Beberapa minggu berlalu begitu saja. Tentu nya dengan Kiano yang semakin dekat dengan Alkana.
Mereka sudah seperti pasangan suami istri karena selalu melakukan apapun itu berdua terus, hingga beberapa maid banyak yang mengira jika mereka berdua memang sudah menikah dari 3 minggu yang lalu saat pertama kali Kiano datang ke Mansion ini.
"Apa Tuan merasa gugup?"tanya Kiano saat diri nya tengah menemani Alkana diruang tunggu rumah sakit. Karena jadwal pria itu melakukan pengobatan di malam hari jadi mereka harus menunggu beberapa jam lagi untuk itu semua.
"Tidak. Saya sudah melakukan pengobatan ini beberapa kali jadi rasa nya sama saja. Namun sekarang saya merasa jika ada semangat baru, semangat ingin cepat memiliki seorang anak."jawab Alkana apa ada nya karena memang pria itu seperti memiliki semangat baru karena kemungkinan diri nya akan memiliki seorang anak bersama dengan pemuda disamping diri nya sekarang.
"Kita baru ngelakuin itu sekali, emang bisa?"tanya Kiano dengan sangat polos nya, bahkan pemuda itu bertanya disaat ada beberapa orang yang lagi menunggu juga didekat mereka juga membuat Alkana tersenyum tipis saat mendengar pertanyaan sangat polos itu.
"Saya tidak tau kalau soal itu. Tapi jika pengobatan ini berhasil dan saya sudah sembuh maka kita akan melakukan nya lagi."jawab Alkana tidak kalah polos juga untuk menarik perhatian beberapa orang-orang yang tengah menatap mereka dengan senyuman tertahan.
"Iya sih soal nya aku juga tidak yakin jika dalam sekali percobaan langsung jadi,"balas Kiano lagi yang sekarang tengah memakan roti isi yang diberikan suster yang ada tadi.
Lagi dan lagi Alkana dibuat tersenyum karena perkataan pemuda itu, apa tadi? Percobaan? Memang nya mereka sedang bermain uji coba yang berhadiah? Kenapa sangat menggelikan.
Ini lah yang di sukai Alkana selama tinggal bersama dengan Kiano, pemuda itu mampu membuat diri nya tersenyum tanpa merasa canggung sedikit pun. Seakan-akan ada sesuatu yang langsung membuat Alkana tersenyum jika berada didekat pemuda itu entah apa.
"Nanti setelah saya masuk kedalam ruang pengobatan kamu langsung pulang ya? Karena pengobatan nya bisa memakan waktu yang cukup lama. Mungkin besok kau bisa datang kesini lagi bersama dengan bodyguard saya. Doa kan saya agar semua nya berjalan dengan lancar dan kita bisa melakukan itu lagi."ucap Alkana dengan senyuman jahil diakhir membuat Kiano menunduk karena merasa sangat malu sekarang.
"Pasti. Aku bakalan doain yang terbaik untuk pengobatan Tuan nanti."jawab Kiano dengan tersenyum menatap Alkana serta menggenggam tangan pria itu yang selalu saja terasa sangat dingin.
"Jaga diri baik-baik selama saya tidak berada disamping kamu."ucap Alkana dengan mengelus tangan kecil Kiano yang tengah menggenggam tangan milik nya membuat Kiano menganguk.
"Pasti."
______Kiano berjalan disamping tempat Alkana sekarang berada. Pria itu terlihat sudah menutup kedua mata nya karena obat bius yang diberikan membuat Kiano merasa sangat sedih sekarang, padahal tadi sebelum pria itu masuk kedalam ruangan untuk berganti pakaian pemuda itu biasa saja tapi sekarang saat melihat Alkana seperti ini secara langsung hati nya terasa sangat sakit entah kenapa.
Pasti pengobatan yang akan dilakukan pria itu sekarang sangat menyakitkan karena banyak alat-alat yang sudah menempel ditubuh putih pucat Alkana membuat Kiano merasa takut. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, apa lagi saat mengingat perkataan pria itu yang mengatakan jika pengobatan ini beresiko sangat besar untuk keselamatan Alkana.
Kiano hanya bisa mengantar sampai pintu saja sebelum pintu itu tertutup dengan sangat rapat dengan lampu yang berwarna merah mulai menyala pertanda jika pengobatan nya akan segera dilakukan.
Sejenak Kiano menatap ruang itu sebelum mengambil tempat duduk disalah satu kursi yang ada. Memang Alkana menyuruh nya langsung pulang tadi setelah pria itu masuk namun pemuda itu masih merasa tidak tenang jadi beberapa jam lagi diri nya akan menunggu sebelum pulang nanti nya bersama dengan bodyguard milik Alkana yang kemungkinan sudah menunggu diluar rumah sakit.
Cukup lama Kiano berada disana hingga sekarang rumah sakit nya sudah terlihat sangat sepi. Hanya tertinggal beberapa petugas yang bekerja diluar saja. Karena diri nya merasa mengantuk serta lapar Kiano memutuskan untuk pulang karena tanda-tanda pengobatan nya akan selesai belum terlihat sama sekali.
____"Apa kamu juga merasa kesepian didalam kamar ini?"tanya Kiano dengan menatap boneka panda pemberian dari Alkana dengan kedua mata bulat nya. Memang tadi diri nya merasa sangat lapar dan juga mengantuk tapi setelah makan rasa ngantuk itu menghilang membuat Kiano sekarang merasa sangat kesepian hingga berbicara dengan boneka pemberian dari Alkana.
"Biasa nya setiap malam aku selalu berbicara hal-hal yang random bersama dengan Tuan Alkana tapi sekarang saat dia tidak ada terasa sangat sepi disini. Sunyi, aku gak suka ini."ucap Kiano dengan memeluk boneka itu, ia membayangkan jika sekarang yang diri nya peluk itu Alkana sehingga membuat pemuda itu dengan pelan mulai menutup kedua mata bulat nya.
___Pagi-pagi sekali Kiano mendengar suara ketukan pintu membuat pemuda itu dengan pelan mulai membuka kedua mata bulat nya sebelum duduk sebentar diatas ranjang, merapikan pakaian milik nya sebelum berjalan kearah pintu. Kiano tidak peduli dengan wajah bantal nya sekarang karena yang terpenting diri nya harus tau apa yang membuat datang pagi-pagi seperti ini ke kamar mereka, pasti ada sesuatu yang ingin maid itu katakan pikir Kiano sebelum diri nya mulai membuka pintu.
Terlihat seorang maid tengah menunduk tanpa ada niatan untuk menatap diri nya membuat Kiano tersenyum maklum karena beberapa hari yang lalu Alkana melarang semua orang yang ada di mansion menatap Kiano entah karena apa pemuda itu sendiri merasa sangat bingung sekarang.
"Pengobatan nya berjalan dengan lancar Tuan muda. Beberapa jam yang lalu pihak rumah sakit mengabari itu semua."ucap Maid itu sebelum undur diri dari sana membuat Kiano tersenyum senang karena pengobatan pria itu berjalan dengan lancar itu arti nya ia tidak perlu merasa overthingking lagi sekarang.
Dengan cepat Kiano kembali masuk kedalam kamar untuk segera membersihkan diri nya serta berganti pakaian sebelum berangkat kerumah sakit lagi untuk menemui Alkana.
Sungguh Kiano merasa sangat senang sekarang karena semua yang ada didalam pikiran nya hanyalah sebuah rasa takut saja. Bukti nya sekarang Alkana sudah berhasil melewati semua nya.
Baiklah Kiano akan segera mandi lebih dulu dengan cepat agar bisa menemui Alkana, tapi sebelum itu semua ia harus sarapan dulu.
Bersambung..
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN ALKANA {END}✔
RomantizmAlkana Damarius Arian, seorang pria albino yang terkenal sangat anggkuh serta kasar. Tiba-tiba menyuruh bodyguard nya untuk mencari seseorang yang bisa mengandung anak nya. Namun entah kebetulan atau apa, pria itu malah mendapatkan langsung orang ya...