Bab 11🥀

72 13 9
                                    

"Jangan jadikan mimpi hanya sekedar angan-angan, namun jadikanlah mimpi sebagai tujuan."

~Author Shalita~

"Hidup itu bukan sekedar bangun, lalu tidur tak ada tujuan. Mimpi bukan hanya terdapat dalam bunga tidur, menginginkan sesuatu lalu dikejar, diusahakan dan ditekadkan, juga itu disebut mimpi."

~Author Lovi~

Minggu pagi, tepatnya jam sembilan lewat sepuluh menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi, tepatnya jam sembilan lewat sepuluh menit. Kalita dan kedua sahabatnya akan pergi ke mall Ramayana untuk menghadiri acara fansign penulis favorit Kalita dan Aira. Oh iya, jangan lupakan kedua Abang Kalita yang terus memaksa untuk ikut, ya tentunya Kalita mengiyakan. Kalau tidak, bisa-bisa ia tak diizinkan pergi oleh keduanya, bisa hangus tiket yang sudah mahal mereka beli.

"KALITA! MAIN YOK!" Kalita yang sedang bersiap-siap di kamarnya, segera turun kebawah untuk berangkat. Mereka sengaja berangkat sekarang agar bisa santai, tidak perlu terburu-buru.

"Iya tunggu!" sahut Kalita sembari membawa langkahnya menuruni tangga. Terlihat disana, sudah ada kedua sahabatnya serta Abang-abangnya yang telah siap.

"Ayok berangkat," ajak Kalita.

"Yok!" Aira dan Carissa terlihat begitu semangat, walaupun tujuan Carissa hanya untuk sekedar menemani kedua sahabatnya.

Berbeda dengan kedua Abang Kalita yang tak begitu semangat, mereka sebenarnya tak terlalu suka dengan desak-desakan. Namun, demi menjaga keselamatan adek mereka, mereka harus ikut walau akan risih nantinya.

"Yaudah, pakai mobil Bang Sen aja. Mobil kamu Carissa biar simpan disini aja," kata Shandy.

"Iya, Bang." setelah pamit dengan Buna Anna dan Ayah Afizh, mereka langsung saja ke mall Ramayana sebelum ramai.

Tak membutuhkan waktu lama, Kalita beserta yang lainnya telah tiba di depan mall Ramayana. Segera mereka turun lalu menuju tempat yang akan mereka tuju.

"Kalian duduk di pinggiran situ aja biar kita bisa lebih mudah deket dengan kalian," ucap Ricky.

"Iya, Bang." mereka mulai mengambil tempat duduk yang barisan pertama namun paling ujung, sesuai permintaan Ricky tadi. Sedangkan, Ricky dan Shandy mengawasi dari pagar pembatas yang telah di siapkan.

"Ihh, gue enggak sabar deh. Pasti seru nih!" celetuk Aira.

"He'em, aku juga enggak sabar," ucap Kalita.

Carissa tersenyum melihat sahabat-sahabatnya begitu senang, ia jadi ikut senang walau ia hanya ikut-ikut kesini. "Acaranya masih lama mulainya?" tanya Carissa.

Kalita melirik jam di handphonenya. "Enggak, sepuluh menit lagi acara mulai." Carissa mengangguk.

Sebelum acara dimulai, Kalita dan sahabat-sahabatnya berbincang-bincang mengenai novel let me be free serta wound healer, walau Carissa tak begitu mengerti sebab tak pernah membacanya.

Lauhul Mahfudz✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang