14. Sadar dari koma

4 1 0
                                    

Hallo guys
maaf ya lama update ☺️
Dan gimana nih ada kemajuan
sama cerita ini apa engga?

"Sabar untuk menghadapi semua masalah itu memang tak muda. Tapi jalani dengan bismillah insyaallah menjadi berkah."
~~catatanNdaa~~

Alderen saat ini sudah berada dirumah sakit ditemani oleh Baskara juga tentunya. Mereka sama-sama diam oleh pikiran masing-masing. Kedua laki-laki itu menatap sendu kearah Ayara.

"Gak kebayang gimana gue besok diposisi, Ayara." Celetuk Alderen.

Baskara langsung menoleh. "Maksud,Lo?"

"Engga." Alderen menggeleng yang masih setia menatap Ayara dari jendela besar.

Mereka kembali lagi dengan pikiran masing-masing. Alderen yang merasa capek berdiri ia berjalan ke arah kursi yang memanjang kesamping.

Laki-laki itu menyandarkan kepalanya. Sedangkan, Baskara masih setia menatap wajah Ayara dengan tatapan kosongnya. Ia menjadi rindu dengan, akh sudahlah tak penting.

"Lo kemaren-kemaren tidur disitu terus?" Tanya Baskara beralih menghampiri Alderen lalu duduk disamping cowo itu.

Alderen hanya mengangguk.

"Gak pegel-pegel?"

"Pegel dan sakit badan emang iya. Tapi kalau buat sahabat sendiri gada artinya." Jawab Alderen pandangan lurus kedepan.

"Beruntung banget Ayara punya sahabat kaya Lo." Kata Baskara terkekeh miris.

"Bukan dia yang beruntung, tapi gue beruntung punya sahabat yang sekuat dia disaat keluarganya gak peduliin dia." Alderen melirik Baskara tersenyum smirk.

Baskara bungkam mulutnya sudah tak bisa berkata-kata lagi saat lontaran yang keluar dari mulut Alderen, seperti sindiran untuknya.

Mereka langsung berdiri dari duduknya saat seorang dokter dan suster ingin masuk kedalam ruangan Ayara.

"Ada apa dok sama pasien?" Tanya Alderen cepat.

"Sebentar ya kak kami periksa terlebih dahulu." Balas suster itu kemudian masuk keruangan Ayara.

Mereka hanya bisa melihat dari balik kaca.

Kedua laki-laki itu bisa melihat dokter itu tersenyum membuat mereka mengerutkan keningnya bingung, ada apa sebenarnya?

Tak lama dokter dan suster yang memeriksa Ayara tadi keluar. "Keadaan pasien sudah ada perkembangan, dalam waktu cepat pasien akan mungkin esok pagi sudah sadarkan diri." Jelas dokter.

"Serius,dok?" Alderen antusias.

Dokter tersebut mengangguk. "Do'akan saja itu hanya prediksi saya, bisa jadi siang ataupun esok hari ia akan sadar."

Alderen mengangguk ia harus yakin kalau Ayara akan bangun besok pagi. Dan kembali beraktivitas seperti semula.

"Kalau gitu saya permisi." Dan diangguki mereka berdua.

"Seneng nih." Celetuk Baskara berniat bercanda.

Alderen menatap Baskara tajam.

Dua Insan Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang