15

3.4K 243 21
                                    

Sudah sebulan lebih Haechan meninggalkan Indonesia dan kembali ke Amerika bersama sang Daddy. Ya, Haechan memutuskan untuk kembali ke Amerika karena tak ingin menambah banyak masalah lagi di Indonesia. Lebih-lebih membuat Renjun merasa marah dan dibenci disana.

Alih-alih dendam dengan Renjun, Haechan malah merasa bersalah dan juga merasa tak enak pada sang Kakak. Apalagi saat dia tahu kalau tiga hari sebelum dia kembali ke Amerika, Jaemin, Jeno dan Winter sempat memarahi Renjun di depan umum karena berani mengatakan hal yang tidak-tidak untuknya.

Bagi Haechan, biang masalah memang berasal dari dirinya. Dia hanyalah orang asing yang datang di dalam persahabatan Renjun, Mark, Jaemin, Jeno dan Winter.

Dan alih-alih dia menepati janjinya dengan Mark untuk bertahan sampai Canadian boy itu meyakinkan semuanya, Haechan malah menyerah lebih cepat. Baginya, ini adalah jalan yang terbaik untuk hubungannya dengan Renjun.

Ya, Haechan sadar kalau tak ada yang lebih penting dibanding keluarga sendiri. Ya ... Mungkin.

Sekarang, di Amerika sudah memasuki jam sembilan pagi.

Haechan tengah duduk di kursi taman mansion sambil menatap beberapa bunga matahari di sana.

"Hah ... Kayaknya bakalan hujan. Ramalan cuaca juga bilang begitu..." lirih Haechan.

Haechan menundukkan kepalanya dengan dalam. Bohong kalau dia bilang tak merindukan Indonesia, apalagi di sana ada orang yang mengajarkan dirinya apa itu jatuh cinta.

Jangan lupakan kalau sosok Mark merupakan cinta pertamanya.

"Hey! What are you doing here, Bear?! Kamu gak baca ramalan cuaca kalo ada angin lebat sama hujan deras?!"

Haechan dengan segera membalikkan badannya untuk melihat siapa yang baru saja memberikannya sebuah perhatian.

Haechan memutar kedua bola matanya dengan malas saat melihat Vernon yang sekarang malah berpose layaknya model brand ambassador terkenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan memutar kedua bola matanya dengan malas saat melihat Vernon yang sekarang malah berpose layaknya model brand ambassador terkenal.

"Cih! You're wearing sunglasses again. Kamu gila?" tanya Haechan malas.

Vernon terkekeh, lalu dengan segera dia ikut bergabung duduk bersama sang sahabat.

"Ini style, Stupid!" ledek Vernon.

"Style your ass!" sinis Haechan.

Haechan memang lost control bila hanya bersama Vernon. Salahkan saja Vernon-nya yang memang saat pertama kali bertemu dengan Haechan malah mengajari anak itu beberapa kata haram.

Tapi, tenang saja. Haechan yang polos masih sama, hanya saja akan berubah merek saat bersama Vernon.

"Huhuhu! Kamu merindukan pria bastard itu lagi, ya?" tanya Vernon.

"Don't call him a bastard! Yang bastard di sini adalah aku!" sinis Haechan.

Vernon terkekeh.

The Best Affair | MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang