Part 18

9K 684 3
                                    

"Kamu baik-baik saja kan?'tanya Alkana setelah cukup lama mereka berpeluk kan membuat pemuda kecil itu mendongak sebelum memberikan senyuman kecil.

"Kayak nya karena kehamilan ini aku jadi lebih sensitif dari biasa nya maka dari itu tadi saat paman mengatakan itu semua, aku hanya bisa menangis."jawab Kiano dengan memiringkan kepala nya dengan pelan membuat Alkana menarik sudut bibir nya karena kelakukan pemuda itu sangat sangat menggemaskan sekarang. Mungkin karena faktor kehamilan membuat Kiano bertambah menggemaskan seperti ini.

Alkana menggenggam tangan kecil Kiano dengan sangat pelan sebelum membawa pemuda itu untuk duduk di tepi tempat tidur. Sebenar nya Alkana sangat ingin menyuruh pemuda itu duduk diatas pangkuan milik nya tapi karena kondisi tubuh nya tidak bisa dikatakan sehat membuat pria itu mengurungkan niat nya itu.

"Obat nya sudah kamu minum?"tanya Alkana dengan mengelus pipi bulat milik Kiano dengan sangat pelan, tatapan pria itu masih terus terkunci pada wajah menggemaskan milik Kiano. Sedangkan pemuda itu hanya menatap Alkana dengan kedua mata bulat nya.

"Sudah tadi. Kan tadi aku makan nasi terus makan obat nya juga."jawab Kiano dengan tersenyum senang.

"Bagaimana jika kontrak nya kita batalkan?"ucap Alkana dengan tiba-tiba membuat Kiano menatap pria itu dengan tatapan bertanya.

Apa maksud pria itu yang ingin membatalkan kontrak mereka? Bukan nya jika kontrak nya di batalkan maka paman nya akan kembali terlilit hutang yang sangat banyak? Kiano sudah hamil bukan? jadi untuk apa membatalkan semua nya?

"Otak kecil kamu sedang memikirkan apa hm? Semua yang ada didalam pikiran kamu salah semua."ucap Alkana  lagi saat melihat raut tidak enak dari Kiano membuat pemuda itu kembali menatap Alkana dengan tatapan bertanya.

"Saya ingin kontrak nya dibatal kan semua, agar saya bisa menikahi kamu dan tetap bisa memiliki kamu sampai kapan pun yang saya inginkan."ucap Alkana dengan menggenggam kedua tang kecil milik Kiano membuat kedua mata bulat pemuda itu berkaca-kaca.

"Jangan ngeprank! Prank-an nya gak suka hiks.." Kiano menggeleng dengan cepat karena merasa semua ini hanyalah prank, bagaimana tidak berpikir seperti ini jika pria itu mengatakan nya secara tiba-tiba seperti ini kan Kiano jadi takut.

"Saya tidak lagi membuat prank ataupun sejenis nya. Saya serius mengatakan itu semua. Saya tau perkataan saya terkesan tidak romantis tapi percayalah jika saya memang serius mengatakan semua nya."ucap Alkana dengan menatap Kiano dengan perasan gelisah karena pria itu tidak tau lagi harus bagaimana agar Kiano mengerti apa yang diri nya katakan.

"Saya bukan hanya ingin menikah dengan kamu dengan alasan kita melakukan semua ini untuk anak kita nanti. Tidak sama sekali, saya melakukan ini semua karena saya mencintai kamu, entah sejak kapan perasaan ini muncul tapi saya merasa sangat bahagia karena bisa bersama kamu. Semangat yang dulu sempat hilang seakan-akam kembali karena kehadiran kamu."ucap Alkana lagi sebelum menunduk untuk mencari kata-kata yang tepat lagi agar bisa menyampaikan apa yang diri nya rasakan sekarang.

"Cinta?"tanya Kiano karena diri nya sering mendengar kata-kata itu saat masih sekolah dulu. Cinta itu bisa di artikan dengan kita menyukai seseorang dan juga merasa nyaman jika berada di dekat orang itu.

Alkana tadi mengatakan itu juga. Jadi selama ini yang Kiano rasakan itu cinta juga? Diri nya mencintai Alkana?

"Kiano juga cinta sama tuan. Tapi Kiano gak sadar kalo ini semua itu cinta, Kiano kira ini hanya rasa nyaman seperti saat Kiano dekat dengan paman."jawab Kiano dengan memeluk Alkana dengan pelan.

Dan pernyataan pemuda itu berhasil membuat Alkana yakin jika Kiano juga merasakan hal yang sama seperti yang diri nya rasakan sekarang.

"Terima kasih karena sudah mencintai saya."ucap Alkana dengan air mata yang perlahan turun. Saking bahagia nya pria itu sampai menangis seperti ini.

Kiano hanya menganguk sebagai jawaban untuk pria itu. Membuat Alkana mempererat peluk kan milik nya untuk menyalurkan rasa bahagia yang diri nya rasakan sekarang.
____

Beberapa bulan setelah acara pernyataan cinta yang tidak ada romantis-romatis nya sekarang Alkana dengan menatap Kiano dengan senyuman tipis milik nya.

Setelah mereka mengucapkan janji suci dengan pria itu yang masih menggunakan kursi roda sekarang Alkana tengah berdiri dihadapan Kiano dengan tersenyum tipis.

Menatap wajah sempurna milik Kiano yang bertambah menggemaskan dengan polesan sedikit make up seperti ini sehingga pipi bulat itu bertambah merah kelihatan nya. Sangat cocok jika di hisap dengan kuat. Usia kandungan pemuda itu sudah 3 bulan lebih namun karena tubuh nya kecil jadi perut nya tidak terlalu kelihatan jika membesar karena hamil.

Dengan pelan Alkana menarik pinggang kecil Kiano untuk mendekat kepada diri nya sebelum pria itu menatap para tamu undangan yang datang. Terlihat sangat banyak dengan beberapa wartawan yang ada.

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa mereka bisa menikah secepat ini. Jawaban nya cepat. Karena Alkana ingin status diri nya dan juga Kiano semakin jelas di mata dunia serta tidak ada satu pun orang yang berani mengusik pemuda itu jika sudah ada nama Alkana di belakang nya.

"Kamu terlihat sangat cantik hari ini. Jauh lebih cantik dari hari-hari biasa nya, membuat saya ingin sekali membawa kamu dari sini agar tidak ada yang melihat wajah menggemaskan ini."ucap Alkana dengan pelan hingga hanya bisa di dengar oleh mereka berdua saja. Membuat pipi Kiano memerah mendengar perkataan pria itu, ugh rasa nya Kiano ingin bersembunyi saja sekarang!

Dengan pelan Alkana mengapit dagu Kiano agar menatap diri nya. Hingga sekarang mereka saling memandang satu sama lain.

Cup!

"Satu ciuman saja karena kamu pasti akan mendesah jika saya mencium kamu lebih lama dari ini."ucap Alkana dengan pelan membuat Kiano merasa malu lagi dan lagi. Karena perkataan pria itu memang benar, jika mereka terlalu lama berciuman maka Kiano akan mendesah mungkin efek karena lagi hamil. Hormon nya meningkat!

Setelah ciuman beberapa saat itu Alkana berjalan kearah kursi roda milik nya untuk duduk disana karena tadi pria itu terlalu asik berbicara dengan Kiano dengan posisi berdiri. Melupakan satu fakta jika diri nya tidak bisa berdiri terlalu lama, untung saja kaki nya terasa bergetar hingga pria itu sadar akan kondisi nya.

Baik Alkana maupun Kiano sama-sama menatap kearah para tamu serta wartawan yang ada. Dengan Kiano yang tersenyum manis dengan menggenggam tangan Alkana serta pria itu yang hanya menatap orang-orang di depan nya dengan tatapan datar tanpa ekspresi apapun membuat kesan dingin terjadi untuk orang-orang yang tau pria itu memang terkenal dengan sifat dingin nya.

Sedangkan Kiano sendiri biasa saja karena sudah tau bagaimana Alkana sebenar nya.

Bersambung.

Votmen_

TUAN ALKANA {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang