7

1.2K 228 12
                                    

"Nyonya, lihat siapa yang datang,"

Skyla hanya tersenyum menatap bibi Nam yang terus bersemangat menggiringnya untuk masuk ke dalam rumah.

Rumah lama, tempat tinggal dimana Skyla seharusnya menghabiskan banyak waktunya di rumah itu.

Tapi kenyataannya, semua masa kecil dan remajanya, hanya ia habiskan untuk berada di rumah sakit.

Seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik keluar dari sebuah ruangan.

Di rumah sebesar ini, ibunya hanya tinggal bersama bibi Nam.

"Ibu!"

Skyla langsung menghambur ke pelukan ibunya.

Sangat lama.

Tak ingat pasti kapan terakhir kalinya ia memeluk ibunya seperti ini.

Di titik terlemahnya, saat ini.

Satu-satunya tempat yang bisa menenangkannya.

"Sayang, terjadi sesuatu?" Jennifer menanyakan hal yang sama seperti di telepon, karena belum mendapatkan jawaban yang jelas.

Skyla menggeleng, "Tidak ada,"

"Tanganmu-" Jennifer yang kemudian menyadari, tangan kanan sang putri yang diperban. "Astaga, kau terluka? Bagaimana-"

Skyla kembali menggeleng, kepanikan yang terpancar itu, ia tidak ingin melihatnya.

"Ibu, sungguh aku tidak apa-apa, tanganku tidak sengaja terluka ringan karena gelas yang pecah dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal itu,"

Skyla mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Lihat, tadi siang aku melakukan pemeriksaan, dengan dokter Han,"

Bisa sedikit tenang karena melihatnya, Jennifer kembali memeluk putrinya. Lebih erat.

"Kau membuatku takut, Skyla."

"Tak ada yang perlu ditakutkan, bu." ucapnya, yang mana seharusnya itu juga berlaku untuk dirinya.

Tapi kenyataannya, ucapan itu hanya sekedar untuk menenangkan sang ibu.

Ketakutan yang ia pendam.

Skyla melepaskan pelukannya, "Ibu, apapun jadwalmu selama dua hari ke depan, batalkan ya?"

Jennifer menatap putrinya itu dengan bingung.

"Kenapa begitu?"

"Aku ingin menginap disini, selama dua hari, dan menghabiskan waktu dengan ibu,"

Jennifer tersenyum, "Boleh saja, tapi bagaimana dengan suamimu? Mark? Kau sudah memberitahunya?"

"Aku akan beritahu nanti. Mark... sedang pergi ke suatu tempat. Makanya aku tidak ingin sendirian di rumah,"

....

"Dokter Bang?"

Skyla mengangguk, setelah menceritakan mengenai asisten Dokter Han yang ia temui tadi siang.

Jennifer tersenyum, "Kau tidak tahu siapa dia?"

Skyla menatap ibunya kemudian menggeleng polos.

"Lalu apa kau tahu Robert Bang?"

Robert Bang, rasanya ia pernah mendengar nama itu.

Kemudian setelah beberapa detik ia menyadari sesuatu.

"Pemilik rumah sakit tempatku dirawat itu?"

I Wish It Wasn't You | Mark Lee  (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang