Chapter 2

10.7K 423 4
                                    

  Saat masih diperjalanan Kina melihat ada yang aneh didepan sana. Seperti ada orang orang berkerumun entah sedang apa.

Saat motor yang ia kendarai semakin mendekat, ternyata itu bukan kerumunan biasa.

Mereka yang berkerumun itu sedang berkelahi. Dan yang Kina lihat itu bukan perkelahian yang imbang, bahkan seperti orang dikeroyok. Karna disana seperti 1 orang melawan 5 orang.

Awalnya Kina tak menghiraukan hal itu. Ia  mau memutar motornya untuk mencari jalan lain. Tapi sebelum itu, saat Kina melirik orang orang yang berkelahi lagi, ia seperti melihat cowok itu.

Benar cowok itu, cowok yang sama dengan cowok yang tidak sengaja melempar bola basket kearahnya dan yang berpapasan dengan Kina dikoridor. Sepertinya cowok yang Kina lihat itu sedikit kewalahan karna harus melawan 5 orang sendirian. Apa Kina harus membantunya? Ah tapi biarlah itu urusan mereka Kina tidak ingin ikut campur.

Saat akan melanjutkan jalannya, Kina melihat salah satu dari 5 orang itu membawa balok kayu, seperti ingin memukul cowok itu dari belakang.

Sebelum hal itu terjadi, Kina berlari mengabaikan motornya yang terjatuh, dan menendang punggung orang yang membawa balok kayu itu.

Setelah Kina menendang punggung orang itu, Seluruh mata kini tertuju pada Kina, terutama cowok itu yang menatap Kina dengan pandangan terkejut.

"Wah ada pahlawan kesiangan!" Seru salah satu orang yang berkelahi dengan cowok itu.

"Ngapain lo cewek, berani beraninya lo. Sana pergi sebelum gue hajar juga lo!"

"Bacot." Gumam Kira

"Wah beneran minta dihajar beneran ya lo!"

"Hajar tu cewek" Teriak orang yang sepertinya bos mereka.

Tanpa babibu mereka langsung menghajar Kina, sedangkan cowok itu masih tetap bengong.

Saat sedang terbengong bengong cowok itu langsung tersadar saat Kina hampir kena tinjuan, lalu cowok itu bergabung dan langsung menghajar orang yang hampir melukai Kina.

Mereka berdua seperti sebuah tim saling menjaga dan menghajar lawannya tanpa ampun.

Apalagi Kina, ia sudah lumayan lama tidak menggunakan ilmu bela dirinya. Tapi itu bukan masalah karna Kina masih lihai menangkis dan menghajar lawannya.

Saat sedang memalingkan muka untuk melihat kondisi sekitar yang sepi, Kina lengah dan membuat salah satu dari mereka memiliki kesempatan.

BUGH

BRUKK

Salah satu dari mereka berhasil meninjunya membuat ia tersungkur. Kina mendesis mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah dan linu dibagian pipi. Ia berdiri lagi dan langsung menghajar habis habisan orang yang telah memukulnya.

Cowok itu yang melihatnya sedikit terpana dengan keahlian bela diri Kina. Lalu cowok itu melanjutkan menghajar orang orang sialan itu sampai tepar.

"Sialan, ayo cabut!" Seru mereka.

Kina mendengus merapihkan seragamnya, lalu berjalan kembali ke motornya.

"Eh tunggu!" Seru cowok itu

Kina hanya meliriknya dan melanjutkan jalannya. Sial sekali hari ini dia, pipinya lebam dan ujung bibirnya luka karna tinjuan orang orang itu, motornya lecet pula.

Karna tak dihiraukan cowok itu hanya menatap Kina yang berlalu pergi.

(๑🗞๑)

Sampai dirumah Kina bergegas ke kamarnya, tidak ingin ketahuan kondisinya oleh sang ibu. Tapi saat dipertengahan tangga bundanya menegur Kina dari lantai bawah.

"Kina kamu ini ngga sopan masuk rumah ngga permisi atau sapa ibumu, nyelonong aja kaya gaada orang. "

"Maaf bu Kina buru-buru pengen ke air." Kina beralasan.

Kirna melanjutkan langkahnya ke kamar lalu menutup dan mengunci pintu. Dia langsung menghadap cermin untuk  berkaca melihat kondisi mukanya.

"Hah sial banget."

Kina harus menutup pipinya dengan foundation, karna ada lebam diwajahnya. Kina malas jika harus ditanya ini itu bahkan diomelin orang tuanya hanya karna lebam ini.

Kina mulai mengobati lukanya, dan memolesnya dengan foundation. Setelah itu ia langsung merebahkan diri dikasur empuknya.

Kina menghela napas panjang, tak ingin memikirkan apapun. Mood Kina untuk mendengarkan musik atau membaca novelpun tak ada. Jadi Kina memutuskan memejamkan mata dan tertidur, mengabaikan bahwa ia belum mengganti seragamnya.

TBC  
                   
                                     

Thoughts Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang