[8]

175 13 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Dengan kasar Clarissa langsung menoleh ke arah Aby, dia sangat marah karena membuat anaknya masuk ke rumah sakit.

"M-maaf tante siang tadi kak Fairuz mengajakku makan di restoran bintang lima, t-tapi saya malah mengajaknya makan sate ayam yang dijual di pinggiran jalan"

Walaupun rasa takut sudah menyelimuti Aby, tetap saja dia harus mengatakan yang sejujurnya.

"Siapa kau dan bagaimana bisa kau berteman dengan anakku, apa kau tau dia anakku satu-satunya"

"M-maaf tante tapi saya tidak bermaksud untuk menyakiti anak tante"
Aby sangat ketakutan melihat amarah dari mamah Fairuz, bahkan air matanya mulai membasahi pipinya.

"Mah apa yang mamah lakukan, ini bukan salah Aby, disini saya yang salah karena terlalu banyak memakan sate itu"
Jawab Fairuz yang sudah tak tahan melihat Aby dimarahi.

"Iya mah, sebaiknya mamah tenang dulu dan lagi Fairuz sudah dirawat"
Jawab Dewantara suami Clarissa.

"Huuhh... Baiklah kali ini saya maafkan tapi lain kali tolong, jangan mengajak anak saya makan ditempat seperti itu lagi"

"Baik tante"
Rasa ketakutan Aby mulai berkurang dan dia tak lagi menangis, tapi itu tidak cukup karena rasa bersalahnya.

Clarissa sangat takut akan terjadi apa-apa dengan anaknya, dia juga sudah mendengar penjelasan dari dokter. Disitulah timbul kebencian terhadap Aby.

Dewantara juga cukup khawatir namun dia lebih baik berpikir positif dikarenakan perut anaknya mungkin sedikit kaget dengan makanan seperti itu.

Tepat jam 10 malam, Aby pun meminta izin untuk pulang karena besok dia harus ke sekolah.

"Om, tante, kak Fairuz, kalo begitu Aby pulang dulu, besok Aby akan kesini lagi sehabis pulang sekolah"

Mendapat anggukan dari Fairuz dan juga ayahnya tapi tidak dengan Clarissa yang hanya diam menatap handphonenya.

"Hati-hati di jalan ya"

"Iya kak"

Aby membuka pintu dan kembali menutupnya, dia melangkah keluar dari rumah sakit dan pulang kerumah bersama dengan supirnya pak Yanto.

Sesampainya dirumah, Aby di sambut oleh kedua orang tuanya. Mereka sangat khawatir dengan anaknya yang baru pulang.

"Kamu dari mana saja nak, mamah sudah menghubungimu beberapa kali tapi handphonemu tidak aktif"

Aby mencoba mengambil handphonenya dari saku celananya, dan benar saja cas handphonenya habis.

"M-maaf mah cas handphone Aby habis, jadi ga bisa dihubungi"

"Dimana nak Novia?.... Mamah lupa tadi siang nak Fairuz mencarimu apa kalian sudah ketemu?"

Jantung Aby berdetak dengan cepat dia tak mau orang tuanya mengetahui kalau Fairuz masuk kerumah sakit karena dirinya.

Jadilah dia berbohong karena tak ingin orang tuanya juga ikut dalam masalah yang dihadapinya sekarang.

"K-kak Fairuz sudah pulang sejak siang tadi dan Novia ada urusan mendadak dan tidak bisa mengantarku pulang, jadilah Aby menelpon pak Yanto"

"Hahh... Syukurlah kalau tidak terjadi apa-apa, sebaiknya kamu masuk ke kamar dan istirahat, besok sekolah kan?"

"Iya yah, kalo gitu Aby masuk dulu"

BIG BOY [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang