Extra part II

11.5K 762 14
                                    

Alkana menggenggam tangan kecil Kiano dengan pelan. Pria itu tersenyum kearah pemuda yang tengah menemani diri nya di ruang tunggu rumah sakit lagi, untuk yang kedua kali nya dengan kondisi hamil besar seperti ini.

Padahal tadi Alkana sudah menyuruh Kiano untuk tinggal dirumah saja karena kondisi pemuda itu sudah tidak bisa terlalu banyak bergerak, tapi Kiano tetap memaksa dengan alasan diri nya masih mampu berjalan dengan bebas. Walaupun dengan membawa anak mereka yang cukup berat didalam sana.

"Kamu yakin kan sama mas? Jika ini semua akan mas lewati dengan mudah, demi tetap bersama dengan kamu dan juga anak kita. Yang akan lahir sebentar lagi."ucap Alkana dengan menggenggam tangan Kiano, membuat pemuda yang tengah memperhatikan seorang wanita yang akan melahirkan segera mengalihkan tatapan milik nya.

"Aku yakin mas pasti berhasil. Agar nanti nya mas bisa melihat dan juga menemani aku saat operasi nanti."jawab Kiano dengan tersenyum membuat Alkana itu tersenyum juga sebelum seorang suster menghampiri mereka.

"Pengobatan nya akan segera di lakukan tuan."

Alkana menatap Kiano dengan senyuman milik nya sebelum mengikuti suster itu dengan kursi roda yang ia miliki sedangkan Kiano dengan sedikit kesusahan berjalan kearah ruangan pengobatan untuk menunggu Alkana di bawa kesana.

Kiano juga baru sadar jika ada beberapa orang yang sejak tadi memperhatikan diri nya. Mungkin karena melihat kondisi perut pemuda itu yang terlihat sangat besar di bandingkan dengan tubuh nya yang sangat kecil.

"Kita temani daddy dulu ya? Baru setelah itu pulang untuk beristirahat."ucap Kiano dengan pelan mengelus perut besar milik nya saat merasakan nyeri disana. Mungkin diri nya terlalu banyak bergerak sehingga sekarang anak nya memberi peringatan agar pemuda itu beristirahat sebentar.

Beberapa menit kemudian Alkana di bawa kedalam ruangan pengobatan dengan tubuh yang sudah di buis total membuat Kiano hanya bisa berdoa untuk keselamatan suami nya itu. Diri nya yakin jika Alkana bisa melewati semua ini karena ada dua penyemangat sekarang yang akan selalu ada untuk pria itu.
____

Cukup lama Kiano duduk di salah satu kursi yang ada disana hingga salah satu bodyguard yang sengaja Alkana bawa menghampiri pemuda kecil itu.

"Tuan, maaf mengganggu anda tapi ini saat nya anda tidur siang."ucap bodyguard itu dengan menunduk karena tadi Alkana sudah memperingatkan bodyguard nya itu untuk membaritahu Kiano untuk tidur siang dan juga beristirahat karena pria itu sangat yakin jika pemuda kecil itu pasti akan menunggu diri nya.

"Sebentar lagi aku keluar. Kamu duluan saja keluar nya."ucap Kiano dengan berdiri dari tempat duduk nya, membuat bodyguard itu menganguk sebelum beranjak dari sana meninggal kan Kiano sendirian. Pemuda itu tengah memperhatikan ruangan pengobatan Alkana yang masih berwarna merah yang arti nya pengobatan nya belum selesai.

"Aku yakin mas bisa. Maaf gak bisa nemenin mas sampai selesai."ucap Kiano dengan beranjak dari sana untuk segera pulang karena diri nya butuh banyak istirahat sekarang. Pemuda itu ingin menunggu sampai selesai tapi diri nya merasa sangat lelah jadi dari pada nanti kandungan nya bermasalah karena ia kelelahan lebih baik Kiano pulang saja.
____

Kedua mata bulat yang tengah tertidur dengan pulas itu perlahan terbuka karena merasakan sakit di perut nya. Ini sudah yang kesekian kali nya terjadi sejak Kiano pulang dari rumah sakit tadi.

"Ssstt..sakit.."lirih Kiano karena kesadaran nya belum sepenuh nya terkumpul. Rasa sakit yang diri nya rasakan dirumah sakit dan juga sebelum tidur tadi, tidak sesakit yang diri nya rasakan sekarang membuat Kiano langsung mengelus perut nya dengan pelan, berharap rasa sakit nya berkurang.

Dengan pelan serta menahan rasa sakit di perut nya. Kiano turun dari atas tempat tidur untuk menghubungi maid yang ada di bawa agar segera sampai kedalam kamar nya sekarang juga.

TUAN ALKANA {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang