Part 14

9.6K 758 20
                                    

Dengan langkah kecil milik nya Kiano masuk ke dalam rumah sakit.

"Permisi,"ucap pemuda itu saat sampai didepan meja petugas yang ada dirumah sakit, membuat dua orang gadis yang bertugas langsung menatap Kiano dengan tatapan bertanya.

"Ruangan Tuan Alkana Damarius dimana?"tanya Kiano dengan menatap kedua gadis yang bertugas dirumah sakit itu, membuat mereka saling tatap lebih dulu sebelum memeriksa komputer yang ada.

"Ruangan rawat inap VVIP no 1."ucap salah satu dari mereka membuat Kiano menganguk sebelum mengucapkan kata terima kasih dan juga beranjak dari sana.

"Lu tau apa yang gue pikirin?"tanya salah satu gadis, membuat teman nya menganguk.

"Lucu banget tuh cowok. Kek nya dia uke, soal nya jiwa fujo gue kagak pernah salah!"balas yang satu nya lagi.
____

Dengan pelan Kiano kembali berjalan kearah ruangan yang sudah di beritahu oleh gadis tadi. Sejenak pemuda itu merasa aneh karena kedua petugas tadi terus memperhatikan diri nya padahal Kiano masih memakai baju, tidak telanjang. Lalu kenapa mereka melihat diri nya seakan-akan Kiano telanjang bulat?

Sejak diri nya tinggal bersama dengan Alkana serta sering keluar bersama dengan pria itu saat Alkana ada pertemuan dengan beberapa rekan nya. Kiano merasa kan hal yang sangat baru ia rasakan dari sebelum nya yang hanya tinggal dirumah terus-menerus menjadi sering keluar rumah. Seperti kesenangan tersendiri untuk Kiano karena diri nya baru merasakan semua ini.

Diri nya merasa sangat senang bisa mengenal Alkana yang bisa menunjuk kan dunia luar yang sangat luas ini kepada diri nya tanpa takut ada bahaya apapun yang menghampiri diri nya.

Setelah sampai di ruangan yang ia cari dengan pelan Kiano mulai membuka pintu ruang rawat itu, sebelum tatapan mata bulat milik nya jatuh pada ranjang pasien yang terlihat ada Alkana yang tengah menutup kedua mata nya dengan tenang.

Alat-alat yang kemarin menempel di tubuh pria itu sudah menghilang hingga menyisakan selang oksigen dan juga infus saja. Dengan pelan Kiano mulai mengambil tempat duduk yang sudah di siapkan disana untuk menggenggam tangan Alkana yang terasa sedikit lebih hangat dari biasa nya yang selalu terasa begitu dingin.

"Pengobatan nya berhasil."ucap Kiano dengan menatap wajah Alkana yang terlihat tertidur dengan sangat tenang. Bulu mata putih pria itu begitu sangat indah menurut Kiano karena tidak semua orang bisa memiliki nya, boleh saja pria itu merasa jika semua yang terjadi kepada diri nya sekarang merupakan sebuah kesialan seumur hidup nya tapi Kiano malah merasa jika dengan semua yang terjadi dengan pria itu ada rencana lain yang sudah di susun dengan sangat baik oleh yang diatas.

Cukup lama Kiano memperhatikan pria itu sebelum kedua mata abu-abu itu mulai terbuka dengan sangat pelan membuat Kiano terkejut hingga secara langsung menekan tombol untuk memanggil dokter.

"B-berikan saya air.."ucap Alkana dengan suara serak milik nya membuat Kiano langsung mengambil kan botol air yang sudah di siapkan beserta sedotan nya juga agar pria itu bisa dengan mudah minum.

Kiano membantu pria itu minum cukup lama hingga Alkana mulai melepaskan sedotan dari bibir pucat milik nya sebelum menatap Kiano yang tengah menatap kearah nya juga.

"Kapan kau datang?"tanya Alkana karena pria itu tidak merasa ada seseorang yang datang kesini tapi, apa karena ia tertidur maka dari itu diri nya tidak merasakan ada ke datangan seseorang? Seperti nya begitu.

"Beberapa saat yang lalu."jawab Kiano sebelum menyingkir dari sana saat dokter yang bertugas menangani Alkana datang. Pemuda itu memperhatikan apa yang dokter itu lakukan, mulai dari menaik kan tempat tidur yang Alkana tempati sekarang, membenarkan letak oksigen pria itu sebelum mengecek suhu tubuh pria itu beberapa saat.

"Semua nya jauh lebih baik dari pertama anda datang tadi malam. Badan anda sudah mulai kembali kesuhu awal. Saya harap anda akan tetap menjaga kesehatan serta menjaga agar anda tidak terlalu kelelahan karena jika itu terjadi kami akan sulit untuk menangani anda."ucap dokter itu berbicara dengan Alkana membuat pria itu menganguk.

Setelah mengatakan itu semua dokter itu berjalan mendekat kearah Kiano.

"Saya harap anda bisa membantu Tuan Alkana agar lebih bersemangat lagi untuk menjalani semua nya. Karena saya merasa sejak kehadiran anda kondisi Tuan Alkana jauh lebih baik dari sebelum nya, pertahan kan itu."ucap dokter itu dengan menatap Kiano sebentar sebelum permisi untuk kembali ke ruangan nya.

Kiano menganguk dengan patuh lalu kembali berjalan mendekat kearah pria yang sejak tadi menatap diri nya.

"Kau baik-baik saja?"tanya Alkana dengan menggenggam tangan Kiano membuat pemuda itu menganguk.
__

"Beberapa hari lagi saya akan pulang untuk penyembuhan total disini. Jadi saat sudah pulang nanti saya akan sembuh tidak terlalu lemah seperti sekarang."ucap Alkana dengan pelan mulai makan sarapan yang baru saja di antarkan suster dengan di suapi oleh Kiano dengan sangat hati-hati.

"Apa oksigen nya tidak mengganggu?"tanya Kiano karena melihat Alkana sedikit kesusahan untuk makan karena ada oksigen di hidung nya.

"Tidak. Saya sudah terbiasa, mungkin ini akan terlihat sedikit aneh dan kamu akan mengira jika saya kesusahan pada hal itu tidak sama sekali."jawab Alkana dengan tersenyum menatap Kiano.

Pemuda itu sangat perhatian kepada diri nya. Setelah beberapa pengobatan sebelum nya Alkana melakukan semua nya sendirian sekarang pria itu mempunyai seseorang yang bisa selalu berada di samping diri nya. Walau bisa saja dulu ia meminta bantuan kepada sekretaris atau bahkan pada maid yang ada tapi Alkana merasa jika diri nya masih mampu melakukan semua ini sendirian. Hingga saat ada Kiano yang merawat diri nya seperti sekarang Alkana merasa senang.
__

Hingga beberapa hari berlalu dengan begitu cepat nya dengan Kiano yang selalu berada di samping Alkana untuk menjaga pria itu. Sekarang pria itu sudah di perbolehkan untuk pulang karena kondisi nya jauh lebih baik dari sebelum nya.

Dan itu arti nya Kiano harus mempersiapkan diri nya untuk penyatuan mereka yang kedua kali nya nanti. Karena pria itu selalu membahas jika diri nya sudah sembuh maka pria itu akan kembali em.. membuahi diri nya membuat Kiano merasa sedikit malu karena itu.

"Aahh! Mmhhh.."

Kiano menggerak kan diri nya dengan cepat diatas Alkana dengan pria itu yang tengah menatap diri nya dari bawah dengan tatapan lapar. Kiano merasa bibir nya terasa sangat kebas karena di cium dengan begitu rakus nya tadi, apa lagi puting milik nya yang sekarang seperti terasa bengkak.

Ternyata setelah melakukan pengobatan itu Alkana jauh lebih bertenaga dari sebelum nya sehingga bisa menghisap kedua puting milik Kiano tadi.

"Mmhh..mau keluar.."desah Kiano dengan terus bergerak membuat Alkana menganguk karena ia merasa akan keluar juga sekarang.

Hingga Kiano merasa ada sebuah cairan yang memenuhi diri nya untuk yang kedua kali nya. Sungguh rasa nya lebih nikmat dari sebelum nya membuat Kiano memeluk tubuh Alkana dengan sangat erat. Menyembunyikan wajah nya di dada bidang pria itu, membuat Alkana memberikan begitu banyak ciuman di surai hitam pemuda itu sebagai tanda terima kasih nya.

Bersambung..

Votmen..

#gak boleh hot-hot pot karena banyak bocil, saya pun bocil🙏🗿

TUAN ALKANA {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang