Shrinking Potion

157 19 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°
°
°

ꔛꔛ

"Kau melamun terus sehabis pulang berlatih, ada apa di sana?" Adisa berjalan disamping ku dan berceletuk. Sepertinya dia sudah memperhatikan dari tadi tanpa kusadari.

Setelah kejadian Mr. Malfoy mengambil golden snitch buruan ku, ia berkata akan mengembalikannya tapi aku harus menangkap snitch itu sebelum dia.

"Aku akan beri padamu, tapi kau harus menang melawan ku──itupun kalau kau bisa"

Dia mengatakan itu sembari menyeringai senang, Aku sadar diri kalau Aku tidak bisa menang melawan nya, di usia ku sekarang. Tentunya saat Aku beranjak dewasa nanti jika pasti Aku akan menang darinya. Aku yakin.

Hasil pertandingan itu sudah tidak usah ditanya, sekali lihat saja sudah tau pihak mana yang akan menang. Tentu saja kepala keluarga Malfoy itu, walau sudah ku beri sedikit trik kecil diam diam dia masih saja menang. Dan Aku tau, dia pasti menyaksikan saat Aku memantrai sapu nya tapi ia tidak marah dan hanya tersenyum tipis.

Slytherin will always be Slytherin

Begitu katanya sebelum meninggalkan ku di tengah hutan terlarang.

"Bumi untuk Ella?"

Suara itu menyadarkan ku dari lamunan panjang, yang pertama kali kulihat adalah muka bengong Bellona tepat di muka.

"Hey, jauhkan mukamu, mate" menipiskan bibirku lalu melihat sekitar, hanya ada kami berempat disini yang lain seperti nya sudah di depan.

"Tuhkan kau melamun lagi, ayo jangan sampai kita terlambat"

ꔛꔛ

Tidak banyak yang bisa ku katakan di pembelajaran satwa gaib. Raksasa itu memperkenalkan beberapa hewan peliharaan nya. Itu saja.

Mengenai perkembangan misteri kalung itu, Aku tak sempat memikirkan nya karna sibuk menyiapkan diri menghadapi turnament Quidditch.

Besok adalah pertandingan Gryffindor dengan Ravenclaw, menurutku Gryffindor lebih unggul karna memiliki James Potter dan Rose Weasley di timnya. Tapi Ravenclaw pun tak dapat di remehkan begitu saja di tim mereka ada anak kembar Lorcan dan Lysander Scamander.

Aku berjalan perlahan ke Slytherin Common room, sedari tadi aku berada di menara Astronomi memandangi langit yang penuh gemerlap bintang.

Dinding bata kosong terlihat di depanku, orang awam akan mengira ini adalah dinding polos biasa tanpa menyadari ada ruangan di belakangnya.

"snakes"

Dan yang semula dinding polos perlahan ada seekor ular yang melintang membentuk pintu.

Capella MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang