Kiano diam saat dokter wanita di hadapan diri nya mulai mengeluarkan alat-alat untuk melakukan pemeriksaan untuk diri nya.
Jujur Kiano merasa sangat takut dengan situasi yang terjadi sekarang. Bagaimana tidak, tiba-tiba ada seseorang yang sama sekali tidak pemuda itu kenal datang kerumah untuk menagih hutang paman nya. Jika tidak maka orang itu akan membunuh paman nya, itu membuat Kiano takut karena pemuda itu yakin jika pria itu tidak akan pernah bermain-main dengan perkataan nya.
"Bagaimana keadaan kamu akhir-akhir ini?"tanya Nita dokter wanita yang di bawa Alkana pada Kiano yang tengah duduk dipinggiran ranjang.
"A-aku baik,"jawab Kiano dengan gugup karena ia merasa sangat takut sekarang.
"Kamu tidak perlu takut karena Tuan Alkana itu asli sangat baik, apa lagi nanti nya kamu akan mengandung anak nya. Dia pasti akan memperlakukan kamu dengan baik."ucap dokter Nita dengan senyuman karena wanita itu paham apa yang sekarang pemuda itu rasakan namun jika pemuda itu terus-terusan takut seperti ini maka itu akan berakibat fatal untuk kesehatan nya nanti.
Kiano menatap wanita di samping nya sekarang, ia bisa merasakan perkataan wanita itu memang tulus pasti pria itu memang baik tapi tetap saja Kiano merasa khawatir dengan keadaan paman nya nanti.
"Pola makan kamu teratur kan? Karena itu sangat penting untuk kesehatan rahim serta diri kamu."
"Aku makan nya teratur. Aku juga jarang sakit."jawab Kiano dengan berusaha menghilangkan rasa gugup yang ada didalam diri nya karena ia yakin pasti dokter di hadapan diri nya sekarang orang yang sangat baik.
"Baiklah saya akan memeriksa keadaan kamu serta tekanan darah kamu lebih dulu."ucap Dokter Nita yang mulai melakukan pemeriksaan pada Kiano, sedangkan pemuda itu hanya diam saja memperhatikan apa yang dokter itu lakukan kepada diri nya.
____Alkana hanya berdiam diri diatas kursi roda milik nya. Mengabaikan tatapan emosi dari Rangga, pria itu mengerti pasti Rangga merasa di manfaatkan disini tapi itulah yang emang di lakukan oleh Alkana sekarang.
Kata kan lah pria itu egois karena dengan seenak nya melakukan ini semua kepada seseorang yang tidak bersalah disini. Apa lagi untuk pemuda itu yang sama sekali tidak tau masalah apa yang tengah terjadi sekarang karena pemuda itu langsung tertarik begitu saja kedalam masalah ini.
"Siapa nama keponakan anda?"tanya Alkana karena sekretaris milik nya akan langsung memproses surat kontrak di antara mereka nanti nya agar kedua belah pihak tidak ada yang di rugikan nanti nya.
Membuat Rangga yang sejak tadi menahan amarah nya langsung saja menatap Alkana dengan kedua mata memerah.
"Kiano Aksara umur nya baru 23 tahun. Saya harap perkataan anda memang benar jika nanti nya anda akan membebaskan dia serta membuat diri nya bahagia karena saya sendiri tidak bisa melakukan itu semua selama ini. Saya masih tidak terima jika dia harus jatuh ke tangan anda yang sama sekali tidak dia kenali namun karena diantara kalian akan ada kontrak saya yakin bahwa anda memang akan melakukan perkataan yang anda ucapkan tadi. Saya tidak bisa merubah pendirian yang dia buat karena dia termasuk pemuda yang sangat memegang tinggi harga diri nya."ucap Rangga dengan suara sedikit serak karena pria paruh baya itu merasa begitu frustasi karena tidak bisa melakukan hal apapun agar membuat Kiano membatalkan semua perkataan nya. Jika Rangga melakukan semua itu maka diri nya akan sangat yakin nanti nya pasti Kiano akan merasa jika harga diri nya sedang di permainkan disini.
"Saya tidak akan pernah mengingkari perkataan sama sendiri. Anda tentu tau itu. Jadi apapun yang akan terjadi kedepan nya itu akan ada di surat perjanjian yang akan di buat nanti. Anda tidak perlu khawatir akan hal ini, karena saya juga tau bahwa pemuda itu tidak tau apa-apa disini tapi saya membutuhkan dia maka dari itu saya melakukan semua ini."ucap Alkana dengan nada tegas milik nya karena pria itu sama persis seperti pemuda itu yang memegang teguh dengan pendirian yang ia buat.
Perhatian Alkana teralihkan saat mendengar suara langkah kaki dari arah tangga. Kedua mata abu-abu muda pria itu menatap Kiano yang tengah turun dari tangga bersama dengan dokter Nita yang tengah mengulas senyuman.
Pemuda itu mengambil tempat duduk disamping paman nya lagi dengan tatapan mengarah pada Alkana yang tengah memperhatikan pria itu sejak tadi.
"Semua nya baik-baik saja Tuan. Keadaan dia sangat baik, jadi anda tidak perlu khawatir."ucap dokter Nita menjelaskan semua yang ia lakukan tadi membuat Alkana menganguk sebelum menatap Kiano lagi.
"Jaga dirimu baik-baik. Kau tidak perlu memikirkan paman mu lagi karena dia akan aman selama kamu menurut dengan perkataan saya."ucap Alkana dengan menatap Kiano membuat pemuda itu menganguk sebelum kembali menunduk seperti pertama kali ia datang tadi.
"Surat perjanjian serta kontrak nya akan selesai beberapa hari lagi Tuan."ucap Arlan sekretaris Alkana membuat pria itu menganguk.
"Saya permisi. Ingat kau harus menjaga dirimu baik-baik sebelum nanti saya akan menjemput kamu kesini. Setelah surat perjanjian nya jadi."ucap Alkana sebelum mengarahkan kursi roda yang ia kenakan kearah luar. Diikuti Arlan serta Nita dari belakang.
_"Kiano,"panggil Rangga saat merasa Kiano akan beranjak dari tempat duduk nya membuat pemuda itu langsung menatap paman nya sebelum mengulas sebuah senyuman manis milik nya.
"Aku tau apa yang sekarang aku lakukan paman. Jadi aku harap paman akan mendukung semua ini demi kehidupan kita kedepan nya, aku gak mau kehilangan sosok orang tua untuk yang kedua kali nya. Maka dari itu aku melakukan semua ini."ucap Kiano sebelum beranjak dari sana meninggalkan Rangga sendirian.
Saat tiba didalam kamar milik nya Kiano langsung menutup pintu kamar milik nya sebelum merebahkan diri nya diatas ranjang. Tatapan pemuda itu mengarah pada langit-langit kamar milik nya yang berwarna putih.
"Aku tidak tau. Jalan yang aku ambil sekarang itu memang yang terbaik untuk diriku dan juga paman atau malah sebalik nya. Karena yang aku pikirkan sekarang hanyalah bagaimana cara nya agar selalu bisa melihat paman sehat serta tanpa masalah apapun karena dia sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri."ucap Kiano dengan kedua mata berkaca-kaca karena sekarang pemuda itu merasa sangat bingung, apakah keputusan yang ia ambil memang benar atau salah.
Diri nya tau jika tidak boleh mengambil keputusan secara terburu-baru tapi Kiano tidak punya pilihan lain selain ini semua.
Bersambung..
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN ALKANA {END}✔
RomantizmAlkana Damarius Arian, seorang pria albino yang terkenal sangat anggkuh serta kasar. Tiba-tiba menyuruh bodyguard nya untuk mencari seseorang yang bisa mengandung anak nya. Namun entah kebetulan atau apa, pria itu malah mendapatkan langsung orang ya...