruto menciumi lehernya. "Kyah!" tapi pemikirannya hilang tanpa jejak saat Naruto meremas buah dadanya dengan lembut. "Niisan..." gumamnya memanggil Naruto. "Ja-jangan..."

"Kau begitu menggairahkan Moegi. Berawal dari gadis kecil ingusan, dan sekarang menjadi gadis yang membuatku bernafsu." Naruto kembali menciumi leher Moegi. Sang Jounin pun membuka resleting dari jaket Jounin milik Moegi, di sana ia melihat puting susu Moegi berdiri, tanda jika dirinya sedang horny. Naruto menyeringai sesaat, lalu mencium bibir Moegi, lututnya bergerak ke atas untuk menyentuh vagina milik gadis itu.

Moegi nampak terlena dengan ciuman yang diberikan Naruto, ia malah memeluk leher pria itu dan memperdalam ciuman mereka. Moegi tak peduli lagi, ia saat ini sudah sangat terangsang akibat ulah dari Naruto.

Naruto menyingkap kaos yang dipakai oleh Moegi, gadis itu tak memakai bra ataupun pakaian dalam apapun, sementara bagian bawahnya hanya memakai sebuah celana dalam berwarna putih yang sudah basah akibat cairannya. Moegi menghela napas lega, ia kemudian melepaskan diri dari Naruto, dan mendorong pria itu hingga punggungnya menabrak tembok.

Moegi menyeringai, ia kemudian berjongkok tepat di depan celana Naruto. Resletingnya terbuka, lalu Moegi mengambil penis ereksi milik Naruto. Ia terkejut dengan ukuran penis tersebut, tapi Moegi tampak tak memperdulikannya, ia langsung melahap penis Naruto. Gadis itu memberikan sebuah Blowjob yang special pada Naruto.

Buah zakar lelaki itu dimainkan oleh Moegi, ia juga memberikan Titjob pada penis Naruto. "Niisan menikmatinya?"

Naruto meringis saat buah dada Moegi terus bergerak menggesek penisnya, ia tak mendengar pertanyaan Moegi yang terus bergerak naik turun, hingga dirinya mengeluarkan sperma yang menutup wajah Moegi. "Sial..."

"Uhh, lengket Niisan."

"Maafkan aku Moegi."

Moegi menggeleng pelan, ia menjilati cairan putih kental itu, lalu berdiri dari tempatnya jongkok. Moegi berbalik, dan menyingkap rok mini miliknya, di sana ia melepas celana dalamnya, menampilkan vagina berwarna merah jambu yang telah basah kuyup.

Penis Naruto yang tadinya loyo pun kembali berdiri, dia kemudian bersiap untuk menancapkan penisnya ke dalam vagina Moegi. Seringai tercetak jelas diwajah Naruto. Ia langsung mendorong penisnya masuk ke dalam tubuh Moegi, dan menggenjotnya dengan cepat.

"Ahh... ahh... ahhh... Niisan!"

Naruto tak tinggal diam, sembari dia menggenjot vagina Moegi, kedua tangannya merayap dan meremas buah dada gadis itu. "Ugh! Sial, sempit!"

"Ka-kau yang besar Niisan... ahhh... yahh... niisan..."

Beberapa saat setelahnya, tubuh Naruto menegang, dia meremas kencang buah dada Moegi, bersamaan dengan tubuh gadis itu yang ikut menegang. Keduanya mengeluarkan cairan masing-masing.

"Niisan, aku keluar! Ahhh..."

Naruto berdecak. Keduanya mengeluarkan klimaksnya masing-masing.

Konoha lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang