Mulai «⁰³»★

6 1 0
                                    

Kira kira pisual ini cocoknya siapa ya, tolong bantu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira kira pisual ini cocoknya siapa ya, tolong bantu!

***

Masih di sekolah dengan tempat yang berbeda.Terlihat Annya yang sedang melamun, dia tersentak kaget saat Agbian menempelkan kaleng soda dingin pada pipi Annya yang terkena tamparan Kirana tadi.

Annya meringis memejamkan matanya. "Lo, tau gak ini sakit kampret ...!" Annya merubah air wajahnya seperti singa kelaparan.

"Sory, itu ... biar gak lebam aja," tukasnya pada Annya sambil menghela.

"Sini, biar gue aja sendiri!" Annya mengambil alih kaleng soda itu dengan kasar beserta tatapan mautnya.

"Lo, lagi ngapain di sekolah gue?" todong Annya 'tak santai.

"Ya, serah gue lah ... emang sekolah ini punya lo?" kata Agbian mendekatkan wajahnya pada Annya.

"Jauh-jauh, tuh muka!" sergah Annya menoyor kening Agbian kasar.

Annya saat ini berada di kantin, karna keributan yang Kirana perbuat, membuat Annya meninggalkan satu mata pelajarannya.

Sekarang adalah waktunya istirahat karena itu Agbian memutuskan mengajak Annya ke kantin.

"Annya! Lo kenapa?" Nasya begitu kaget melihat Annya, pikirannya kemana-mana dia takut Annya kenapa-napa, seperti beberapa minggu lalu.

Nasya menghampiri Annya, "Lo, gak ngapa-ngapain sahabat gue, 'kan?!" Nasya menatap Agbian seperti singa kelaparan.

Dia tidak sengaja melihat pipi merona Annya, seperti bekas sebuah tamparan. Agbian mengusap wajahnya kasar, 'Kenapa gue jadi sasarannya?' Herannya dalam hati.

"Sya, lo tenang dulu ... ini gak seperti yang lo, bayangin," Annya menahan Nasya yang berdiri. Ingin sekali Nasya menelan Agbian hidup-hidup.

"Tapi, Nya—"

"Lo, tenang dulu ... kita jelasin," tutur Annya menghela napasnya.

"Lo jangan salah paham dulu. Lo main tuduh aja," ucap Agbian mencebik dan ikut duduk di sebelah Annya.

"Ya, pantes lah gue nuduh lo, Annya lagi sama lo. Apa lagi kalian ... tadi kalian lagi debat," ucap Nasya menyipitkan matanya.

"Lo gak tabok Annya, 'kan?" tanya Nasya memicingkan matanya mengintimidasi.

"Mana mungkin! Gue yang nolongin dia, lo malah nuduh gue yang enggak-enggak," sergah Agbian memalingkan wajahnya kesal.

"Udah, Sya ... dia belain gue tadi. Tuh, anak emang harus di kasih pelajaran," ujar Annya sambil memegangi pipinya yang masih terasa perih.

"Tapi lo gak papa, 'kan?" tanya Nasya memastikan.

"Udah, tenang aja ... selama ada gue semua aman," sela Agbian membanggakan diri.

REPEAT STORY || [On Going+Revisi]™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang