Disalah satu kursi kantin ada 4 cowok yang sedang asik bercanda gurau. 4 cowok itu adalah Kai, Haidar, Rival, dan Gama. Mereka sudah berada dikantin sekolah sejak bel pulang berbunyi.
"Liat tuh si Kai kunaon deui senyum-senyum sendiri" Tunjuk Rival pada Haidar dengan tatapan aneh pada Kai.
/kunaon deui; kenapa lagi
"Iya si Kai kenapa anjing nyeremin gitu senyum senyum, oy Kai lo kenapa?" Haidar langsung menepuk Kai agar tersadar dari lamunannya.
"Hah? Apa?" Kai terperanjat dan menatap bingung ketiga temannya.
"Lo kenapa senyum-senyum sendiri, kemaren galau sekarang girang. Lo ngga kesambet kan?." Ucap Rival
"Sembarangan lo, gue aman."
"Hahaha jadi ada kabar apanih lo sampe keliatan bahagia gini" Tanya Haidar.
"Gue gatau, cuma seneng aja denger berita dari temen kelas Kina kalo dia udah nyelesain naskah ceritanya."
"Oh jadi berita yang seliweran kalo si Kina jadi penulis tuh beneran?" Tanya Haidar.
"Hmm dia penulis pemula, tapi cerita yang pertama dia tulis udah terkenal."
"Wah keren anyiiiing" Rival bersorak.
"Keren si keren tapi ngga perlu pake 'anying' juga tolol" Haidar menempeleng kepala Rival.
"Anjing ah sia Dar, montong ngadegungkeun wae bege" Rival menggerutu.
/anjing ah lo Dar, jangan nempeleng gue mulu bego.
Haidar tidak menghiraukan ucapan Rival, dia malah asik dengan cemilan di atas meja.
Rival yang melihat Haidar tidak menghiraukannya mendengus, lalu melanjutkan makannya yang tadi tertunda.
Gama yang melihat interaksi kedua temannya menggelengkan kepala, dia menoleh menatap Kai.
"Lo sampe sebangga ini sama pencapaian si Kina, gue yakin lo udah makin dalem punya rasa sama tu cewek" Ucap Gama tenang.
"Ha? Gue ga yakin, tapi rasanya seneng aja. Mungkin apa yang lo bilang emang iya"
"Kalo gitu tinggal lo yang serius untuk gapai impian lo, biar seimbang sama si Kina. Biar lo ngga malu maluin hahaha" Untuk pertama kalinya Gama meledek.
Kai yang mendengar ucapan Gama tertawa lalu menepuk pundak Gama.
"Gue pamit pulang duluan kalo gitu" Kai beranjak dari kursinya.
"Kemana lo cepet banget" Saut Rival.
"Tidur cape"
"Noh istirahat dia, baru beres belajar ngga kaya lo main game terus Val" Ledek Haidar
"Anjing ya lo Dar" Rival melempar bungkus kacang pada Haidar.
"Udah lo pada jangan ribut berisik" Tunjuk Gama pada Haidar dan Rival.
Gama menoleh pada Kai lalu menepuk pundak Kai. "Sana lo pulang istirahat, jangan lupa belajar biar jadi dokter"
"Hahaha sip" Kai tertawa sambil melangkah keluar kantin.
Saat Kai berjalan dikoridor dia berpapasan dengan Kina yang sedang menggunakan headphone dan setumpuk buku ditangannya.
Kai otomatis tersenyum manis, tidak berani menyapa takut merusak mood Kina.
Melihat Kina yang balik tersenyum dengan pandangan kikuk, entah kenapa membuat Kai merasa gemas pada Kina, rasanya dia ingin mencubit pipi Kina.
Dia menggelengkan kepalanya lalu melangkah menuju parkiran dan melajukan motornya menuju rumah.
(๑🗞๑)
Sesampainya dirumah, Kai berjalan menuju kamarnya dan merebahkan dirinya dikasurnya yang empuk.
Tidak melepas sepatu juga seragamnya, Kai langsung menutup mata.
Bukannya tertidur dia malah membayangkan wajah Kina. Semakin hari Kina semakin bersinar cantik.
Sudah hampir 2 bulan dia tidak berinteraksi dengan Kina, ada rasa rindu didalam dirinya pada Kina, tapi Kai tidak bisa mendekati Kina dan memaksakan kehendaknya. Dia takut jika dia memaksakan kehendak bukannya hubungan dia dengan Kina membaik malah semakin memburuk.
Jadi Kai memutuskan untuk mengamati Kina dari jauh, dan dia mencari tau kabar Kina dari teman disekitarnya atau bahkan di sosial media Kina langsung.
Kai juga tidak menyangka bahwa usulannya pada Kina benar benar berbuah baik pada kehidupan Kina. Dia merasa sangat sangat senang sekarang.
Kai tersenyum membayangkan Kina. Dia membuka matanya lalu menatap langit langit kamar. Kai melamun, namun tiba-tiba Kai beranjak bangun dari tidurnya dan terduduk.
Tiba-tiba Kai teringat dengan pembahasan mereka dulu, saat Kai dan Kina membahas permasalahan diantara mereka yang berujung dengan perpisahan. Dia teringat Kina pernah berkata untuk sekarang tidak ingin menjadi prioritas nya, saat Kai berbicara bahwa prioritas hidup Kai sekarang adalah Kina.
Kai tersenyum, merasa memiliki harapan baru untuk bisa menjadikan Kina menjadi miliknya. Dia bisa menggapai Kina kembali.
Senyuman tercetak diwajahnya. Memikirkan soal Kinaya adara atau yang sering disebut Kina memang tidak ada habisnya.
Sepertinya apa yang dikatakan Gama tentang dia yang semakin dalam menyukai Kina ada benarnya. Ditambah pernyataan ucapan Kina yang semakin membuat dia percaya diri bisa kembali padanya.
Kini Kai benar-benar harus bertekad pada dirinya, dia harus menggapai mimpinya dan menjadi Kai dengan versi diri yang lebih baik lagi, seperti apa yang Kina katakan waktu itu. Agar dia bisa layak bersanding dengan Kina.
Kai mengepalkan tangannya lalu mengangkat tangannya sambil berteriak "SEMANGAT"
TBC
26 APRIL 2023_____
Ini gambaran Kai yang lagi seneng, terus ngebayangin Kina seharian wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Thoughts Of You [END]
Ficção AdolescenteKinaya Adara atau sering dipanggil Kina adalah perempuan pecinta buku, kesehariannya hanya membaca buku dan mendengarkan musik, dia pendiam dan cenderung tertutup. Di dunia ini tujuan hidupnya hanya satu yaitu mencari tujuan. Kaikal Baskara Dinata...