10. Lili Family?

18 3 0
                                    


Happy Reading
.

.

.

.


Lili keringat dingin karena Salma dan Hana melontarkan banyak pertanyaan atas wangi Lili yang dirasa mirip seperti wangi Darrius. Aroma Darrius yang enak untuk dihirup, elegan dan fresh. Intinya, aromanya benar benar memanjakan hidung.

"Lo nempel banget sama pak Darrius. Sumpah!" Celetuk Hana ketika Lili berusaha menjelaskan, tepatnya mengelak dari tuduhan tuduhan temannya yang mengatakan ini itu tentang Lili dan Darrius.

"Gak, gue gak deket! Ewh jijik gue sama cowo sok kek dia!!" Lili memukul mejanya frustasi. Rasanya kayak mau pulang aja.

Lili yang frustasi dan bingung mau memberi alasan bagaimana lagi karena diberikan alasan yang bagaimana pun teman temannya tak akan percaya. Lantaran Lili adalah sekretaris pertama yang betah bekerja pada Darrius. Biasanya sehari aja sekretaris baru, kalo gak nyaman, Darrius bakal memecatnya. Tapi tidak dengan Lili. Bahkan mereka sudah sempat berciuman mulut.  Walau gak sadar sih.

Lain halnya dengan Lili yang hampir stres, Darrius malah menikmati wine dengan santai. Ia berada di meja yang sama dengan Hardes. Namun ternyata Sena juga berada disana, awalnya tak terlihat karena ternyata Sena ke kamar mandi sebentar. Makanya Darrius duduk disana, eh taunya ada Sena. Mau pergi juga males, dia pikir gapapa juga kalo semeja sama pasangan bucin mesum gini.

Darrius, Hardes dan Sena bersulang dan menikmati wine dihadapannya. Mereka menikmati hidangan makanan dimejanya sambil mengobrol santai dan tertawa riang. Hardes juga sesekali mengusap usap paha Sena yang berakhir mendapat jeweran di telinganya. Darrius terkekeh.
'Lucu sekali', batinnya.

"Nah, lo udah ketemu Haruto kan?" Tanya Hardes. Tak heran jika Hardes bertanya tentang Haruto. Hardes adalah teman seangkatan Haruto dan juga Darrius. Mereka sahabat karib.

"Iya, udah." Jawab Darrius sebelum memakan steak yang sudah ia tusuk dengan garpu dan siap dimakan.

"Buset bro, ketemuan sama lo doang, gue mah apaan." Hardes sedikit kesal karena Haruto hanya menemui Darrius.

"Haha, dia nanyain lo. Katanya juga dia mau main bertiga sama lo, udah booking cewe dia nya."

Mendengar perkataan Darrius, Sena sontak menatap tajam Hardes yang kini sedang terbatuk karena tersedak.

"Oh? Mentang mentang lagi bulanan, jadi mesen cewe ya?"

"Nggak gitu, sayang! Bohong, Darrius bohong! Naa jangan ngambek ah." Hardes berusaha membujuk Sena, tapi Sena tidak menanggapi Hardes. Karena tak ingin melihat sahabatnya didiami pacarnya sendiri, Darrius jadi buka suara.

"Aku bercanda." Hardes langsung kesal pada Darrius, rasanya pengen mukulin.

"Haruto ada cewe gak?"

"Banyak."

"Lah hahaha, sampe masuk?"

"Ya gitu deh. Ga tau juga gue."

Lili tak banyak minum karena tubuhnya sangat sensitif dan mudah sekali mabuk, dirinya sekarang sedang menyantap sushi dengan tambahan salmon

"Li gue denger waktu itu lo luka gara gara sodaranya pak darrius yang masih kecil?" tanya salma, saat itu satu kantor lumayan heboh bukan karena lili dapat luka karena hokuto tapi tentang lili yang diobati darrius. Tak ada kebenaran di gosip gosip mereka karena tak ada yang melihat kecuali hokuto dan hardes

Semakin larut malam semakin banyak yang jatuh mabuk disana, bahkan tempat duduk yang tadinya cukup rapi kini sudah berubah ada yang duduk berduaan lawan jenis, ada yang masi bergerombol tapi obrolannya sudah berantakan.

ILIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang