1. Im Sorry, I Love U

729 71 16
                                    


Cek ombak....
Author lagi bikin story gaje
kali kali aja suka 😃
Selamat membaca....
💞

*****Private Room Jam 7 Pagi

Dita membuka matanya perlahan, samar dia merasakan hembusan nafas di bahunya. Geli rasanya dan hembusan nafas itu terasa nyata dan teratur.

Selain hembusan nafas, pingganggnya terasa berat, Dita melirik ke bawah, ke arah pinggangnya dan menemukan tangan besar yang memeluk pinggangnya erat. Dita meraba pelan tangan yang memeluk pinggangnya.

"Ada hantu kah?"

Dita memejamkan matanya lagi, mencoba meraih kesadarannya penuh. Perlahan dia buka matanya lebar lebar, memperhatikan sekali lagi tangan yang memeluk pinggangnya erat.

"Kenapa hantu tangannya besar dan hangat"

Dita meraba pelan tangan itu, memastikan bahwa itu tangan manusia atau tidak.

"Sepertinya aku telah membuat kesalahan yang fatal"

Dita menyadari bahwa dia tidak memakai apapun dibawah selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Selain itu, dia merasakan seluruh badannya sakit, khususnya pada organ kewanitaannya, rasanya perih luar biasa, perihnya menjalar sampai ke kepala dan menimbulkan rasa pening. Dita tahu dan paham apa yang sudah terjadi pada dirinya. Dia bukanlah remaja polos dan naif. Semalam dia berhubungan badan dengan laki laki, dan dia merasa mengenal baik laki laki itu.

"Please....bukan dia...please...karena kalau dia maka semuanya akan semakin rumit"

Beberapa kali Dita menarik nafas, mengumpulkan keberaniannya. Perlahan dia menyingkirkan tangan besar itu dari pinggangnya, kemudian berbalik pelan untuk melihat dan memastikan siapa yang sedang memeluknya erat, walaupun dia tahu pasti bahwa orang yang sekarang ada di sampingnya adalah orang itu.

Dita menahan nafasnya, dia tercekat karena dugaannya ternyata benar.

"Shittt....Seokjin oppa"

Dita mengejap ngejapkan matanya berkali kali, berharap bahwa apa yang dia alami adalah mimpi. Dia menyentuh pipi Seokjin dan mencubitnya berkali kali, memastikan bahwa laki laki yang ada di depannya benar benar Seokjin dan bukan hantu.

"Ouch....sakit" Seokjin mengelus pelan pipinya yang memerah karena cubitan tangan Dita.

"Seokjin oppa...." panggil Dita pelan

"Hmmm....." jawab Seokjin malas

"Bangun....apa yang sudah kita lakukan semalam?." Suara Dita terdengar memelas meminta jawaban walaupun dia sudah tahu jawabannya.

Seokjin masih mengantuk dan lelah akibat semalam suntuk memadu kasih di atas ranjang bersama Dita. Malam yang sangat panas. Entah sudah berapa kali dia melepaskan benihnya ke dalam rahim Dita. Berkali kali dia merasakan puncak kenikmatan dunia bersama Dita.

Seokjin memaksakan matanya terbuka dan segera sadar begitu mendengar suara Dita. Seokjin membuka matanya dan menatap Dita mesra.

"Pagi Dita....kau sudah bangun."

Dita hanya menatap datar Seokjin menuntut jawaban.

Seokjin menelan ludahnya, menekan kegugupannya, menarik nafas dan bersikap santai. "Mianhae Dita...tapi jawabannya adalah iya...akhirnya malam malam yang ku impikan terjadi juga..gomawo dita-ya." Seokjin mengikis jarak diantara mereka, mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup dan melumat lembut bibir Dita yang membengkak akibat ciuman yang mereka lakukan semalaman.

Dita tercekat dengan ciuman mendadak Seokjin. Dita membeku tak merespon.

"Dita....." suara serak Seokjin memecah kesadaran Dita

Im Sorry, I Love U [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang