Mata berwarna abu-abu muda itu terus memperhatikan seorang pemuda kecil yang tengah turun dari tangga dengan pelan.
Wajah pemuda itu membuat Alkana betah berlama-lama menatap nya, apa lagi saat melihat pipi tembam pemuda itu yang terlihat sangat menggemaskan di mata nya. Hingga pemuda itu mengambil tempat duduk di samping paman nya dengan terus-menerus menunduk membuat Alkana langsung mengalihkan pandangan milik nya kearah Rangga yang terlihat sangat kebingungan.
"Apa anda sudah mengumpulkan uang nya?"tanya Alkana dengan tatapan datar milik nya, membuat Rangga langsung menatap pria itu dengan tatapan terkejut.
Seingat Rangga, Tuan Alkana sudah memberi diri nya sedikit waktu lalu kenapa sekarang pria itu menanyakan tentang uang? Apa waktu yang di katakan pria itu hanya main-main saja?
"Anda tentu tau bahwa saya tidak pernah memberi seseorang pun waktu untuk membayar hutang nya. Bagaimana anda begitu percaya saya memberikan waktu itu untuk anda?"ucap Alkana dengan nada angkuh milik nya membuat Rangga mengepalkan tangan nya dengan sangat erat.
Seharus nya ia tidak pernah percaya kepada pria kaya seperti Tuan Alkana yang sama sekali tidak mempunyai hati sedikit pun.
"Saya punya tawaran yang menarik untuk ini semua. Apa anda ingin mendengar nya?"ucap Alkana lagi. Sekarang tatapan pria itu mengarah pada seorang pemuda yang masih saja menunduk sejak tadi tanpa ada niatan sedikit pun untuk mengangkat kepala nya.
"Apa?"tanya Rangga dengan perasaan was-was karena pria di hadapan diri nya ini sangatlah licik.
"Saya akan menganggap hutang anda semua nya lunas serta memberikan biaya untuk perusahaan anda hanya dengan satu syarat saja."ucap Alkana dengan senyuman tipis terbit di bibir pucat milik nya membuat Rangga langsung menatap pria itu dengan tatapan bertanya apa syarat yang akan pria itu berikan untuk itu semua.
"Anda cukup memberikan keponakan anda untuk mengandung anak saya. Dan anda akan mendapatkan itu semua tanpa terkecuali."ucap Alkana dengan santai nya membuat Rangga mengepalkan kedua tangan nya menahan emosi yang siap kapan saja keluar.
Jika pria itu tidak membawa sekretaris serta dokter mungkin saja Rangga sudah memukul pria itu hingga tewas. Diri nya tidak akan pernah menjual Kiano untuk semua itu. Rangga juga sadar akan satu hal jika Alkana mengetahui jika ia mempunyai seorang keponakan yang bisa mengandung, kenapa diri nya bisa melupakan satu fakta ini? Kenapa diri nya tidak membawa Kiano pergi dari negera ini saja dulu? Alkana pria yang sangat berpengaruh di kota ini, otonatis semua yang pria itu ingin kan pasti akan mendapatkan informasi nya. Sial.
"Bagaimana? Anda tertarik?"tanya Alkana lagi saat melihat Rangga hanya diam dengan kedua tangan mengepal. Alkana tentu tau bahwa pria itu sedang menahan amarah nya, tapi Alkana tidak peduli itu. Sekarang yang terpenting hanyalah ia harus mendapatkan pemuda itu bagaimana pun cara nya.
"Saya tidak akan pernah memberikan keponakan saya untuk anda! Pria seperti anda hanya akan merusak masa pemuda seperti keponakan saya di dunia ini tanpa tau apa yang diri nya rasakan karena perbuatan pria seperti anda."ucap Rangga dengan mengeluarkan semua amarah nya lewat kata-kata saja membuat Alkana lagi dan lagi tersenyum tipis.
"Bukan nya dengan tinggal dengan anda justru masa depan keponakan anda akan suram? Diri nya hanya akan terkurung disini tanpa bisa kemana-mana karena anda tidak akan mampu melindungi diri nya."
Rangga terdiam mendengar perkataan Alkana barusan karena perkataan pria itu memang benar, Kiano hanya akan terkurung saja disini jika diri nya terus-terusan seperti ini namun jika diri nya memberikan Kiano kepada pria itu bukan nya akan sama saja?
"Jika dia tinggal bersama dengan saya. Saya akan membuat sebuah kontrak yang akan berlaku sampai diri nya melahirkan anak saya, dia akan saya kuliahkan serta saya bebas kan untuk keluar dengan beberapa bodyguard bersama dengan diri nya. Bukan kah itu menyenangkan? Dari pada harus tinggal bersama dengan anda yang penuh dengan bayangan hutang yang begitu banyak."ucap Alkana lagi karena merasa jika pendirian pria paruh baya itu sangat lah kuat.
"Saya tidak akan pernah memberikan keponakan saya."ucap Rangga pada akhir nya karena pria paruh baya itu tidak ingin Kiano jatuh di tangan pria yang tidak tepat, bisa saja kan pria itu hanya berbohong tentang itu semua yang akan berakhir membuat Kiano tersakiti.
"Berarti anda siap untuk mati karena tidak bisa melunasi hutang anda?"jawab Alkana langsung pada inti nya karena setiap orang yang meminjam uang kepada diri nya pasti tau resiko nya akan sangat besar. Pria itu memberikan pilihan yang mudah, tidak bisa membayar? Mati. Jadi orang yang berhutang tidak perlu bingung memikirkan cara untuk membayar karena dia sudah mati, gampang bukan?
"Jangan.."
Baik Alkana maupun Rangga langsung menatap Kiano yang tengah mengangkat kepala nya yang sejak tadi menunduk. Kedua mata bulat pemuda itu menatap Alkana dengan tatapan memohon serta takut.
Membuat Alkana terdiam karena mendapat tatapan itu dari pemuda yang sejak tadi hanya diam saja.
"Aku bakalan lakuin apapun itu agar semua hutang paman terlunasi."ucap Kiano dengan menatap Alkana dengan kedua mata bulat nya sedangkan Rangga langsung menatap Kiano karena mendengar jawaban pemuda itu.
Dengan sedikit kasar Rangga menarik tangan Kiano agar menatap diri nya. Tatapan pemuda itu terlihat sangat frustasi.
"Kamu tidak perlu melakukan semua itu untuk paman karena semua ini kesalahan paman sendiri."ucap Rangga mencoba membujuk Kiano walaupun pria paruh baya itu tau bagaimana pemuda itu. Kiano akan selalu pada pendirian yang ia buat sendiri.
"Paman terlilit hutang itu karena mengobati aku jadi ini semua kesalahan ku kan? Biar aku yang membayar semua nya, paman bisa mengembangkan perusahaan paman yang sudah paman harap kan sejak dulu tanpa memikirkan bagaimana keadaan ku. Aku sudah dewasa sekarang, jadi paman tidak perlu mengkhawatirkan itu semua."jawab Kiano dengan menatap paman nya dengan tatapan yakin nya, membuat Rangga mau tidak mau menganguk. Akan sangat percuma jika diri nya membujuk Kiano lagi, pemuda itu tidak akan pernah berubah dari perkataan yang ia katakan.
"Aku akan melakukan apapun agar semua hutang paman di lunasi semua."ucap Kiano yang sekarang tengah menatap Alkana dengan berani membuat pria itu tersenyum tipis karena berhasil melakukan apa yang ia inginkan.
"Dokter akan melakukan pemeriksaan kepada dirimu. Jika semua nya sehat maka kontrak antara kita akan segera di buat."ucap Alkana dengan menatap Kiano serta dokter wanita yang ia bawa untuk memeriksa Kiano.
Membuat Kiano menganguk sebelum beranjak dari sana untuk melakukan pemeriksaan. Pemuda itu tidak punya pilihan lain selain ini, karena jika diri nya ikut menolak maka diri nya akan kehilangan sosok orang tua untuk kedua kali nya. Kiano tidak ingin itu terjadi.
Bersambung..
Votmen_

KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN ALKANA {END}✔
RomanceAlkana Damarius Arian, seorang pria albino yang terkenal sangat anggkuh serta kasar. Tiba-tiba menyuruh bodyguard nya untuk mencari seseorang yang bisa mengandung anak nya. Namun entah kebetulan atau apa, pria itu malah mendapatkan langsung orang ya...