13. Unholly

234 45 5
                                    


"Hyung....kita ketemu di kamar 301 ya..." seru Yoongi

"Baiklah...aku sedang kesana...sekarang aku sudah masuk lift" Seokjin bergegas masuk lift dan memencet tombol lantai 3.

Perlahan Seokjin membuka pintu kamar hotel 301 dengan kunci yang petugas front desk hotel berikan. Begitu pintu terbuka, suara suara memenuhi ruang tamu kamar. Kamar president suite dengan ruang tamu yang luas. Suaranya jelas dan keras. Suara yang Seokjin hapal ketika dua manusia sedang menuntaskan hasratnya.

"Heh....apa apaan ini Yoongi. Kenapa memanggilku kemari ketika dia sedang bercinta."

Seokjin mendudukkan tubuhnya di sofa dan mulai memejamkan matanya, bermaksud menunggu sampai Yoongi menyelesaikan kegiatannya.

"Jhon.....faster..faster....ahhhh"

"Of course baby.............Yeri.....ahhhh"

"He......." Seokjin membuka matanya, mencoba menajamkan pendengarannya, merasa nama seseorang yang dia kenal disebut.

"Yeri....aku mau sampai....."

Seokjin terkejut, matanya melotot, dan segera dia buka pintu kamar yang ada di depannya.

"Yeri....." Seokjin menatap tak percaya dengan pemandangan yang ada di depannya.

Yeri terkejut dan mendorong tubuh Jhon yang ada di atasnya.

"Sial.....aku belum mengeluarkan semuanya."Jhon menutupi pusat tubuhnya dengan cairan yang terus menetes.

"Seokjin...ini tidak seperti yang kau duga....dia memaksaku." Yeri menarik selimut menutupi tubuh polosnya.

"Memaksa????" Jhon menyeringai kesal.

"Diam kau...." Yeri menatap tajam Jhon. "Percayalah padaku Seokjin." Yeri mendekat ke arah Seokjin yang masih termangu, shock dengan kejadian yang barusan dia lihat. Dia sudah sering dengar bahwa Yeri sering tidur dengan laki laki, tapi tetap saja shock saat melihatnya langsung. Sungguh menjijikkan.

"Jangan mendekat...." Seokjin menepis kasar uluran tangan Yeri.

"Jadi....semua yang Yoongi katakan selama ini itu benar. Kupikir hanya gosip murahan. Yeri...kau jalang." Bibir Seokjin bergetar mengucapkannya

"Seokjin....aku mencintaimu....maafkan aku." Teriak Yeri.

"Cinta? Apa yang kau lakukan ini kau anggap cinta? Kau dengan mudahnya tergoda. Apa alasanmu sekarang? Apa?"
Mata Seokjin berkilat tajam menunjukkan amarah yang sangat besar.

"Bukankah cinta tidak mempedulikan apapun, bukannya cinta itu tulus tidak memandang siapa dan apa. Bukankah cinta itu memaafkan. Laki laki hanya jatuh cinta sekali, kau tidak akan bisa melupakan aku..cinta pertamamu. Bukankah cinta pertama itu cinta yang tulus dan memaafkan, cinta yang tidak akan selalu ada dihatimu" Yeri mencoba menyakinkan dan berkilah.

"Kenapa kau mengungkit soal cinta? Sudah tidak ada cinta diantara kita. Aki heran kenapa dulu aku bisa menyukaimu????" Seokjin menutup matanya, menahan emosi yang mulai meluap.

"Seokjinnn...."Yeri menjerit dan mulai menangis

"Apa yang kau lakukan tidak ada urusannya denganku, tapi apa yang kau lakukan ini sungguh tidak bermoral...ahhh...bukan...bukan tidak bermoral...tapi itu memang gaya hidupmu....pantas saja kita tidak pernah cocok" ucap Seokjin geram

"Aku terpaksa. Kau tidak pernah menyentuhku. Aku punya kebutuhan biologis yang harus dipenuhi" Jerit Yeri putus asa

"Terpaksa? Terpaksa karena apa? Kau mengikuti hawa nafsumu...dan kau melakukannya dengan sadar. Otakmu dipenuhi dengan nafsu. Kau menganggap sex sama hal nya dengan makan, tanpa perlu adanya ikatan yang jelas dan perasaan yang terlibat. Dan itu sangat berbeda dengan prinsip ku" Seokjin menatap Yeri sinis.

Im Sorry, I Love U [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang