DB • 26

32.9K 2.8K 64
                                    

"sayangg, ayo kita pergi!"

Damon keluar dari kamar menuju Felix, seperti biasa Damon tidak mengenakan atasan hanya ada sebuah kalung emas yang menutupi bagian atas dadanya.

"Huh?" Felix duduk berdua dengan rubah kembar di depan tv.

"Kita akan pergi."

"Kemana?"

"Memilih baju pernikahan! Ayo!" Damon menarik-narik tangan Felix.

"Eehhh?!"

Rubah kembar saling menatap dan mengangguk sambil tersenyum.

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

***
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

"Sampaii.." Kata Damon lesu.

Kelima makhluk yang ikut menganga kagum, kecuali Leo.

Yup! Aaron dan Leo ikut, karena saat Damon akan pergi mereka tiba-tiba datang.

Parahnya si kembar rubah juga ikut, Damon jadi tidak bersemangat untuk berduaan dengan Felix.

"Ayo masuk." Damon menggandeng tangan Felix.

Saat masuk, mereka di suguhi perpaduan emas dan perak di seluruh bagian butik itu.

"Wow..." Kata Felix.

Aaron tak berhenti menganga, hingga Leo menutup mulutnya.

"Indah, kan Felix?" Kata Ken.

Felix menoleh dan mengangguk. Rubah kembar mode remaja sekarang, jadi Felix agak sedikit canggung.

Satu pelayan iblis wanita menghampiri Damon dan menunduk hormat.

"Selamat pagi, pangeran."

"Pagi, tolong siapkan ruangan untuk pengantinku dan siapkan juga pakaian terbaik dari butik ini."

"Siap, pangeran."

Seluruh pelayan mondar-mandir menyiapkan semua yang di perlukan.

Sambil menunggu, mereka berenam duduk di salah satu kursi bundar di ruangan VIP yang Damon pesan.

Di ruang VIP ada kursi dan sofa untuk bersantai atau menunggu yang lain ganti baju. Di depan kursi-kursi itu ada tirai yang menutupi ruang baju-baju dan di dalam ruang baju itu masih ada tempat ganti yang cukup untuk dua makhluk.

"Jadi, kenapa kalian ingin ikut?" Kata Damon ke mereka berempat.

"Menganggu waktuku saja.." lanjutnya bergumam.

"Sudah kubilang agar tidak usah ikut, vampir ini keras kepala sekali." Kata Leo ke Aaron.

"Baguslah kami ikut, siapa tau kau ingin melakukan sesuatu yang tidak senonoh ke Felix, jadi kami bisa menghalangi." Kata Aaron seperti mengejek.

"Sialan." Desis Damon, sayangnya itu benar.

"Kalian penyelamatku." Felix menatap Aaron bangga.

Aaron juga menatap Felix dengan pandangan dramatis.

"Kalau kami hanya ingin memilihkan baju untuk Felix! Ya, kan Kin?"

"Iya! Ayo, Felix!"

Ken dan Kin menarik tangan Felix ke dalam ruang ganti.

"Oyy!!" Damon meninggikan suaranya.

"Pinjam, yaa!" Kata rubah kembar kompak.

"Ikuttt! Tunggu aku!" Aaron berdiri dan melesat cepat menuju Felix.

Bl • Devil's bride [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang