Chapter 6

7K 227 5
                                    

Kina diam dipinggir jalan, sedang menunggu ojek online untuk pulang. Kina baru saja selesai latihan bela diri, dia mulai berlatih lagi agar ilmu bela dirinya terasah.

Kina tidak membawa motor karna motornya berada dibengkel untuk
diservice.

Saat masih berdiri Kina tidak sengaja melihat cowok itu, cowok yang akhir akhir ini sering Kina lihat.

Entah kenapa setelah kejadian perkelahian yang Kina bantu waktu itu, ia jadi sering bertemu dengan cowok itu.

Kina juga tidak tau nama cowok itu, dan tak mau tau juga. Hanya saja akhir-akhir ini jika ia melihat cowok itu Kina merasa sedikit terganggu dan kurang nyaman akan keberadaannya.

Kai yang melihat Kina dipinggir jalan, sedikit heran melihat Kina berdiam diri disana.

Tanpa pikir panjang Kai menjalankan motornya menuju Kina. "Mau nebeng ngga?, biar sekalian nih."

Kina mendongak melihat Kai yang bertanya sekaligus menawarkan tumpangan padanya, dia menatap Kai untuk beberapa detik tanpa menjawabnya, Kina kembali menunduk untuk mengecek HP-nya.

Karna tak dihiraukan, Kai kembali bertanya. "Lo lagi nunggu ojek? jam segini ojek agak susah apalagi sekarang weekend."

Omong-omong Kina memang mengambil jadwal latihan di hari libur saja, dia tidak mengikuti ekskul bela diri disekolahnya karena tidak ingin.

Kina menunggu dipinggir jalan ia memang belum dapat ojek, karna sudah beberapa kali Kina dapat tetapi malah dibatalkan oleh pihak ojeknya.

Jadi Kina berdiri diam dipinggir jalan tanpa kepastian menunggu ojek yang belum ia dapatkan.

Kina mendongak, lalu menunduk lagi untuk melihat jam yang tertera dilayar ponselnya. Benar, sekarang sudah jam 5 sore.

Kina mengedarkan pandangan, ke sekitar, daerah sini sepi jika weekend. Jika Kina terlalu lama disini, ia ragu dapat pulang tepat waktu. Kina menatap Kai. Lalu mengangguk.

Kai yang melihatnya mengernyit bingung, tapi beberapa detik kemudian Kai tersenyum, mengerti anggukan Kina "Yaudah yo naek."
Kai menunjuk jok belakang dengan dagunya.

Kina naik ke jok belakang, tidak berpegangan pada apapun.

Kai yang melihatnya lagi lagi tersenyum, lalu menjalankan motornya menuju rumah Kina.

"Gue gatau rumah lo jadi tunjukin arahnya ya."

"Iya."

Mereka diam diperjalanan, karna jarak ditempat latihannya dan juga rumahnya lumayan jauh, jadi butuh waktu agak lama dijalan.

Karna Kai mulai merasa bosan ia memulai percakapan. "Anyway lo ngapain berdiri diem dipinggir jalan daerah sana?"

"Lo juga ngapain ada disana?" Kina malah balik bertanya dengan raut datar.

"Eh gue baru balik main sih, lo?"

"Latihan."

"Oh latihan apaan?"

Kina hanya menatap jalanan tanpa menjawab pertanyaan cowok itu yang menurut ia tidak penting.

Kai yang lagi lagi diabaikan diam, dia sedang memikirkan topik percakapan.

"Oh ya nama gue Kaikal baskara dinata panggil aja Kai hehe, thanks waktu itu lo udah bantu gue."

Kina menatap Kai lewat spion, lalu mengangguk saat Kai juga balik menatapnya.

Setelah hampir 30 menit mereka sampai didepan rumah Kina, Kai menatap bangunan minimalis tapi terkesan mewah.

Kina turun dari motor Kai, menatap Kai tanpa senyuman "Thanks." ucap Kina.

Thoughts Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang