~ Seorang laki-laki yang penuh luka namun masih bisa membuat seseorang tersenyum dengan leluconnya ~
Happy reading. 📖
Jangan lupa vote dan komennya ya, terimakasih yang udah mau mampir.
-
-
FlashbackDi taman ada dua orang anak kecil yang sedang bermain, mereka duduk di kursi panjang dekat pohon.
"Nanti kalo udah besar kita masih bisa kaya gini kan Ka?" ucap anak perempuan yaitu Eca.
"Iya nanti Eca, Uma, ka Jep sama ka Aka bakal kumpul lagi, kita sukses bareng-bareng." balas anak laki-laki yaitu Aka.
"Eca mau sama ka Aka terus sampai nanti." ucap Eca.
"Aka janji bakal terus sama Eca." balasnya lalu berdiri.
Eca yang melihat Aka berdiri terheran-heran "Aka mau kemana?" tanya nya.
Aka melihat kearah Eca "Sebentar, tunggu dulu." ucapnya lalu pergi kearah jalan.
Tanpa Aka sadar ada mobil yang sedang berlaju kencang, Eca yang sadar akan mobil itu berlari kearah Aka namun siapa sangka itu sia-sia.
Mobil itu menabrak Aka dan membuatnya terpental jauh, Eca yang melihat itu terdiam lemas bahkan dirinya terjatuh ketanah, air mata yang perlahan keluar.
Warga-warga yang mendengar suara tabrakan itu segera menghampirinya, dan melihat sosok Aka yang tergeletak di tengah jalan, mobil tadi pun meninggalkan tempat kejadian itu tanpa rasa bersalah.
Eca dengan sekuat tenaga bangun dan berlari kearah Aka yang sudah di kerumuni warga.
"Aka baru aja kamu janji sama Eca, ayo bangun Aka." ucap Eca sambil menangis melihat Aka yang berlumuran darah.
Warga segera membawa membawa Aka ke rumah sakit dengan mobil yang mereka berhentikan, dan Eca di antar pulang oleh kedua ibu-ibu kerumahnya.
Sesampainya di rumah dia berlari dan menghampiri kedua orang tuanya lalu memeluk ibunya.
"Aka ibu... Aka...." ucap Eca sambil menangis di pelukan ibunya.
"Iya tenang dulu kamu, Aka kenapa?" ucap sang ibu sambil menenangkan anaknya.
"Aka k-ke-kecelaka-an." jawab Eca sambil terbata-bata.
"Astaghfirullah..." ucap sang ayah lalu pergi keluar rumah.
Ibu Eca memeluk erat anaknya, menenangkannya, karna terus saja menangis.
Disisi lain Aka baru sampai di rumah sakit, dengan darah yang terus keluar, dia di bawa ke UGD, dua orang warga menunggu keluarganya datang.
Selang 25 menit kedua orang tua Aka datang, ibunya terlihat sangat hancur dan ayahnya yang mencoba menenangkan sang ibu, mereka berjalan menghampiri kedua warga tersebut.
"Bagaimana kondisi anak saya?" tanya sang ayah.
"Dokter masih menanganinya." ucap salah satu warga.
"Baiklah terimakasih sudah membawa anak saya ke rumah sakit."
"Iya pa sama-sama, kami duluan ya pa." ucap salah satu warga lalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya Aka.
Sang ibu yang terus menggenggam tangan suaminya "Apa Aka bakal baik-baik aja yah?" ucapnya.
Sang ayah mencoba meyakinkan istrinya "Dia bakal baik-baik aja mah, Aka kan anak kuat." ucapnya.
Dokter keluar dari UGD dan mengabarkan Aka yang sudah meninggal.
Bak di sambar petir kedua orang tua Aka lemas dan jatuh kelantai, anak satu-satunya meninggal? Apakah semesta sedang bercanda? Anak mereka yang mereka sia-siakan kemarin pergi meninggalkan mereka?
"Yah Aka marah ya sama mamah sampai ninggalin mamah." ucap sang ibu sambil menangis.
"Kita harus bisa relain Aka mah." jawab sang ayah dan membantu istrinya berdiri.
Ayah Eca datang dan melihat keadaan yang kacau, apakah akan ada kabar buruk? Dia berlari menghampiri kedua orangtuanya Aka.
"Bagaimana kondisi Aka?" tanyanya.
Ayah Aka hanya diam, itu mampu menjawab pertanyaan tadi.
"Aka baik-baik aja kan?" tanyanya sekali lagi.
"Aka ga bisa tertolong." ucap ibu Aka sambil melihat kearah ayah Eca.
Lemas tak berdaya, Aka seorang anak laki-laki yang sudah dia anggap sebagai anak sendiri meninggal? Ayah Eca terdiam seribu bahasa, dia terkejut apakah takdir Aka memang seperti ini? Bahkan dia belum mencapai cita-citanya.
Ingin rasanya mencaci maki kedua orang tua Aka yang dari dulu meninggal Aka, dan tidak pernah menganggapnya ada, giliran anaknya sudah tiada mereka baru sadar?
"Aka maafin ayah karna telat menolongmu." ucap ayah Eca.
Eca di rumah dan ibunya sedang menunggu kabar dari sang ayah, dan ayah pun menelpon.
"Aka meninggal." ucap sang ayah dari sebrang telepon.
Eca dan ibunya yang mendengar itupun terkejut, Eca jatuh akibat lemas dan ibunya yang tak berdaya menahan Eca, mereka berdua menangis sejadi-jadinya, ingin sekali menghindari kenyataan bila sepahit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan Sang Senja
Genç KurguJaecha Araqilla adalah wanita cantik yang sangat menyukai senja, hingga suatu hari ada seorang laki-laki penikmat kopi pahit dan pecinta langit datang di kehidupan Eca dan mampu membuat Eca menambahkan dirinya pada list kesukaannya di dunia ini. "Ak...