11

3 3 0
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
!
!

Sudah 2 jam Alitza memainkan game di handphone nya, bukannya menghilangkan kegabutan jutsru sekarang gadis ini bertambah bosan. Di sisi lain ia merasakan cacing-cacing yang ada di perutnya sedang berdemo sekarang. Alitza bingung harus melakukan apa, memasak? Terakhir kali ia mencoba memasak telur seketika ia membuat telur itu gosong dan menghitam seluruh ruangan dapur berbau tidak sedap. Setelah kejadian itu Al menyuruh Alitza untuk tidak menyentuh kompor yang ada di dapur. 

Jika menunggu Al pulang bisa-bisa gadis ini mati kelaparan. Hanya satu jalan keluarnya, menyuruh pria itu pulang.

OM OM KAYA😈

Om gue laper nih!

                           Sebentar lagi saya pulang

Kapan?

                             Saya bilang sebentar lagi

Iya sebentar kapan?

                20 menit saya sampai di  rumah

Affah iyah?

                                                        😑

Dih sok senyum-senyum 

                          Itu ekspresi datar Liza 😒

Oh 🙄

Al menatap ponselnya dengan rasa kesal, kenapa ia terlalu baik membiarkan gadis ini tinggal bersamanya. Gadis ini sangat-sangat menguras emosinya. Tingkahnya yang seperti anak-anak dan sikap polosnya seakan-akan tidak tahu apa-apa.

Dari awal ia melihat gadis ini rasanya Al ditarik dalam kehidupan Alitza Terlalu banyak hal yang berbahaya di luar sana jika ia membiarkan gadis ini sendirian.

Al menutup laptopnya dan merapikan berkas-berkas yang ada di mejanya. Meraih jasnya dan beranjak keluar ruangan. Ternyata para karyawan sudah pada pulang dari tadi. Hanya tinggal Al seorang diri yang masih sibuk dengan pekerjaannnya. Pria ini terkadang suka lupa waktu jika sudah mengerjakan pekerjaannya itu. Ia harus segera membeli makanan dan pulang. Kalau tidak gadis itu pasti seperti burung yang tidak pernah diberi makanan 3 bulan. Ya, berisik. 

Al perlahan membuka pintu rumahnya, apa ini? Senyap tak ada suara. Padahal ia sudah siap-siap mendengar cekcokan gadis itu. Al berjalan mendekati sofa, ternyata Alitza sudah tertidur pulas dengan posisi terbalik, kaki berada di atas sandaran sofa sedangkan kepalanya berada di bawah. Al menggeleng-gelengkan kepalanya, entah kapan gadis ini bisa dewasa. Al memperbaiki posisi tidur Alitza dan memindahkannya ke kamar. 

Al memandangi wajah polos itu, tersirat kepedihan yang mendalam namun tak tampak jelas. 

Parasnya yang tenang membuat hati Al terasa tertusuk. Banyak hal yang tidak diketahui Al tentang gadis ini. Namun ia tahu bahwa gadis ini membawa sejuta kepedihan dalam hidupnya. 

Tanpa ia sadari ternyata gadis ini sangat cantik, hanya saja sedikit berisik. Namun di wajahnya yang penuh senyuman itu ada kisah yang tersembunyi. 

JANGAN LUPA VOTE GUYS!!

Hurt By The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang