SC#19

71 4 0
                                    

~~~

Zidan malam ini menyempatkan untuk menjenguk papah nadya, ia membawa buah-buahan sebagai buah tangan untuk papah nadya. Mobilnya terparkir didepan rumah nadya, berjalan dan mengetuk pintu rumah nadya. Yang membuka pintu adalah mamah nadya, ia mempersilahkan zidan untuk masuk.

"mau minum apa zid?" ucap mamah

"apa aja tante" dengan tersenyum mamah pun pergi mengambil minum untuk zidan, tak lama papah nadya menghampiri zidan disana.

"loh ada zidan" ucap papah

"iya om, gimana om udah mendingan, zidan denger om sakit"

"yahh begini-begini aja zid" ucap papah

"semangat om, pasti sembuh, zidan bisa bantu apa nih om, mau zidan cariin dokter?"

"wahh makasih banget zidan, tapi cukup doain om aja biar cepet sehat"

"pasti om"

Mamah datang dengan membawa cangkir berisi kopi untuk zidan, "kamu sendirian aja zid?" tanya mamah

"iya tante"

"cepetlah bawa jodohmu tante gak sabar liat kamu nikah"

"hahaha masih lama kayaknya tan"

"mau om cariin zid" ucap papah

"hahahah kesannya zidan kayak gak laku banget om sampe dicariin jodoh sama om"

"tante si percaya banyak cewe yang antri buat jadi jodoh kamu, cuma kayaknya kamu terlalu milih nih" ucapan mamah nadya membuat papah dan zidan tertawa

"yah gimana ya tante, namanya jugakan mencari untuk seumur hidup jadi harus bener-bener pilih yang terbaik" ucap zidan diiringi tawa

"iya betul itu zid, jangan asal pilih" papah mendukung pernyataan zidan

"ya tapi jangan terlalu milih juga lah" mamah tidak terlalu setuju dengan pernyataan zidan itu, terjadi perdebatan kecil disana namun tetap diiringi canda tawa.

Nadya keluar dari kamarnya ketika mendengar sayup-sayup orang tertawa, ia melihat zidan yang tengah duduk disana bersama mamah dan papahnya.

"nad sini, ada zidan" ucap mamah

"loh dari kapan disini dan?" nadya langsung duduk disamping mamahnya

"udah lama, kamu aja baru keluar dari kamar" jawab papah

"hahaha ketiduran pah" jawab nadya

Melihat nadya bisa tertawa lepas seperti itu membuat zidan cukup lega, ia tersenyum tipis melihatnya.

"selanjutnya apa yang mau di lakuin om, tindakan apa kedepannya?" tanya zidan

"doa nya aja dan, semoga semuanya lancar" jawab papah

"papah mau operasi dan, doain lancar ya, doain juga semoga siapapun donornya, papah sehat terus" ucap nadya

"donornya siapa nad?"

"besok mau konsul dulu ke rumah sakit dan"

"oke nad, kalo butuh apa-apa jangan sungkan buat hubungin gue, dan om, kalo perlu zidan siap juga kok buat donorin liver zidan buat om" ucap zidan yang membuat nadya sedikit kaget sebenarnya

"thanks banget dan"

"makasih banyak zidan, kamu baik banget sama om" ucap papah

"gak usah sungkan om" ucap zidan, lalu terdengar suara isakan tangis yang ternyata mamah nadya terisak mendengar perkataan zidan barusan.

SECOND PORT: Still TiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang