Side Story 1 Permen Karet

353 33 4
                                    

⚠️🔞

Kiba tidak pernah kalah. Timnya tidak pernah kalah. Hanya saja hari ini semuanya berubah, dia kalah telak. Dia kalah di pertandingan persahabatan. Itu sangat membuatnya malu dan kecewa.

Hinata berusaha menghiburnya. Shino yang sama kecewanya bahkan sudah terlihat lebih santai. Hanya Kiba yang belum bisa menerima kekalahan itu. Kiba berjalan memutari gedung olah raga lalu memanjat gedung perpustakaan lama.

Selain karena gedung itu selalu sepi, di sana ada aroma manis yang selalu menarik perhatian Kiba. Ada seorang murid yang beraroma seperti permen karet.

Anak perempuan yang selalu memakai jaket bertudung selalu duduk di tempat yang sama pada jam yang sama. Kata Hinata aroma itu berasal dari parfum. Kiba pikir itu lucu dan menarik.

"Ke sini lagi? Bahkan kamu tidak suka membaca, apa sih yang kamu lakukan di sini?"

"Oohh, ayolah.. gedung ini bukan milikmu, baca apa?"

"Buku, kamu tidak akan mengerti, tidak usah tanya"

"Keterlaluan, aku juga belajar tahu"

"Belajar dimana? Setiap hari bermain basket, tidur, menjahili orang"

"Oohh, kamu memperhatikanku"

"Ugghh, pergi saja, Inuzuka Kiba!"

"Siapa namamu?"

"Kamu tidak perlu tahu, pergi sana"

Gadis itu terbatuk - batuk, suaranya serak dan kasar. Setiap beberapa kata gadis itu akan diam dan mengambil botol minuman berwarna merah muda.

"Masih sakit?"

"Begitulah"

"Orang macam apa yang sakit flu di musim panas? Itu karena kamu terlalu sering di dalam ruang penuh buku, mau main basket denganku? Atau berkeliling kota, aku bisa bawa anjingku"

"Tidak mau"

"Aku kalah"

"Hmm?"

"Pertandingan, aku kalah"

"Aku tahu"

"Kamu menontonnya? Kupikir kamu hanya diam di sini"

"Tentu saja lihat, uumm.. aku mendukungmu, ini pertandingan palsu kan? Jadi, masih ada pertandingan sungguhan kan?"

"Kupikir kamu pintar, palsu, sungguhan, yang benar persahabatan, turnamen"

"Duh, kalau aku pintar olah raga, aku akan terlalu sempurna tahu, yang penting kamu tahu maksudku"

"Hehe, baiklah.. uumm.. buat janji denganku"

"Janji apa?"

"Janji untuk terus menonton pertandinganku"

"Aku sudah melakukannya jadi tidak perlu buat janji, uumm itu, buka kotak makanan itu, di situ ada kue, makan saja"

Kiba membuka tas kertas berwarna coklat dengan logo toko buku dekat Universitas Konoha. Dia menemukan kotak bekal berwarna coklat muda.

"Ooh, ini enak, hhhmm, aku habiskan?"

"Hmmm, habiskan, itu untukmu"

"Wah, kamu menyukaiku?"

"Umm.. sedikit.."

"Jadi siapa namamu? Kelas?"

"Uumm.. kelihatannya kamu membenciku"

"Aku? Benci siapa? Hah?"

"Sudahlah.. begini saja, kalau menang nanti aku akan memberimu hadiah oke"

Chance - Kibasaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang