Bab 22 🥀

88 15 7
                                    

"Nyatanya orang jahat tak selamanya jahat, ada saatnya ia akan menjadi orang yang lebih baik. Semua hanya tentang waktu."

~Lauhul Mahfudz~

Di sebuah taman, ada seorang gadis yang sedang duduk di salah satu kursi sembari memandang langit yang cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah taman, ada seorang gadis yang sedang duduk di salah satu kursi sembari memandang langit yang cerah. Namun, tak secerah hari sang gadis tersebut. Rasa bersalah itu kian hadir di setiap harinya, membuat tidur gadis itu tak nyenyak beberapa hari belakangan ini.

"Sandra?" ya, gadis itu Sandra. Sosok antagonis yang kini dilanda kebimbangan. Rasa bersalahnya kian membesar, namun rasa gengsi dan ragu itu tentu ada.

Sandra menoleh. "Iya, Mah?"

"Mamah cariin dari tadi, ternyata kamu disini. Kamu ngapain, hm?" tanya Anggelina sembari mengelus pelan rambut putri semata wayangnya.

"Mandangin langit biru aja, Mah. Cantik kayak Mamah," kata Sandra.

Anggelina terkekeh mendengar ucapan putrinya. "Bisa aja kamu." Sandra ikut terkekeh.

Hening beberapa saat, sampai dimana Anggelina kembali membuka suara.

"Sayang."

"Iya, Mah?"

"Kamu ... enggak ada niatan jenguk temen kamu itu? Ini udah hari kelima loh dari kamu dikeluarin dari sekolah?" tanya Anggelina dengan hati-hati.

Sandra terdiam. "Sandra ... ragu, Mah," ungkap Sandra sembari menunduk.

"Ragu kenapa?"

"Sandra ragu kalau Sandra kesana, keluarganya yang lain akan usir Sandra."

Anggelina menghela napas. "Sayang, dengerin Mamah. Kamu inget kata-kata mereka? Mereka sendiri yang menyuruh kamu untuk meminta maaf kepada anak mereka, enggak mungkin mereka akan mengusir kamu yang datang dengan niat baik. Lagipun, Dewi dan Raheel juga sudah datang 'kan kesana? Mereka enggak diusir tuh, mereka diterima aja. Siapa tahu dengan kamu datang, temen kamu itu bisa sadar dari komanya? Mungkin aja dia saat ini lagi tunggu permintaan maaf dari kamu? Jadi, kamu mau ya? Ini demi kamu juga sayang, mereka sudah baik tidak memasukkan kamu ke penjara hanya dengan meminta maaf, itu enggak susah loh. Menurut Mamah mereka adalah orang-orang baik, jadi percaya sama Mamah. Dan kamu harus inget, waktu kamu enggak banyak," jelas Anggelina.

Sandra mendengarkan dengan seksama ucapan Mamahnya, dan semua yang dikatakan Mamahnya memang benar. Baiklah, sepertinya ia memang harus menurunkan egonya dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik aja.

"Oke, Sandra mau."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lauhul Mahfudz✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang