[7]

189 12 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.



Diperjalanan pulang, Aby tampak hanya diam sambil memegang lukisannya. Begitupun dengan Fairuz yang hanya diam dan fokus ke jalanan.

Tapi mata pria kekar itu melihat lukisan yang dipangku oleh Aby, dia baru tersadar kalau lukisan Aby sangat indah bahkan hampir mirip dengan yang aslinya.

"Lukisannya sangat indah"

Mendengar suara berat Fairuz memecah keheningan, Aby menoleh dan melihat wajah Fairuz.

"Benarkah? Makasih... tapi ini belum selesai"

"Belum selesai?... bagaimana kamu bisa melanjutkan lukisanmu tanpa melihat objek?"

"Aku sudah mengingat danau itu, jadi tanpa melihat objek aku bisa melukisnya"

"Baiklah"
Suasana yang sempat cair kembali padat lagi.

Krukk... Krukk...
Suara perut keroncongan berasal dari perut Aby, wajahnya memerah karena menahan malu.

"Sebaiknya kita makan dulu sebelum pulang"

"I-iya"

Aby tidak bisa lagi untuk menolak karena perutnya merasa lapar, maka dari itu dia terpaksa ikut dengan pria kekar itu.

Fairuz melajukan mobilnya menuju ke sebuah restoran bintang lima.

"Apa kita akan makan disini?"

"Iya"

"Tidak"

"Kenapa? ada masalah?"

"Restoran itu hanya menyediakan makanan dengan porsi yang sangat kecil, makanan seperti itu tidak akan membuat perutku kenyang"

"Lalu restoran mana yang bisa membuatmu kenyang?"

"Hmm... aku punya langganan dia menjual sate ayam yang sangat enak"

"Sate ayam?"

"Iya" Akhirnya Fairuz mengikuti permintaan Aby, Butuh beberapa menit untuk sampai ke penjual itu.

"Itu dia kak penjualnya"

Dengan segera Fairuz menepikan mobilnya, Aby dan juga Fairuz keluar dari mobil dan berjalan ke arah gerobak sate itu.

"Apa kamu yakin makan disini, ini tampat tak sehat"
Fairuz sedikit ragu dengan sate ayam itu.

"Hei apa yang kakak katakan, sate ini sangat enak dan lagi aku sering makan disini"

"Kamu anak seorang pengusaha sukses, dan makan ditempat ini?"

"Apa salahnya aku anak dari pengusaha sukses dan makan di tempat seperti ini"
Aby membela dirinya, walaupun dia anak pengusaha tapi dia tak sedikit pun malu atau jijik makan di tempat itu.

"Kang, saya mau pesan satenya 2 porsi"

"Iya dek tunggu sebentar yaa"

"Iya kang"

Sambil menunggu pesanannya selesai dibuat, Aby dan juga Fairuz melihat beberapa kendaraan yang berlalu lalang, dikarenakan tempat penjual itu berada di pinggiran jalan.

"Ini satenya" Akhirnya sate yang di pesan oleh Aby sudah datang.

Aby mulai melahap sate ayam di piringnya, sedangkan Fairuz tampak menatap ragu ke sate itu.

BIG BOY [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang