SC#6

697 29 0
                                    

~~~

Ginar dan Nadya sampai disebuah mall, mereka langsung memasuki tempat makan dengan menu jepang, karena sudah jam makan siang akhirnya mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu, Nadya langsung memesan beberapa jenis sushi dan ramen tak lupa ia juga memesankan makanan untuk ginar.

"habis makan mau kemana lagi?" tanya ginar

"hmmm, keliling mall sambil makan es krim" ucap nadya sambil tersenyum dan membuat ginar tersenyum gemas.

"okee, gak mau ke toko buku buat liat-liat komik?"

"boleh, tapi abis selesai makan es krim yah" ucapnya lalu makanan yang mereka pesan pun datang dan mereka segera menyantapnya.

°°°
Reza sampai di hotel, ia segera menuju lantai kamarnya dengan lift. Ketika sampai di kamarnya, kamarnya terlihat rapih dan kosong. Reza lalu melihat ke kamar mandi namun tidak ada siapapun disana. Ia kemudian mengecek koper milik alya dan ternyata sudah tidak ada koper alya disana. Reza menghela nafasnya dan terduduk di ranjang kasurnya, ia lalu keluar dari kamarnya dan menuju resepsionis hotel.

"ada yang bisa kami bantu pak?"

"liat wanita berhijab dengan seorang bayi dan koper ditangannya keluar dari sini?" tanya reza

"maaf pak, banyak orang yang keluar masuk hotel, kami tidak bisa memastikannya pak"

"bisa saya cek cctv hotel mbak?"

"untuk apa pak?"

"saya lagi cari seseorang, mungkin sekitar malam atau pagi ini dia keluar dari hotel ini"

"sebentar ya pak, saya bertanya dulu kepada petugas" ucap resepsionis itu kemudian tak lama resepsionis tadi mengantar Reza ke ruang cctv hotel.

Reza memeriksa cctv lobby hotel dari malam hingga hari ini, akhirnya ia menemukan alya yang keluar dari hotel dan terekam oleh cctv pagi ini. Reza hanya menghela nafasnya, lalu ia keluar dari ruang cctv itu dan terduduk di kursi lobby hotel. Reza kembali beridiri dan kembali ke kamarnya lalu ia membereskan pakaiannya dan check out dari hotelnya. Ia memesan taxi dan pergi dari hotel itu.

Reza sama sekali tidak menyusul atau bahkan mencari alya, ia pergi menuju rumahnya tadi. Ia turun dari taxi dan berdiri di depan rumahnya lalu ia masuk ke rumahnya dan menaruh kopernya di dalam kamar. Reza juga membuka semua jendela rumahnya, ia mengambil kain-kain yang menutupi sofa rumahnya serta ia juga membuka semua gorden rumahnya. Ia membersihkan seluruh isi rumahnya sendirian, reza menyapu, mengepel dan mengelap seluruh isi rumah hingga bersih.

Alya telah sampai di Jogja, ia memesan taxi online dan menuju ke rumahnya, ia pulang tanpa sepengetahuan reza dan orang tuanya. Rumahnya memang tidak terlalu jauh dari rumah kedua orang tuanya hanya berbeda beberapa gang dari rumahnya.

Sesampainya dirumah, Alya langsung memasuki kamarnya dan menaruh anaknya yang tertidur diranjang kasur kamarnya. Ia berjalan menuju kamar mandi dan menatap mukanya yang sembab di cermin kamar mandinya.

Menatap dengan cukup lama dirinya didalam cermin, tak terasa bulir air mata pun kembali jatuh. Alya menyalakan kran airnya lalu mencuci mukanya, setelah itu ia pergi menuju dapur dan mengambil makanan dari kulkas. Ia tahu dirinya belum makan dari semalam, ia memang tengah sakit hati dan terpuruk namun ia tidak mau membuat anaknya sakit, anaknya masih membutuhkan dirinya terlebih anaknya masih ia susui.

°°°
Nadya tengah menikmati gelato yang baru saja dibelikan oleh Ginar, ia memakan gelatonya sambil berjalan mengelilingi mall. Sesekali tangannya menyuapi ginar gelato miliknya dan Ginar pun selalu merangkul pundak Nadya.

Layaknya muda-mudi yang tengah dimabuk cinta, Ginar dan Nadya tidak mau jauh satu sama lain keduanya selalu berpegangan tangan atau bahkan seperti saat ini ginar merangkul pundaknya. Sepanjang jalan mengelilingi mall bibir keduanya tak pernah berhenti tersenyum dan tertawa, banyak hal lucu yang mereka bicarakan hingga lelah pun tidak pernah mereka rasakan.

"mau ke toko buku atau time zone?" ucap ginar

"toko buku aja, time zone rame banget males" jawab nadya yang langsung diangguki ginar lalu kaki mereka pun melangkah menuju toko buku yang ada dilantai tiga mall itu.

°°°
Reza akhirnya selesai membereskan rumahnya, walaupun tidak keseluruhan namun didalam rumahnya sudah terlihat sangat bersih. Ia kemudian duduk di sofa ruang tamu dan memandangi dinding didepannya yang terpajang foto pernikahannya dengan Nadya.

Reza kembali memasang foto pernikahannya dengan Nadya, ia mengambil foto itu dari gudang kemudian langsung mengelap dan memajangnya di dinding ruang tamu. Reza menampilkan senyum manisnya ketika menatap foto yang berukuran besar itu, ia juga menata foto-foto yang lainnya dilaci meja ruang tamunya.

Setelah selesai memandangi foto itu Reza memutuskan untuk membersihkan badannya. Sore harinya ketika ia selesai mandi, reza menuju garasinya dan disana masih ada dua sepeda yang dahulu sering ia pakai dengan nadya, disaat sore hari di weekend biasanya mereka sering bersepeda hanya sekedar berkeliling komplek rumahnya. Reza membuka garasinya dan terlihat jelas sepeda itu masih tersimpan rapih dan sedikit berdebu.

Reza mengeluarkan kedua sepeda itu lalu mengelapnya sebentar, ia memasukan sepeda satunya dan ia mengendarai sepeda yang sering Nadya pakai. Reza memutuskan untuk berkeliling sebentar di kompleknya dengan sepeda yang selalu nadya pakai kala itu.

Ditengah ia mengendarai sepedanya memori kenangannya bersama Nadya seketika kembali terlintas dalam pikirannya. Reza menepikan sepedanya didekat taman kompleknya, ia melihat banyak anak-anak yang tengah bermain disana, lagi-lagi ia teringat dengan nadya yang selalu bermain ditaman komplek itu disore hari.

Mereka bermain bersama anak-anak disana, berlarian bersama menikmati sore hari yang cerah. Reza tersenyum mengingat semua kenangan itu, ia tidak bisa menahan kerinduannya pada Nadya, rasanya ia ingin segera meluapkan kerinduan itu namun ia tak tahu harus bagaimana.

°°°
"nadyaa" teriak kecil ginar, lalu ketika nadya menoleh kearahnya ginar langsung memotretnya dengan kamera hpnya. Nadya hanya tersenyum dan Ginar terus memotret setiap gerakan nadya.

"udah dong" ucap nadya

"gak bisa, pemandangannya terlalu indah, aku pengen terus mengabadikannya" jawab ginar sambil terus memotret nadya

Nadya tersenyum lebar rasanya ia ingin terbang tinggi saat ini juga, "udah ah malu diliatin"

"ya mereka ngeliatin karena emang kamu cantik" ucap ginar yang semakin membuat nadya salah tingkah, nadya pun mendekat ke arah ginar dan menutupi kamera hp ginar dengan tangannya "please udah, aku malu" ucap nadya lalu dijawab anggukan dengan senyum manis oleh ginar.

"mau beli bukunya nggak?" tawar ginar

"nggak ah buat apa, baca aja jarang"

"ya siapa tau ada buku yang pengen kamu baca"

"nggak ada, lagian aku ke toko buku cuma liat-liat komik aku aja"

"yaudah terserah deh"

"mau keluar dari mall gak?" tanya nadya

"mau kemana?"

"hmmm kemana yah?"

"mau makan diluar?"

"makan apa?"

"aku lagi pengen nasi goreng, kamu mau apa?" ucap ginar

"wahh boleh-boleh, udah lama juga gak makan nasi goreng"

"yaudah makan nasi goreng langganan aku, yang enaknya gak usah diragukan lagi"

"bener nih, yaudah ayoo"

"eh tapi kita maghriban di mall dulu ya" ucap ginar yang dijawab anggukan oleh nadya, keduanya pun pergi dari toko buku menuju musholla yang ada dimall itu.

~~~

#SC2

SECOND PORT: Still TiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang