[9]

185 14 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Beberapa hari telah berlalu dan Fairuz sudah keluar dari rumah sakit. Dengan berkas-berkas yang berserakan di atas meja milik Fairuz, dia sedang memikirkan sesuatu.

Karena kejadian kemarin Fairuz tidak berani menghubungi Aby dan juga mengunjungi rumahnya.

"Akhir-akhir ini Aby tidak ada kabar sama sekali, apa dia menghindar dariku?"

Fairuz sangat merindukan sesosok pria imut itu, dia merasa hidupnya seperti kekurangan sesuatu.

"Maafkan aku Aby, kemarin aku sangat lemah dan tak berdaya, aku sama sekali tidak membelamu dan hanya diam saja"

Cklek!
Pintu ruangan kerja Fairuz terbuka, terlihat sekretaris Fairuz berjalan mendekatinya dengan beberapa berkas yang dia pegang.

"Pak pekerjaan kemarin yang bapak suruh sudah selesai, jadi tinggal ditanda tangani saja pak"

Fairuz melihat berkas itu lalu menandatangani berkas itu.  Dia sangat frustasi memikirkan semuanya, dan akhirnya dia mulai mengambil handphonenya.

Pria kekar itu lantas meninggalkan kantornya dan menuju ke sebuah hotel bintang lima, dia memasuki kamar yang dimana sudah ada seorang wanita dengan pakaian yang sangat seksi.

Ternyata Fairuz sudah menyewa seorang wanita untuk memuaskan dirinya.

"Aku sudah menunggumu sejak tadi"
Ucap wanita itu sambil mengelus dada bidang mikik Fairuz.

Tanpa jawaban dari Fairuz, dia langsung melumat bibir wanita itu dengan kasar, satu persatu pakaian yang dipakai oleh Fairuz terlepas.

Tapi disela-sela ciumannya, tiba-tiba Fairuz mengingat tubuh putih nan mulus milik Aby yang pernah ia liat beberapa waktu lalu.

Nafsunya semakin meningkat saat mengingat semua tentang Aby, dengan membayangkan wajah Aby yang seolah-oleh tengah dijamahinya, nafsu Fairuz semakin menjadi-jadi dia bermain dengan wanita namun dipikirannya hanya Aby.

.
.

Di tempat lain terlihat Aby sedang melukis sesuatu di sebuah taman yang ada di rumahnya, cat air dan beberapa pensil warna menemani kesendirian Aby.

Tak lama Rosmalina sambil memegang wajan berisikan makanan dan minuman melangkah mendekati Aby.

"Nak mamah bawakan makanan dan minuman"

"Waah makasih mah"

Rosmalina memandang lukisan milik Aby yang sangat indah, tapi dia kembali mengingat kalau akhir-akhir ini Aby terlihat tidak bersemangat.

"Nak, apa ada masalah?, akhir-akhir ini kamu terlihat tidak bersemangat"

"Apa yang mamah katakan, setiap hari aku selalu bersemangat"

"Baiklah kalau begitu"

Rosmalina mengiyakan anaknya dan memilih untuk meminum teh sedangkan Aby melanjutkan lukisannya.

"Apa nak Fairuz baik-baik saja?, sudah beberapa minggu dia tidak kesini"

Aby sedikit terkejut apa yang dikatakan mamahnya, dia sudah melupakan pria kekar itu namun diingatkan kembali.

BIG BOY [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang