Baik Darius maupun Anaya sama-sama terkejut melihat seorang bayi kecil tengah menangis dengan kencang diatas tempukan beberapa sampah yang ada.
Membuat kedua mata Anaya berkaca-kaca melihat penampilan bayi itu sekarang. Wajah serta tangan nya merah-merah mungkin karena ada nyamuk yang menggigit kulit halus itu.
Sejenak Anaya menatap sang suami sebentar sebelum mulai mendekat kearah bayi yang tengah menangis dengan kencang itu. Anaya langsung menggendong tubuh kecil itu dengan lembut, menatap wajah bayi itu yang terlihat memerah karena lama menangis apa lagi saat menyadari jika bayi ini merupakan anak yang spesial.
Kulit nya terlihat sangat pucat.
"Sayang,"
Anaya langsung menatap suami nya dengan terus mendekap bayi yang sekarang sudah mulai sedikit tenang berada didalam gendongan milik nya.
"Kamu ajak dia kerumah kita dulu untuk sementara waktu, mas akan mencari tau semua nya serta membelikan dia susu nanti."ucap Darius dengan lembut membuat Anaya menganguk sebelum berjalan lebih dulu agar segera sampai dirumah mereka, meninggalkan Darius sendirian disana.
Setelah memastikan istri nya sudah masuk kedalam rumah mereka, Darius langsung mengeluarkan sebuah surat yang terjatuh saat Anaya mengambil bayi itu tadi. Pria itu memang sengaja tidak mengatakan apapun pada Anaya karena istri nya itu memiliki hati yang sangat lembut, Darius tidak ingin membuat istri nya itu sedih.
Dengan pelan pria itu mulai membuka kertas itu.
[Siapapun kamu yang menemukan surat ini saya mohon jangan pernah mencari asal usul bayi itu karena saya sangat membenci nya. Jika saja saya tidak ingat bahwa saya yang telah melahirkan diri nya mungkin saja dia sudah saya bunuh. Siapapun tidak pernah menginginkan seorang anak yang cacat bukan? Itu lah yang saya rasakan.]
Hanya kalimat kasar itu yang Darius temukan membuat pria itu langsung merobek kertas itu hingga tidak tersisa apapun.
"Mungkin bagi anda anak itu merupakan benalu, namun bagi saya dia adalah anugrah yang sengaja tuhan hadirkan untuk melengkapi hidup kami. Saya akan merawat serta menjaga nya sebagai anak kandung saya sendiri sampai anda yang akan melihat dia tumbuh nanti dengan kedua mata anda sendiri. Anda akan menyesal seumur hidup."gumam Darius sebelum berjalan kearah garasi rumah nya untuk segera membeli kan semua perlengkapan untuk bayi itu yang mulai sekarang akan menjadi anak nya.
Flashback end
Alkana merasa sangat beruntung karena mendapatkan orang tua angkat seperti mereka yang sangat menyayangi diri nya melebihi apapun hingga saat mereka meninggal pun semua warisan yang mereka miliki jatuh kepada Alkana semua tanpa terkecuali sedikit pun membuat Alkana merasa jika memang ini sudah takdir yang di tentukan untuk diri nya.
Mulai dari dibuang kedua orang tua asli nya, hingga tumbuh dewasa dengan di dampingi kedua orang tua angkat yang sangat menyayangi diri nya.
Sebuah perjalanan yang panjang untuk pria yang lemah seperti diri nya pikir Alkana karena pria itu harus melakukan pengobatan setiap tiga bulan sekali agar daya tahan tubuh nya tetap terjaga, jika terlambat saja pria itu akan mengalami kelumpuhan.
Setelah cukup lama terdiam didalam sana, Alkana memutuskan untuk segera pulang ke Mansion milik kedua orang tua nya untuk beristirahat sejenak.
____Saat sampai di Mansion pria itu langsung disambut dengan kedatangan orang kepercayaan yang memang ditugaskan Alkana untuk mencari informasi yang ia inginkan.
Alkana mengarahkan kursi roda milik nya untuk mendekat kearah tangan kanan nya yang memang ia tugas kan untuk mencari sebuah informasi.
"Anda tentu sangat tau Tuan jika di negera ini cukup banyak seorang pemuda yang bisa mengandung, namun banyak yang sudah tidak perawan dalam artian mereka banyak yang sudah menjual rahim mereka. Dan saya tau betul bahwa anda pasti tidak akan mau dengan seorang pemuda yang pernah disentuh seseorang bukan?"ucap Arlan dengan menatap Tuan nya, membuat Alkana menganguk.
"Kau sangat tau apapun yang saya ingin kan, lalu?"
"Saya menemukan satu pemuda yang memang belum pernah dekat dengan seorang pria sebelum nya, dia keponakan dari pak Rangga yang tadi siang datang ke perusahaan."
"Baiklah, malam ini kita akan datang kesana untuk menemui pria tua itu untuk mengambil sesuatu yang sangat berharga bagi mereka. Sebuah pertukaran yang sangat adil kan?"ucap Alkana dengan senyuman meremehkan milik nya.
Ternyata pria tua itu memiliki seorang keponakan yang bisa mengandung, kenapa tidak langsung mengatakan kepada diri nya? Pria tua itu ingin bermain dengan diri nya seperti nya, mereka tidak tau siapa itu Alkana Damarius.
__Malam hari nya Alkana menatap penampilan diri nya dicermin setelah mandi, pria itu berdiri didepan cermin dengan tatapan kosong.
"Mayat hidup. Tidak seharus nya kau berada disini? Apa alasan ayah dan juga ibu mempertahan mayat hidup seperti ini? Bahkan aku harus melakukan begitu banyak pengobatan hanya untuk bertahan hidup? Bukan kah itu terlihat sangat sia-sia?"ucap Alkana dengan terus menatap penampilan diri nya dicermin, pakaian yang terlihat sangat tertutup hingga hanya terlihat telapak tangan nya saja yang berwarna putih. Pakaian pria itu juga tidak boleh semberangan, harus dari bahan yang lembut agar kulit nya tidak terluka.
Wajah yang terlihat sangat pucat, seperti seorang mayat yang sudah mati beberapa hari yang lalu.
"Mungkin ini akan terlihat sangat brengsek karena memanfaatkan seseorang untuk mengadung anakku, tapi tidak ada yang bisa aku lakukan untuk tetap melanjutkan generasi ini selain ini semua."ucap Alkana dengan berjalan kembali kearah kursi roda milik nya karena ia sudah cukup lama berdiri tadi.
Memang pria itu ingin memiliki seorang anak agar kelanjutan dari keluarga ini akan terus ada, walaupun harus melakukan ini semua.
__Disini lah Alkana berada disekarang, di kediaman keluarga rangga pria paruh baya yang datang ke perusahaan milik nya tadi siang. Arlan sudah mengabari pria itu jika Alkana akan datang membuat pria paruh baya itu langsung menyambut dengan hangat.
"Apa anda mempunyai seorang keponakan?"tanya Alkana langsung, tanpa basa-basi sedikit pun membuat Rangga sedikit terkejut sebelum menganguk.
"Bisa panggil kan dia?"ucap Alkana lagi, yang membuat Rangga bertambah bingung. Kenapa pria itu datang bersama dengan sekretaris nya dan juga seorang dokter? Pasti ada sesuatu yang terjadi tapi Rangga tetap beranjak untuk memangggil Keponakan nya hingga beberapa menit kemudian pria paruh baya itu kembali turun dengan seorang pemuda kecil berada di belakang nya pria paruh baya itu, pemuda yang terlihat bertubuh mungil.
Mungkin 165 cm pikir Alkana, apa lagi saat melihat pemuda itu berwajah seperti anak kecil. Tunggu bukan kah tadi Arlan nengatakan jika usia pemuda itu 23 tahun? Kenapa terlihat sangat muda?
Bersambung..
Votmen_
![](https://img.wattpad.com/cover/335680825-288-k530758.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN ALKANA {END}✔
RomanceAlkana Damarius Arian, seorang pria albino yang terkenal sangat anggkuh serta kasar. Tiba-tiba menyuruh bodyguard nya untuk mencari seseorang yang bisa mengandung anak nya. Namun entah kebetulan atau apa, pria itu malah mendapatkan langsung orang ya...