17. Kerandoman

30 4 5
                                    


Happy Reading~

.

.

.

.





Darrius langsung mengantar Lili kerumahnya sepulang dari toserba. Begitu juga dengan Darrius, pria itu langsung pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah, ia melepas sepatunya dan netranya membola kala ia melihat Diana yang berada di pangkuan Rei dan melumat bibir sang suami. Mereka tak menyadari kehadiran Darrius karena terlalu asik dengan kegiatan mereka, pria jangkung itu lantas segera masuk ke kamarnya.

Saat ia sedang mengganti bajunya, ia baru ingat dengan jas yang ia pinjamkan pada Lili.

"Jas gue banyak sih. Biarin aja lah," Darrius mengedikkan bahunya. Pria yang sekarang menggunakan kaos putih dengan celana hitam selutut itu merebahkan dirinya di ranjang.

Darrius terkekeh, "Duh, kasurnya dingin. Coba aja ada Lili."

Oh iya, hanya ada Rei, Diana dan Darrius dirumahnya. Yang lain pergi entah kemana, mungkin jalan jalan. Darrius memainkan ps yang berada di dalam kamarnya sambil meminum beberapa kaleng minuman.

Jam menunjukkan pukul 13.00, Darrius yang tidak merasa lapar enggan untuk makan siang. Alhasil, ia kini tidur dengan nyenyaknya di ranjang empuk berukuran besar tersebut.

Beberapa jam sudah berlalu sejak Darrius terlelap dengan damainya. Ia terbangun karena merasa bagian bawah tubuhnya tak nyaman.

Darrius terkejut, "Mimpi basah?"

*

*

*

"Oh iya, jas Darrius!"

"Gue balikkin sekarang deh."

Lili bersiap untuk ke rumah Darrius. Sebelum itu, ia pamit dan meminta izin pada Ibunya yang sekarang berada di dapur.

"Ma, aku izin ke rumah Darrius ya. Mau balikin jasnya" Lili meminta izin sembari menunjukkan jas Darrius yang ia pegang.

"Kebetulan mama mau ngasih ini, titip ya." Ujar Rose menghampiri Lili dengan rantang berisi makanan yang ia masak barusan.

"Oke," Lili mengangguk mengerti lalu mengambil rantang tersebut.

Ia mengemudikan mobilnya ke rumah Darrius. Gadis itu ingin kerumah pria jangkung itu sendiri tanpa mobil yang dikendarai oleh sopir.

'"Arriss"

"Aaarisss, aaaariiis" panggil Lili layaknya anak kecil yang hendak mengajak temannya bermain. Lili tak mendengar sautan dari dalam rumah. Ia memencet bel pun tak ada yang membukakan pintu. Dengan nekat akhirnya ia masuk dan menengok sekitar. Ia lupa dimana kamar Darrius, alhasil ia menerka nerka. Lili mengingat sesuatu kala ia sedang mencari kamar Darrius di mansion megah itu.

Lili mencari kamar dengan pintu yang bagian bawahnya berisi goresan bertuliskan Aris sayang Lili. Ia ingat betul itu karena ia sendiri yang menggores itu di pintu kamar Darrius.

Setelah beberapa menit mencari, Lili menemukan kamar Darrius. Namun, ia mendengar suara desahan berat pria dari dalam ruangan di hadapannya itu.

Lili membatin, 'Ah, gak mungkin dia nganu sama cewe selain gue. Dia kan sukanya sama gue' Tingkat percaya diri gadis itu tinggi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ILIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang