GRIZELLE
Seorang wanita yang berjuang menyembuhkan mental health nya dari masa lalu yang sangat buruk baginya. Ia dipertemukan dengan salah satu laki laki yang hidupnya jauh berbeda level dengan wanita itu yang menjadi anak dari seorang CEO.
Laki...
Wanita bersurai hitam dengan memakai seragam sekolah Angkasa yang isinya terdapat para anak sultan dan para pelajar yang jenius, ya itu aku. Grizelle Buana.
Sekolah itu sangat elite dan aku masuk sebagai OSIS di sekolah itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sekolah ini, aku mengambil extra menggambar. Entah mengapa, menggambar adalah salah satu obat penenang bagiku.
Pagi ini aku berangkat sangat pagi karena ingin menghirup udara pagi yang cerah bersama motor kesayangan ku.
Kak Monata dan aku sarapan bersama tanpa Papah dan Mamah. Kak Monata akan pergi ke kampus jam 9 sedangkan aku selesai makan langsung cus pukul 06.05
//
Lah, ini OSIS belum ada yang jaga nih? Memang aku sianak rajin, ea. Aku pergi ke kelas menyimpan ranselku dan pergi ke depan sekolah untuk berjaga dan memakai almamater OSIS.
"Ini para siswa pada kemana sih? Masa jam segini belum ada yang datang. Iya sih masih jam enem, tapikan jadi pelajar harus rajin seperti? Grizelle." kataku bicara sendiri dan membanggakan diri.
Lima menit setelah aku seperti orang gila berbicara sendiri, akhirnya ada siswa laki laki dengan pakaian seragam putih abu, tapi tidak memakai sepatu seragam.
Alhasil, aku menghentikannya "Stop! Kenapa kamu gak pake sepatu sesuai peraturan?!"
Dia hanya memasang wajah bodo amat dan tidak bicara sepatah katapun. Lalu ia pergi meninggalkan ku. "Woy!!" teriakku memanggilnya.
Kita positif thinking aja mungkin dia belum pergi ke THT. Sudahlah, lagipula dia teman sekelasku sekaligus ketua murid kelas.
Waktu berlalu sangat cepat, sudah ada beberapa OSIS dan guru disamping dan disebrangku.
Karena lelah dari pagi aku berdiri, guru guru mempersilahkan ku untuk ke kelas dan istirahat saja.
Tak sengaja, dikoridor aku mendengar seorang siswi sedang menelepon.
Langkahku terhenti..
"Yah, nanti kalo hujan jangan lupa bawa jas hujan ya. Awas loh jangan telat jemputnyaa."
"Iya sayangku, kalo gak lupa yah haha. Sekarang dapetin dulu nilai 100 nya ya. Semoga ulangannya lancar ya nak.."
Wanita itupun pergi sambil melanjutkan pembicaraannya...
Lah, gak ada angin gak ada hujan. Kenapa mataku tiba-tiba mengeluarkan air mata. Aku mengepal tanganku erat dan seketika aku sesak nafas tak karuan dan panik tiba tiba.
