12:23 -
Plak!
Wajah Haechan terhuyung ke samping saat seseorang dengan cepat menampar pipinya dengan sangat kasar. Sendok yang tadinya Haechan pegang untuk menyendok makanan ke dalam mulutnya bahkan terlempar di atas lantai.
Rasa enak bakso yang sedari tadi dia kunyah seketika terasa sangat hambar. Kantin yang tadinya riuh dan ricuh karena gosip siswa/i di sana seketika hening beberapa saat, lalu kembali terdengar seperti bisikan.
"Heh! Gak tahu diri banget lo. Kenapa gak ketemu sama gue buat minta maaf, Sialan?! Lo udah rebut semuanya dari gue! Gimana bisa Mae tahu kalau tadi pagi gue nyakitin lo?!" tanya Renjun emosi.
Haechan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Bukan Echan yang bilang sama Mae. Tapi, Kak Mark. Kak Mark nelpon Mae sewaktu kita udah sampai di sekolah," jawab Haechan jujur.
Iya, sewaktu baru sampai di sekolah, Mark memang menelepon Chitta dan berkata kalau Renjun menyakiti fisik Haechan di tepi jalan sewaktu ingin ke sekolah. Jadilah Chitta menelepon Renjun dan memarahi anaknya itu.
"Gak seharusnya lo nampar Haechan kayak gitu, Njun!" marah Jaemin.
"Gak usah bacot ya kalian, Njing! Dia udah ngaduan sama Mae ditambah ngerebut cowok gue! Kalian masih bela orang yang bersalah?! Sejak kapan kalian bodoh dalam main hakim sendiri?!" tanya Renjun emosi.
"ASAL KALIAN TAHU! ADIK GUE SEO HAECHAN INI! DIA UDAH NGEREBUT COWOK GUE! GUE PUTUS SAMA MARK KARENA MARK DIGODA SAMA DIA!" teriak Renjun keras. Sangat keras agar semua orang dengar apa yang dia katakan.
"Gak usah banyak bicara, Seo Renjun," ucap Mark yang baru datang.
"Lo mau belajar main api?" tanya Mark yang kini berdiri di depan Haechan.
Renjun menatap Mark dengan tajam.
"Gue hargai lo karena lo sahabat gue, Renjun."
"Gue gak nyakiti lo karena lo sahabat gue, Njun."
"Gue sayang sama lo. Gak lebih dari sosok sahabat."
"Lo gak suka dan sayang sama gue layaknya sayang dalam artian cinta."
"Lo cuma obsesi karena gue selalu lindungi lo kalo ada masalah."
Renjun menangis saat mendengarkan jawaban Mark.
"Udahan aja main-main nya, ya? Lo cuma obsesi. Tolong bedain obsesi sama cinta, ya," pinta Mark.
Mark menarik napas dalam-dalam.
"Kalau emang cara halus gak buat lo jera. Maaf ... Gue bakalan gunain cara kasar," ucap Mark.
Mark mengangkat ponselnya, lalu memperlihatkan video seks Renjun dan Luke.
"Ya atau enggak? Gue bakalan sebar ini kalau lo gak janji bakalan lepasin gue sama Haechan dan cari kebahagiaan lo tersendiri tanpa obsesi sama gue," ucap Mark.
Renjun menatap Mark dengan nanar, lalu dia menatap Haechan dengan tatapan kecewa.
"See ... Lo senang karena udah berhasil buat gue dibenci sama semua orang-orang?"
"Lo berhasil, Seo Haechan."
"Gue dibenci sama Mark. Dibenci sama Mae. Dan sekarang, Mark ngancem gue biar gue dibenci sama semua orang."
"Se-sempurna apa sih lo?"
Renjun bertanya dengan air mata yang mengalir.
Jeno memeluk Renjun dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Affair | MarkHyuck
Teen FictionBayangkan bila kalian berada di posisi Haechan, menjadi selingkuhan pacar kakaknya sendiri. Haechan dan Renjun merupakan sepasang saudara. Dimana Haechan yang menjadi adik dan Renjun yang menjadi kakak. Renjun berada di kelas 11 SHS, sedangkan Haech...