SC2#3

1K 41 0
                                    

~~~

Zidan tengah memantau proyeknya dilapangan, dengan cuaca yang lumayan terik zidan terus memantau proyek yang tengah ia tangani. Ketika waktu makan siang tiba, zidan memilih untuk kembali ke kantornya dan makan siang dikantor. 

Ditengah perjalanan menuju kantornya yang macet ia melihat seorang perempuan yang jelas ia kenali siapa perempuan itu. Perempuan itu tengah membawa beberapa belanjaan dari mall dengan stroller bayi yang ia pegang juga.

Tanpa berpikir panjang zidan membelokan stir mobilnya ke arah mall itu, lalu ia menghampiri Alya perempuan yang tengah kesusahan dengan barang belanjaan dan strollernya.

"Alya" ucap zidan, alya sedikit terkejut karena kedatangan zidan yang tiba-tiba

"sejak kapan ada di Jakarta?"

"e e dua hari yang lalu" jawab alya, lalu bayi yang tengah ada di stroller itu pun menangis karena mulai merasakan panas terik matahari siang di jakarta. Alya berusaha menenangkan bayinya dengan memaju mundurkan strollernya namun bayinya menangis semakin kencang.

Zidan menghela nafasnya "sini kantong belanjanya" ucap zidan yang langsung membawakan kantong belanjaan alya, lalu alya segera mengais bayinya dan berusaha menenangkannya.

"reza mana?"

"e mm saya gak tau" jawab alya

Zidan lagi-lagi hanya menghela nafasnya "yaudah biar saya antar, tinggal dimana?"

"gak usah pak zidan saya bisa nunggu taxi aja"

"dengan anak kamu yang kepanasan" ucap zidan

Zidan lalu membawa stroller Alya dan berjalan menuju mobilnya, mau tidak mau alya pun mengikuti zidan menuju mobil. Setelah zidan memasukan stroller dan belanjaan alya kedalam bagasi mobilnya ia pun segera masuk kedalam mobilnya. Alya sudah masuk kedalam mobil zidan dan duduk dikursi belakang mobil zidan.

Setelah mobil berjalan barulah bayi Alya tidak menangis lagi dan kembali tertidur dalam pangkuannya. Tidak ada percakapan apapun dalam mobil, alya hanya memberitahu hotel yang ia tempati kepada zidan lalu zidan dengan fokus menyetir menuju hotel tempat Alya tinggal itu.

Sesampainya mereka parkiran hotel, zidan langsung mengeluarkan stroller dan belanjaan Alya.

"terima kasih pak zidan" ucap alya

"sama-sama, biar saya bantu bawa kedalam"

"nggak usah pak, saya bisa bawanya kok" ucap alya yang hanya diangguki oleh zidan

Ketika alya berjalan menuju lift hotelnya dan lift hotel terbuka ternyata didalam lift itu ada reza. mereka hanya bertatap sebentar lalu reza menahan tombol lift agar pintu lift tetap terbuka, "kamu udah pulang?" tanyanya yang hanya diangguki alya.

"pulang naik apa?" tanya kembali reza

"naik taxi mas" ucap alya yang sengaja berbohong agar tidak ada salah paham antara dia dan reza serta ia juga tidak mau banyak bicara dengan reza

"sini mas bawain" reza mengambil tas belanjaan yang ada ditangan alya serta juga strollernya.

Zidan yang kembali menjalankan mobilnya untuk keluar dari parkiran hotel lalu memberhentikan mobilnya ketika ia melihat amanda dan nadya yang baru saja keluar dari mobil nadya. Mereka berdua hendak berjalan menuju hotel namun dengan cepat zidan membunyikan klakson mobilnya dan segera keluar dari mobilnya untuk menghampiri mereka.

"berisik banget dah siapa sih" kesal amanda

"ehh itu bukannya mobil zidan mand"

"hah masa, lahh iya tuh orangnya keluar dari mobil" ucap amanda yang melihat zidan berlarian menghampiri dirinya dan nadya

"haiii" sapa zidan dengan nafas yang berderu

"loe ngapain lari-lari dan kayak orang dikejar pocong aja" ucap amanda yang membuat nadya tersenyum

"ah iya, tadi gue gak sengaja liat kalian jadi gue samperin, kalian pada mau kemana?"

"ke hotel ada seminar gue" jawab amanda

"loe ikut juga nad"

"iya cuma nemenin dia doang sih, dari pada dirumah gak ngapa-ngapain jadinya mending ikut amanda aja ke sini"

"ohh gitu, e e mending ikut gue aja yuk nad" ajak zidan

"hah kemana?"

"mm liat proyek gue"

"nggak ah entar kalo ikut malah jadi ganggu kerjaan loe dan"

"ihh apaan sih lo dan, orang nadya kesini ikut gue kalo nadya ikut lo entar nasib gue gimana, gue pulangnya gimana, gue kan kesini dianter nadya gimana sih"

"lo pake mobil gue aja mand"

"ngada-ngada lo dan, udah-udah ah yuk nad masuk kedalam udah telat nih gue" ucap amanda yang menarik tangan nadya untuk ikut masuk kedalam hotel bersamanya.

Zidan menggertakan giginya kesal dan ia pun lanjut menyusul amanda dan nadya yang telah lebih dahulu berjalan masuk kedalam hotel.

"mand tunggu gue" teriak zidan

"apaan si loe dan, ngapain ngikutin gue"

"ya gue mau ikut, mau liat lo seminar" ucap zidan yang menyamai langkahnya dengan mereka

"hah ngapain lo ikut seminar gue, gak ada kerjaan lo"

"gak ada mand gue gabut" ucap asal zidan padahal tentu saja hari ini pekerjaannya padat merayap seperti macetnya jakarta dipagi hingga malam hari.

Mereka memasuki ballroom hotel, terlihat cukup ramai didalam ballroom itu, nadya dan zidan hanya berdiri dibelakang melihat amanda yang tengah berbicara dihadapan orang banyak, riuh tepuk tangan dan tawa memenuhi ballroom hotel itu. Nadya merasa asyik namun lama kelamaan ia tidak nyaman dengan suasana ramai dan bising dalam acara itu, ia pun memutuskan untuk menunggu di luar ballroom hotel.

"eh nad mau kemana?" ucap zidan

"mau keluar, mau nunggu diluar aja gue"

"jangan nad disini aja, lebih rame kan disini"

"justru karena rame gue pengen keluar dan" nadya langsung berjalan keluar dari ballroom dan zidan pun langsung mengikuti nadya sembari terus melihat sekelilingnya, ia sangat takut jika nadya berpapasan atau bahkan kembali bertemu bersama reza.

Nadya memilih duduk di lobby hotel, zidan pun ikut duduk disebelah nadya "nad, gimana kalo kita pulang aja?"

"amanda aja belum selesai seminarnya dan, masa iya gue ninggalin amanda"

"ya gak papa nad, amanda kan bisa pesen taxi buat pulang"

"nggak lah kasian, lo kenapa si dan dari tadi ngajak gue pergi mulu, ada apa, kalo lo mau pergi ya pergi aja gak papa"

"hah e e, yakan katanya lo tadi disini rame, nah kalo gitu mending pulang aja nad"

"ya nggak gitu zidan, lagian itukan yang rame banget didalem, disini nggak jadi gue nunggu amanda sampe selesai disini aja" ucap nadya yang membuat zidan tidak bisa berkata-kata lagi, ia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan harap-harap cemas semoga reza tidak ada disini.

~~~

#SC2

SECOND PORT: Still TiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang