Part 12

10.2K 763 7
                                    

Dengan pelan kedua mata bulat milik Kiano mulai terbuka. Menatap langit-langit kamar yang berwarna putih sejenak sebelum pemuda itu menduduk kan diri nya diatas ranjang.

Sedikit mendesis saat sadar jika diri nya baru saja melakukan itu semalam. Ia lupa maka dari itu dari asal bangun saja. Rasa nya sedikit nyeri serta aneh. Kiano merasa ada sesuatu yang licin keluar dari bawah sana, apa itu sper*a milik Alkana? Seperti nya begitu karena tadi malam pemuda itu langsung tidur tanpa membersihkan diri nya terlebih dahulu.

Dengan pelan Kiano turun dari tempat tidur untuk membersihkan diri nya karena rasa nya kurang nyaman. Pemuda itu berdiri sebelum cairan putih mengalir dari sela-sela paha nya membuat Kiano yakin jika itu milik Alkana. Baiklah ia akan b
Membersihkan diri terlebih dahulu sebelum membangungkan pria itu yang terlihat masih tertidur sangat pulas, mungkin karena kelelahan pikir Kiano.

Hingga 30 menit kemudian Kiano keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian yang ia bawa dari rumah paman nya kemarin. Walaupun pemuda itu melihat begitu banyak pakaian untuk diri nya tapi tetap saja Kiano merasa segan, hingga tadi malam ia memakai pakaian tidur yang sudah disiapkan disana. Mungkin Kiano perlu beradaptasi untuk mulai memakai pakaian yang sudah di siapkan agar Alkana tidak merasa jika Kiano tidak suka dengan pilihan nya.

"Aku gak terlalu tau cara bersihin nya tapi semoga saja itu benar-benar bersih karena aku tidak merasakan ada cairan yang keluar lagi."gumam Kiano dengan pelan sebelum berjalan mendekat kearah Alkana yang masih tertidur.

Bulu mata putih itu masih tertutup dengan sempurna serta wajah yang selalu saja terlihat sangat pucat. Kiano merasa jika ini semua tidak mudah untuk pria itu. Sehingga membuat pemuda itu sadar jika tidak ada yang sempurna didunia ini, pasti setiap manusia memiliki sebuah kekurangan entah di kondisi tubuh nya seperti Alkana sekarang atau pun di fisik nya. Tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Dengan pelan Kiano mulai berjalan mendekat kearah ranjang kembaki untuk membersihkan beberapa cairan yang terlihat menempel diatas ranjang mereka. Sebelum itu Kiano ingin membangunkan Alkana terlebih dulu agar pria itu bisa langsung membersihkan diri nya selagi Kiano membereskan ranjang mereka yang terlihat sangat berantakan.

"Em..aku manggil dia apa? Tuan?"gumam Kiano dengan pelan karena diri nya memang merasa bingung ingin memanggil pria itu dengan sebutan apa.

"Tuan..bangun ya. Ini sudah lumayan siang."ucap Kiano dengan mengambil tempat duduk disamping Alkana, persis disamping kepala pria itu sebelum tangan kecil pemuda itu mulai mengelus surai putih Alkana dengan sangat lembut.

"Hm?..sebentar.."

Terdengar suara Alkana yang terdengar sangat indah serta menggoda di telinga Kiano karena suara pria itu terdengar sangat berat karena baru saja bangun.

"Diemin dulu beberapa saat sebelum duduk nanti, agar tidak pusing."ucap Kiano dengan melepaskan elusan tangan nya di rambut Alkana. Misi nya membangunkan pria itu sudah selesai jadi sekarang diri nya hanya perlu membersihkan beberapa pakaian yang jatuh kelantai saja.

"Tunggu sebentar."ucap Alkana dengan pelan mulai menduduk kan diri nya. Sebelum menggenggam tangan kecil Kiano sekaligus menyuruh pemuda itu duduk disamping nya lagi.

Kiano menurut. Pemuda itu mengambil tempat duduk disamping Alkana serta mencari tempat yang bersih dari cairan.

Cup!

"Selamat pagi Kiano.."ucap Alkana dengan mencium dengan sangat lembut pipi berisi milik Kiano membuat pemuda itu langsung menunduk dengan kedua pipi yang terlihat bertambah merah dari sebelum nya menandakan jika pemuda itu merasa sangat malu sekarang.

"Bisa bantuin saya ambil handuk?"ucap Alkana dengan mengalihkan semua nya agar Kiano merasa tidak malu-malu lagi.

Dan terbukti pemuda itu kembali menatap kearah Alkana sebelum mengambil handuk yang memang khusus untuk pria itu. Semua nya memang dibuat secara khusus hanya untuk Alkana.

Kiano langsung memberikan handuk yang di inginkan Alkana tadi sebelum membalik tubuh nya karena merasa gugup, pemuda itu sangat yakin jika sekarang Alkana tengah memakai handuk itu untuk menutupi sesuatu yang semalam masuk kedalam milik Kiano.

"Apa milik mu masih sakit?"tanya Alkana setelah memakai handuk yang diambil kan Kiano tadi. Pria itu merasa sedikit geli melihat apa yang sekarang pemuda itu lakukan, membalik tubuh nya agar tidak melihat milik Alkana? Bukan kah tadi malam pemuda itu sudah melihat bahkan merasakan nya?

Dengan cepat Kiano membalik tubuh kecil milik nya sebelum menggeleng dengan ribut, pemuda itu tidak ingin Alkana merasa khawatir karena pria itu jauh membutuhkan perhatian dari pada diri nya yang hanya mendapatkan luka ini saja, bakalan sembuh dalam beberapa hari kedepan.

"Kau yakin?"tanya Alkana dengan turun dari tempat tidur dengan sangat pelan membuat Kiano menganguk sebelum membantu pria itu berjalan kearah kamar mandi.

"Bisa sendiri?"tanya Kiano bermaksud bertanya apakah Alkana bisa sendiri mandi didalam sana, sedangkan pemuda itu tau jika sekarang kedua kaki Alkana terlihat bergetar.

"Bisa." jawab Alkana sebelum masuk kedalam kamar mandi membuat Kiano menganguk sebelum berjalan kembali kearah ranjang mereka untuk membersihkan kekacauan yang mareka buat semalam.

Meletak kan beberapa pakaian yang kotor ke dalam keranjang, sebelum mengganti sprai kamar mereka dengan yang baru agar semua nya tetap bersih. Bisa saja Kiano menyuruh beberapa maid untuk melakukan nya tapi pemuda itu merasa segan karena diri nya yakin selama ia mampu pasti akan Kiano kerja kan sendiri.

Hingga beberapa menit kemudian terdengar suara pintu terbuka membuat Kiano langsung berjalan mendekat kearah pintu kamar mandi untuk membantu Alkana berjalan kearah kursi roda.

"Ini efek samping kalau saya kelelahan, cukup mengerikan bukan?"ucap Alkana dengan tersenyum tipis, sedangkan Kiano hanya berdiri menatap pria yang tengah duduk diatas kursi roda itu dengan tatapan berbeda.
_____

Seharian penuh Alkana hanya berada diatas tempat tidur karena diri nya perlu istirahat total sebelum melakukan pekerjaan yang lain nya serta melakukan pengobatan nanti nya.

"Apa kau tidur?"tanya Alkana dengan terus menatap langit-langit kamar. Pria itu sedang tiduran bersama dengan Kiano namun sejak tadi tidak ada yang membuka suara membuat Alkana mengambil kesimpulan jika pemuda itu sedang tidur sekarang.

"Em?"jawab Kiano dengan memiring kan tubuh nya menghadap Alkana sekarang.

"Tuan ingin tidur?"tanya Kiano saat tubuh nya sudah menghadap kearah Alkana yang tengah menutup kedua mata nya sekarang.

"Hm. Kau juga tidur."jawab Alkana dengan pelan pertanda pria itu memang sudah sangat mengantuk membuat Kiano menganguk dengan terus menatap pria itu.

Memperhatikan wajah putih pucat pria itu yang terlihat sangat menyeramkan untuk sebagian orang, namun tidak dengan Kiano yang sekarang sudah membiasakan diri. Lagi pula pria itu sangat baik, untuk apa ia merasa takut?

Cukup lama Kiano memperhatikan Alkana hingga pemuda itu ikut tertidur juga.

Bersambung..

Votmen_

#bikin cerita yang slow dulu setelah cukup menguras emosi dicerita sebelum nya🗿🙏

TUAN ALKANA {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang