SC#9

584 26 0
                                    

~~~

Zidan kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan reza, namun sepertinya reza masih tertidur lelap, ia pun memilih untuk meminum kopi di caffe sebrang rumah sakit. Zidan duduk di caffe sambil menikmati coffe pesanannya, ia juga cukup sibuk dengan tab ditangannya untuk mengurus pekerjaannya hari ini.

"zidan" sapa ginar yang kebetulan tengah memesan kopi juga, ia tak sengaja melihat zidan yang tengah fokus dengan tab nya lalu ginar menghampirinya. Zidan sedikit terkejut dengan kehadiran ginar dihadapannya.

"sendirian aja?" tanya ginar

"iya"

"boleh gabung?" ucap ginar yang diangguki canggung oleh zidan, ginar pun duduk disana dan kopi nya pun datang.

"lagi ada proyek disini dan?"

"ouh enggak"

"jauh juga yak ngopinya disini"

"ahh enggak gue gue cuma lagi nemenin re.., eh maksud gue, gue lagi jenguk temen gue yang sakit" ucap zidan dengan sedikit bingung

"ouh gitu"

"lo sendiri ada kerjaan sekitar sini?"

"iya ada janji temu sama beberapa penulis, cuma masih lama jadi gue ngopi dulu disini" jawab ginar yang membuat zidan hanya meresponnya dengan anggukan kepala

"dann" sambung ginar

"hmm"

"reza lagi di jakarta ya?" tanya ginar tanpa berbasa basi lagi yang membuat zidan langsung menatap ginar

"ahh e iya, reza emang lagi di jakarta" jawab zidan

"reza tinggal lagi di jakarta atau gimana dan?"

"gue kurang tau gin, e e sebenernya reza yang dirawat dirumah sakit" ucap zidan yang akhirnya memberitahu ginar

"reza dirawat, kenapa, dia sakit apa?"

"kemarin dia kecelakaan gue yang bawa dia ke rumah sakit"

"parah kecelakaannya?"

"ya lumayan, tapi udah baikan kok" ucap zidan yang diangguki ginar

"makasih infonya dan, gue balik duluan ya" pamit ginar yang diangguki zidan, setelah ginar pergi dari caffe, zidan menghela nafasnya dan menyandarkan badannya di kursinya.

°°°

Nadya tengah jalan bersama amanda di mall, mereka memutuskan untuk duduk dan makan eskrim di mall.

"mand"

"hmmm"

"reza kayanya lagi di jakarta deh mand" ucap nadya kepada amanda yang sontak saja amanda kaget

"hahh, apa lo kata, si bajingan ada disini, dimana dia nad, sini biar gue hajar dia" ucap amanda dengan emosi yang menggebu gebu

"mandd"

"dimana dia, biar gue hajar nadd"

Nadya menghela nafasnya "manda, gue bilangkan mungkin dia lagi di jakarta bisa jadi dia udah pergi"

"bentar, loe ketemu sama si bajingan itu"

"enggak mand, bokap gue yang ketemu dia, gak sengaja katanya bokap gue ketemu reza"

"bokap lo ketemu dia, terus gimana bokap lo tonjok reza"

"enggak manda"

"terus.."

"ya gue gak tau, bokap cuma bilang dia gak sengaja ketemu terus langsung balik ninggalin reza katanya"

"bagus deh, ngapain juga diladenin tu orang"

"bukan itu maksud gue mand, seandainya dia di jakarta dan seandainya gue tiba tiba ketemu atau papasan sama dia, itu hal yang gue pikirin semalaman tadi mand"

"ngapain lo pikirin, emang lo mau ketemu sama bajingan itu"

"sebelumnya waktu di jogja dulu gue juga udah pernah ketemu mereka mand sama anaknya juga waktu itu"

"kok gue gak pernah tau

"gue emang gak cerita sama siapapun, waktu itu malah gue ketemu ginar dan balik bareng sama ginar, dan saat itu gue tau ada banyak rasa kekecewaan dan penyesalan di mata reza, bahkan dulu gue sempat goyah karna tatapan sendu reza mand" ucap nadya kepada amanda

"terus sekarang loe denger bokap lo ketemu reza dan tau reza di jakarta, lo goyah lagi nad"

"enggak, mungkin gak akan goyah lagi, gak akan pernah goyah lagi"

"mungkin, apa maksud lo mungkin, lo masih bisa goyah sama bajingan itu setelah nyakitin lo bahkan ngecewain lo sama keluarga lo"

"enggak mand gue gak akan goyah kok, justru saat ini gue pengen menghadapi semuanya, ini saat nya untuk gue gak pergi dari hal hal kayak gini, gue udah cukup cape dengan masalah kayak gini, gue mau menyelesaikan semua urusan gue sama dia, pokoknya segala urusan yang belum selesai ketika dulu gue hidup sama dia mand"

"apa lagi yang perlu diselesain nad?"

"banyak mand, mungkin perceraian ini udah selesai tapi banyak hal yang ternyata gue atau pun reza sampai saat ini tidak membereskannya"

"ya apa nad?"

"intinya gue harus menyelesaikan semua hal antara gue dan reza, entah itu masalah materil dan non materil"

"non materil, maksud lo apa, hati?"

"bukan hati tapi masalah perasaan, perasaan gue dan perasaan reza, gue harus memperjelas semuanya mand sebelum gue membuat lembaran baru dengan seseorang mand"

"ginar kan maksud lo"

"iya mandaa" ucap nadya yang dijawab helaan nafas lega oleh amanda

"eh iya nad, lusa datang nggak ke nikahan bagas?"

"bagas siapa?"

"astaga, temen lo waktu kuliah, ya gue si gak kenal kenal amat sama bagas tapi ternyata dia nikah sama temen gue waktu smp, jadi ya gue di undang sama cewenya"

"ouhh bagas yang itu, hmmm yaudah ayo, lusakan?"

"heem, lo gak ada acarakan?"

"enggak"

"oke, entar gue jemput lu" ucap amanda yang dijawab anggukan

°°°

Zidan tengah berada di ruang rawat reza, ia menemani reza yang tengah makan. Zidan terus menatap reza dengan intens dan serius.

"lo mending balik ke jogja, jangan pernah ke jakarta lagi" ucap zidan dengan tegas, reza yang tengah makan langsung menaruh sendoknya dan menatap zidan dengan tatapan yang serius.

"lo gak berhak buat atur atur gue pulang ke jogja atau tinggal di jakarta"

"ngapain sih lo disini, lo gak bakal ketemu juga sama nadya, mau ngapain kalo lo ketemu nadya, lo mau minta rujuk sama nadya, ngapain, dia udah bahagia za, harusnya lo mikir sekarang, lo ada alya, ada anak lo yang butuh lo sebagai bapak, ngapain lo masih kejar kejar nadya, gak pernah puas nyakitin nadya" ucap zidan dengan nada yang muak

"kalo gue bisa rujuk sama nadya akan gue lakuin itu, lo gak usah ikut campur urusan gue sama nadya, lo harus sadar lo gak akan pernah bisa dapetin nadya" ucapan yang keluar dari mulut reza sontak membuat zidan emosi, ia menatap reza dengan tajam

"ya bener gue mungkin gak akan bisa dapetin nadya, seharusnya dulu gue gak pendam perasaan gue, seharusnya dulu gue ungkapin semua perasaan gue sama nadya, seharusnya dulu gue yang nikahin nadya supaya dia bahagia, harusnya gue yang buat nadya bahagia sampai sekarang, lo, lo cuma bajingan yang nyakitin nadya dengan selingkuh, bahkan lo nikah diam diam sama wanita itu, lo cuma bajingan yang gak pernah puas buat nyakitin nadya, inget za gak akan pernah perempuan menerima bajingan dua kali, sekalipun nadya dia gak sudi buat rujuk bahkan bertemu lo dia gak akan mau" ucap zidan dengan penuh penekanan lalu ia pergi dari ruangan reza dengan menutup pintu kamarnya keras.

Reza yang terpancing dengan perkataan zidan dan emosi langsung melempar piring makannya ke lantai. Amarahnya naik nafasnya tersenggal senggal namun reza berusaha menetralkannya.

~~~

#SC2

SECOND PORT: Still TiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang