05

4.1K 265 5
                                    

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai karya penulis!

•••••

12:23 -

"Boleh minta foto bareng gak?!"

"Nomor WA deh kalo bisa."

"Lo suka makan apa? Nanti gue beliin."

"Gue ada  dua tiket nonton nih? Lo mau nemenin gue, kan?"

"Jalan bareng mau gak?"

"Ayok! Yok bisa yok pepet kamu sampek dapat!"

Haechan bergerak risih saat banyaknya siswi dan bahkan siswa yang datang menghampirinya sambil mencecarnya dengan banyak permintaan.

Haechan sebenarnya tak suka ditanya-tanya seperti itu, apalagi kalau mereka orang asing. Haechan sangat tidak suka.

Saat Haechan hendak menjawab, seseorang lebih dulu datang dan menggebrak meja yang ada di hadapan nya.

Kedua mata Haechan membulat lebar, sedangkan orang-orang yang sedari tadi menggoda dan bahkan meminta hal pribadi dari Haechan ikut kaget.

Mark si pelaku menatap orang-orang itu dengan tatapan yang begitu tajam.

"Pergi!" perintah Mark dingin dan datar.

Aura Mark benar-benar begitu gelap, membuat semua orang merinding dibuatnya.

Dengan terpaksa, para penggemar Haechan akhirnya pergi dengan kecewa tanpa membawa hasil apapun.

Haechan menghela napas lega, lalu mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

Saat Haechan mengangkat pandangannya, dia langsung mengatupkan bibirnya dengan cepat karena kaget.

Siapa yang tak kaget kalau dipandang dengan tatapan mengintimidasi dari seseorang.

Siapa yang tak kaget kalau dipandang dengan tatapan mengintimidasi dari seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan gelagapan, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Beberapa menit Haechan memandang ke arah lain, dia kembali mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah Mark.

"Ka ... Kakak kenapa?" tanya Haechan gugup.

"Kenapa apa?" jawab Mark santai.

The Best Affair | MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang