Happy reading 💚💜___________________________________________
_____________________
________
"Kamu mau membawa kami kemana?"
Lisa tak bergeming, ia terus menyasak jalanan di depannya tanpa henti. Tak lama, Lisa mengangkat tangannya, seolah memberi kode kepada Jeno agar tenang dan tidak perlu takut.
Semakin lama, Jeno merasakan semakin banyak kehadiran para penghuni hutan ini berkerumun dan memperhatikan setiap langkahnya bersama Lisa, jaemin dan haechan. Hutan ini seperti pusat dari segala kehidupan gaib. Semuanya ada di sini, berbagai bentuk dan berbagai wujud.
Jeno bingung, bagaimana bisa ia merasakan semua ini. Padahal semuanya di luar batasnya. Jeno terus menjaga pandangannya agar tetap ke depan, seraya terus melafalkan doa di dalam hatinya agar kejadian yang tak diinginkannya tidak terjadi.
"lisa, kenapa aku bisa merasakan, bahkan melihat semuanya disini?" tanya Jeno dengan nada pelan.
"Iya, kamu memang istimewa, Mas. Apa kamu baru menyadarinya sekarang?"
"Iya" jawab Jeno.
"Mungkin, mereka yang ada di dalam hutan ini, yang membuat kelambu-kelambu di dalam batinmu terbuka dengan sendirinya, Mas. Kamu harus terbiasa mulai sekarang"
Jeno berusaha menjaga matanya, ia belum terbiasa menangkap pemandangan mengerikan di sekitarnya. Di setiap langkahnya, ia selalu bersholawat agar tetap tenang meski sedang di dalam kondisi yang sulit.
"jaemin! Kenapa kamu?" tiba-tiba saja haechan berkata itu.
"Aku aman" jawab jaemin
"Jaemin!" panggil Haechan lagi dengan suara lantang. "chan! Jangan berisik!" ujar Jeno."Berisik bagaimana sih? Aku dengar Jaemin sedang merintih kesakitan. Apa kalian berdua nggak mendengarnya?" tanya Haechan.
"Dia baik-baik saja, telingamu saja yang salah dengar" jawab Jeno.
"Aku baik-baik saja" ucap Jaemin.Haechan ngotot, jika Jaemin meminta tolong kepada mereka berdua. Bahkan, ia meminta kita semua berhenti, lalu memastikan jika Jaemin baik-baik saja.
"Jeno! Ini temanmu sedang celaka" gertak Haechan."Aku aman, Chan! Apa kamu tidak mendengarku?" ucap Jaemin dengan suara keras tepat di belakang kepala Haechan Bahkan, beberapa kali Jaemin memukul carier Haechan agar Haechan tau jika Jaemin aman di belakangnya.
Anehnya, yang Haechan rasakan justru sebaliknya, semakin Jaemin berkata baik-baik saja, semakin Haechan mendengar Jaemin meminta pertolongan.
"Lisa, apa ini? Kenapa bisa begini?" tanya Jeno. Ia bingung dengan kondisi ini."Mas Haechan! Kamu sedang dipermainkan oleh salah satu penunggu alas ini. Jangan kamu hiraukan. Tetaplah fokus berjalan dan ingat aturannya. Semuanya aman, jika kita mematuhi aturannya" kata Lisa memperingatkan.
"Mbak! Kamu itu siapa? Sok tahu sekali kamu. Temanku sedang butuh pertolongan" gertak Haechan.
"chan! Aku masih dengar suara Jaemin, dia baik-baik saja""Gila kamu, no! Sudah terpengaruh dengan perkataan perempuan itu. Kita gak tau sebenarnya dia siapa, kamu mudah sekali bisa percaya dengannya" umpat Haechan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
(nominhyuck) bertaruh nyawa di alas demit
HororJauh di dalam hutan sana, hidup ratusan, bahkan ribuan makhluk tak kasat mata yang siap mencelakaimu kapan saja. Pilihannya hanya dua ; abadi di dalam hutan ini, atau jalani hingga akhir. Cerita ini hanya fiksi tidak ada sangkut pautnya dengan tok...