Chapter 3 Anjing, Ular, dan Bunga

475 73 1
                                    

Shikamaru duduk bersender di pohon harapan sambil sesekali melirik kasihan pada Sakura yang terlihat kebingungan.

"Orang bodoh, bagaimana bisa kamu melupakan mata kuliah dasar umum WAJIB" Shikamaru menekan kata wajib.

"Nilaimu?" Tanya Sakura kesal.

"Tentu saja A"

"Hrrr, wow lalu apa kekuranganmu?" Sakura berdecak kagum bahkan nilai olahraganya sangat baik.

"Ambisi, aku tidak memiliki ambisi sepertimu" Shikamaru terkenal sebagai seorang pemalas yang pintar.

"Aku pergi kelas dulu" Sakura berjalan malas menuju gedung Fakultas Pendidikan Olahraga.

🌸🐶🌸🐶🌸

Kiba memiringkan kepalanya melihat pemandangan yang lebih aneh dari Sakura duduk manis di gymnasium. Hari ini, Sakura duduk di kelas dasar olahraga. Kiba mengetuk meja mencoba menarik perhatian kelas. Kelas dasar olahraga, kelas besar yang diikuti oleh mahasiswa tingkat 1 atau 2. Mata kuliah dasar umum wajib, rasanya aneh melihat mahasiswa kedokteran tingkat 3 dengan catatan nilai memukau duduk dengan canggung di kelas dasar.

"Ada yang baru bergabung, atau ada yang keluar?" Setelah masa pendaftaran mata kuliah secara online, Universitas Konoha memberikan 2 minggu waktu trial untuk mahasiswa mengganti jadwalnya. Hari ini adalah hari terakhir, artinya mahasiswa yang tidak mencabut namanya dari daftar kelas harus mengikuti perkuliahan sampai selesai ujian.

Beberapa mahasiswa menjawab pertanyaan Kiba. Secara total ada 3 orang yang mundur dan 5 orang yang bergabung. Salah satu yang bergabung adalah Sakura.

"Oke yang baru bergabung, bila perlu informasi kalian bisa menghubungiku di nomor ini" Kiba menulis nomor kontaknya di papan tulis.

"Kelas ini di bawah Kakashi Sensei, tapi kalian akan sangat jarang melihatnya kecuali waktu tes, aku Inuzuka Kiba yang akan membantu kalian" lanjut Kiba.

Sakura yang duduk di pojok kanan atas mencorat - coret buku catatannya. Kiba memutar video materi tentang cabang olahraga lari. Tidak ada yang memperhatikan, tidak ada ujian tulis untuk mata kuliah ini semua hanya dinilai berdasarkan praktik.

"Aku sudah menjadi asisten selama 2 tahun berturut - turut baru kali ini aku melihat mahasiswa yang mencatat" Kiba meledek Sakura sambil menyerahkan modul teori karena Sakura baru bergabung.

"Sasori Senpai menyuruhku mencatat berapa waktu yang diperlukan agar lulus tes lari jarak jauh dan jarak dekat" Sakura menjawab tanpa melihat Kiba.

"Kamu tidak mengambil dasar olahraga ya?" Kiba tiba - tiba teringat memorinya saat baru masuk kuliah. Dirinya dan sebelas orang temannya ada di kelas dasar olahraga yang sama kecuali Sakura. Saat itu dia tidak terlalu menyadarinya. Mereka jarang sekali bertegur sapa kecuali pada suatu waktu di masa sekolahnya. Wajah Kiba tiba - tiba merona mengingat memori singkatnya bersama Sakura.

"Kamu sakit? Wajahmu memerah" Sakura menyentuh lembut pipi Kiba. Kebiasaan yang tidak Sakura sadari setelah mempelajari bidang kesehatan. Kiba menepis tangan kecil dan halus yang tiba - tiba menyentuhnya.

"Tidak, ayo ke pohon harapan, Ino menunggu" Kiba berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Tidak bisa, aku mau ke gymnasium" tolak Sakura. Kiba tidak sempat bertanya lebih lanjut karena Sakura sudah meninggalkannya.

🌸🐶🌸🐶🌸

Shikamaru dan Ino kembali terlibat perang mulut keduanya sangat dekat tapi jarang sekali damai.

"Apa yang salah dengan mengharapkan nilai straight A, nilaiku semua A"

"Ugggh .. aku tidak mengerti kalian, kampus itu untuk bersenang - senang"

Pertengkaran kedua orang yang mengenal sejak bayi masih terus berlanjut. Kiba yang terlambat bertanya pada Sai, apa yang menjadi penyebabnya kali ini.

"Oh, Sakura? Dia ada di kelasku, aku baru menyadarinya kalau dia tidak bersama kita yah di kelas dasar olahraga"

"Tsk tsk, anak anjing yang buta, awalnya dia sengaja, tuh menghindari orang itu, sampai ke tahun ketiga dia baru ingat" Ino menyerang Kiba sambil menghina Sasuke.

"Wow .. Ino coba bayangkan kalau semua fansmu tahu sifat aslimu, tsk tsk .." Kiba mendecakkan lidahnya, dia tidak terkejut karena sudah biasa menjadi korban serangan Ino.

Hinata dan Tenten mencoba memisahkan Ino, Shikamaru, dan Kiba karena keributan yang semakin besar semakin menarik mahasiswa lain yang berlalu lalang. Kiba melepaskan serangan lain sebelum menutup mulutnya.

"Tsk tsk, icon fashion katanya "

"Hentikan, Tenten memukul belakang kepala Kiba dengan keras.

"Wah, Tenten Dewi Jurusan Olahraga"

"Maaf capt, aku tidak tertarik padamu"

"Ya, kapten tim volly memang lebih menarik ya" Satu pukulan lagi mendarat di kepala Kiba. Neji yang tiba - tiba disebut namanya hanya melirik tanpa berkata apa - apa.

🌸🐶🌸🐶🌸

Ino lagi - lagi mengomel karena Shikamaru dan Sakura tidak lagi datang. Shikamaru beralasan perlu menyimpan uang untuk biaya untuk intern. Alasan yang sama diberikan oleh Sakura. Secara ekonomi Sakura dan Shikamaru memang tidak seberuntung yang lain. Karenanya, kedua orang itu lebih akrab dibanding yang lain. Selain keduanya sangat pintar.

"Gara - gara kamu, apa sulitnya kamu makan bekal itu" kali ini Ino mencoba menyerang Sasuke.

"Hn"

Kiba kembali teringat bekal yang dibuang Sasuke, dan wajah basah penuh air mata yang bersembunyi di gudang.

"Ino, berhenti" Kiba memotong omelan Ino soal kotak bekal. Sebagai seorang saksi mata, dia tidak nyaman mendengar kotak bekal itu disebut - sebut. Dia hanya seorang saksi bukan pelaku tapi melihat Sasuke yang tetap santai. Kiba lebih cocok disebut sebagai pelaku karena dia selalu menjadi gugup setiap kotak bekal sialan itu dibicarakan.

"Akhir - akhir ini kamu terlihat peduli Capt" Sasuke bicara langsung pada Kiba. Kiba hanya mengangkat tangannya malas menjawab karena perasaan tidak nyaman itu kembali muncul. Sayangnya, Sasuke belum selesai, dia terus menyerang Kiba.

"Uchiha, takut aku merebutnya darimu? Ehe .. hey, kalau kamu takut kehilangan perhatian itu perlakukan dia dengan baik"

"Anjing liar ini mencoba mencari pemilik rupanya, peringatan terakhir, kibaskan ekormu pada orang lain"

"Wah, bangsat.." Kiba mengambil ponselnya dan menekan tombol telepon

"Ya?"

"Sakura, kamu mau nilai A? Aku akan membantumu mendapatkannya"

"Hah? Apa?"

"Tunggu di gym, 20 menit lagi aku sampai, bye"

"Uchiha-sama, anjing ini akan mengibaskan ekornya sampai seekor ular hitam tidak lagi tampak menarik" Kiba meninggalkan cafe diikuti oleh Shino.

Naruto menatap Sasuke dengan pandangan setengah menghina, setengah kesal "Sudah kubilang kamu akan menyesal, akan menyesal Sasuke"

Chance - Kibasaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang