Bab 21🥀

80 17 20
                                    

"Sampai kapanpun gue enggak akan ridho orang yang menyakiti keluarga gue, hidup dengan damai."

~Shandy Maulana~

~Shandy Maulana~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pengumuman! Pengumuman! Disampaikan kepada seluruh siswa dan siswi Vinatta untuk segera ke aula in door karena acara sosialisasi sebentar lagi akan dimulai, sekian terima kasih!"

"Pengumuman! Pengumuman! Disampaikan kepada seluruh siswa dan siswi Vinatta untuk segera ke aula in door karena acara sosialisasi sebentar lagi akan dimulai, sekian terima kasih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sumber : pinterest. Anggap aja cukup untuk seluruh siswa.

Suara seorang anak osis terdengar yang menyuruh seluruh siswa-siswi Vinatta agar segera ke aula. Mereka semua bergegas menuju aula, sebelum guru killer yang bertindak. Walaupun tak sedikit yang mengeluh.

"Ini ada sosialisasi apa lagi sih?"

"Enggak tahu, bosen gue kalau udah gini. Main handphone pun enggak boleh."

"Ihh enggak seru banget sosialisasi!"

"Tahu gini gue bolos tadi, ck."

"Untung ada AC, kalau enggak gue bakal kabur sumpah deh!"

"Duh lama banget sih! Mana dah tuh yang mau sosialisasi!"

"Aelah lelet banget! Sumpek nih gue."

Suasana aula terdengar kacau oleh keluh kesah seluruh siswa. Pengurus OSIS pun sampai lelah mendiamkan mereka.

"Ehem, disampaikan untuk seluruh siswa dan siswi agar tenang." suara Zweitson terdengar, membuat seluruh siswi yang paling dominan ribut pun terdiam. Keluh kesah mereka berganti menjadi decak kagum, walau begitu mereka tak seribut tadi.

"Baik, terima kasih atas perhatiannya. Sekarang kita mulai saja sosialisasinya untuk mempersingkat waktu. Kepada itu saya persilahkan dengan hormat," ucap Zweitson.

"Terima kasih, Zweitson."

"Sama-sama, Bang Ricky."

Wait ... Ricky? Bagaimana bisa? Jadi, begini ceritanya ...,

"Apa yang lo rencanain, Bang?" tanya Ricky kepada Shandy.

Shandy tersenyum. "Gue mau mempermalukan dia didepan seluruh siswa-siswi Vinatta," kata Shandy tanpa beban.

Lauhul Mahfudz✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang