07

3.9K 291 18
                                    

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai karya penulis!

•••••

Sejak malam itu, Mark dan Haechan begitu dekat dan bahkan Haechan kadang sesekali bermanja dengan Mark. Ya, walaupun tak sering.

Sama seperti saat ini, liburan mereka di Yunani akhirnya tercapai setelah Jaemin mendapatkan tiket di jam satu dini hari, dan sudah terhitung mereka berlibur di Yunani selama tiga hari. Dan tiga hari itu pula, Mark dan Haechan begitu dekat.

Saat ini, Haechan, Mark, Renjun, Jeno, Jaemin dan Winter tengah berada di dalam kamar hotel milik Jaemin dan Winter.

"Balik," kata Mark dingin.

"Lah! Enak aja itu cocot mau balik cepat. Iya kali kita di sini cuma tiga hari, Mark!" kesal Jaemin.

"Sumpah, Mark. Diam aja elah. Masih banyak yang belum kita kunjungi di sini," sahut Jeno.

"Siapa suruh kalian jetlag sehari?" tanya Mark tenang.

"Kenapa mau balik cepat sih , Yang?" tanya Renjun manja.

"Malesin di sini," jawab Mark malas.

Brak!

Seketika semua pandangan mata tertuju pada Renjun yang baru saja menggebrak kasur dengan keras.

"Kenapa lo?!" kaget Jaemin.

"Gue tahu alasan Mark mau balik cepat," jawab Renjun.

Mark melirik Renjun dengan sebelah alis yang terangkat.

"Itu karena lo ngerasa risih satu kamar sama gue, kan?! Bilang aja!" tegas Renjun.

"Gak usah nyari perkara, Njun," ucap Mark malas.

"Ya ... Kamu yang nyari perkara sama aku, Sayang! Emang dari kemarin-kemarin kamu gak mau satu kamar sama aku. Kamu banyak alasan, lupa naik ke atas ranjang sampai ketiduran di sofa lah, lupa naik ranjang karena tiduran di lantai lah. Dan tadi malam, tadi malam aja kamu gak satu ranjang sama aku, alasan kamu gak masuk akal, jalan-jalan dan ketiduran di mobil!" jelas Renjun panjang.

Renjun tertawa deras.

"Kenapa kamu gak mau tidur satu ranjang sama aku?! Ha?! Apa yang salah?!" tanya Renjun.

Air muka Renjun sudah terlihat muram dan dipenuhi amarah.

"Gue yakin banget kalau emang lo udah gak sayang sama gue, Mark! Kenapa?!" tanya Renjun berteriak.

"Gak usah ngerusak suasana, Njun!" peringat Mark.

Renjun tertawa sinis.

"Ngerusak suasana kayak mana?" tanya Renjun malas.

"I'm telling the facts! Mereka berhak tahu, gimana hubungan kita selama ini. Gimana holiday kita yang katanya bareng date gini!" lanjut Renjun dengan tegas.

"Coba kasih aku alasan yang logis sampek kamu gak mau sentuh aku! Kamu gak mau satu ranjang sama aku! Tell me!" marah Renjun.

Mark memejamkan matanya beberapa detik, lalu kembali membukanya dan menatap Renjun dengan datar.

"Gue suka sama orang lain!"

Lima kata yang keluar dari mulut Mark, berhasil membuat Renjun langsung melemas dan bersandar pada pundak Haechan. Air mata pria kelahiran China itu langsung mengalir dari kedua matanya.

The Best Affair | MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang