IY 06

659 69 1
                                    

"Hm." ujar Zee dan memberikan sepotong kue pada Nunew.

Nunew tersenyum lebar melihat kue kesukaannya.
Zee pun ikut tersenyum melihat senyum Nunew.
Zee membeli kue itu dalam perjalan pulang dari kantornya.

"Terima kasih Hia." ujar Nunew.

"Hmm." ujar Zee.

Satu lagi perbedaan Nunew dan Nukuea adalah kesukaan Nunew pada makanan2 manis.
.
Keesokkannya Zee membeli 2 potong kue untuk Nunew.
Dan begitu seterusnya Zee selalu membawa kue2 kesukaan Nunew saat dia pulang bekerja.

Hingga....

"Hia." ujar Nunew mempoutkan mulutnya dan Zee hanya membelalakan matanya.
Apalagi kesalahannya? Pikir Zee.

"Hia mau Nhu gendut kan?" ujar Nunew dengan marah dan tanpa Zee sadar Zee tertawa sangat keras sampai kakinya terasa lemas.

"Apa yang lucu, Hia? Kalau Nhu gendut bagaimana? Gara2 Hia seminggu ini membawa makanan2 manis, lihat pipi Nhu, jadi mengembang seperti ini." ujar Nunew masih mempoutkan mulutnya.

Zee pun menghampiri Nunew dan mencubit pipi Nunew.

"Narakkkk." ujar Zee sambil menahan tawanya.

Nunew menundukkan kepalanya dan tersenyum tipis.

"Hia jahat." ujar Nunew dan berlari masuk ke dalam kamarnya.

Zee kembali tertawa.

Nunew berlari masuk ke kamar alasan sebenarnya adalah karena hatinya yang berdegup sangat kencang.
Melihat tawa Zee dan bagaimana Zee mencubit pipinya, Nunew tidak bisa menahan rasa kalau dia menyukainya.

Nunew terduduk diatas tempat tidur dan menundukkan kepalanya tiba2 airmata menetes dipipinya.

'Kumohon Nhu, jangan jatuh cinta pada Hia.'
.

Sementara Zee yang selesai tertawa, terdiam dan tersenyum.
Sudah lama rasanya dia tidak tertawa sekeras itu.
Zee bahkan lupa karena apa atau kapan dia tertawa seperti itu dulu.

Zee merasa hidupnya lebih berwarna dengan hadirnya Nunew dihidupnya.
Zee benar2 sudah jatuh cinta pada Nunew.

Tidak ada lagi Nukuea dipikiran dan hatinya. Hanya Nunew.
Zee tidak lagi mengharapkan kepulangan Nukuea. Tidak ada lagi rasa rindu yang biasa dia rasakan pada Nukuea.
Zee akan berusaha sebisanya agar Nunew jatuh cinta padanya.
.
.
Hari itu hujan sangat deras menguyur kota Bangkok.
Nunew berdiri didepan kampus menunggu jemputannya datang.
Dingin yang Nunew rasakan seakan menusuk tulang.

Akhirnya jemputannya pun datang dengan sedikit kehujanan Nunew masuk ke dalam mobil.

Sesampainya dirumah Nunew segera mandi dengan air hangat dan menganti pakaiannya.
Namun ada yang rasa tidak enak di badannya.
Nunew tetap merasa kedinginan walaupun dia sudah memakai pakaian yang cukup tebal.

Badannya mengigil dan ada rasa sakit dikepalanya.
Nunew berbaring di atas tempat tidurnya.
Perutnya terasa lapar karena sejak pulang kuliah Nunew belum makan apapun.

Tiba2 ada suara ketukan dipintu kamarnya.
Nunew mendengarnya namun rasa sakit dikepalanya seakan susah untuknya bangun dari tempat tidur.

"Nhu, ini kue2mu." teriak Zee dari luar kamar.

Zee menunggu jawaban Nhu namun tetap tidak ada suara apapun dari dalam kamar itu.
Zee yakin kalau Nunew ada dikamar sesuai kata pelayan dirumah itu.

"Nhu, Hia masuk." ujar Zee sembari membuka pintu kamar Nunew.

Ketika sudah terbuka Zee melihat tubuh Nunew ditutupi selimut dan wajahnya yang pucat.

"Nhu kau tidak apa2?"

Zee segera menghampiri Nunew dan memegang dahinya untuk memeriksa temperaturnya.

Sangat panas tangan Zee ketika menyentuh dahi Nunew.

"Kau demam, Nhu." ujar Zee.
Dengan segera Zee mengambil ponsel dikantung celananya dan menelepon dokter pribadinya.

Tak lama berselang dokterpun datang dan memeriksa Nunew.
Ternyata benar Nunew terkena demam.
Dokter memberikan Nunew obat dan menyuruhnya beristirahat.

Setelah dokter itu pergi, Zee segera turun kebawah dan menyuruh pelayan disana untuk membuatkan sup untuk Nunew.
Sementara Zee mengambil handuk kecil dan sebuah baskom kecil dengan air dingin didalamnya.

Zee mengompres kepala Nunew.
Hingga sup pun datang.

"Nhu, makan dulu supnya agar kau bisa meminum obat." ujar Zee.

Zee membalikkan badan Nunew yang tadinya meringkuk menjadi terlentang dan menambahkan beberapa bantal diatas kepalanya.

Zee dengan telaten menyuapi Nunew. Sesuap, dua suap sampai akhirnya disuapan kelima Nunew menolak untuk memakannya lagi.

Zee mengambil obat dan meminumkannya pada Nunew.
Setelahnya Zee menyeka wajah dan tangan serta kaki Nunew dan dia membuka kancing piyama Nunew dan menyeka dada dan perut Nunew.

Nunew merasa lebih baik.
Nunew menatap wajah Zee yang dengan telaten mengurusnya.
Akhirnya Nunew tertidur pulas, Zee duduk dikursi disebelah tempat tidur Nunew dan tertidur disana.

Tiba2 pada lewat tengah malam tubuh Nunew kembali bergetar.
Rasa dingin terasa kembali menusuk tulang.
Zee terbangun dan segera meminumkan kembali obat pemberian dokter.

Namun tubuh Nunew terus menggigil hebat.
Akhirnya Zee mempunyai ide untuk menghilangkan rasa dingin yang Nunew rasakan.
Zee membuka pakaiannya dan juga pakaian Nunew.

"Maafkan Hia, Nhu. Tapi Hia terpaksa melalukannya." ujar Zee.

Perlahan Zee masuk kedalam selimut Nunew lalu memasukkan tangannya ke tungkuk Nunew dan memeluk tubuh Nunew erat.

Rasa panas dari tubuh Nunew sebenarnya menyiksa Zee namun Zee menahannya dan tetap memeluk Nunew.

Hingga tak lama kemudian tubuh Nunew menenang, dan panas tubuhnya berkurang.
Zee merasa lega caranya berhasil.

Tiba2 Nunew memeluk Zee dan Zee pun tersenyum dan memeluk lebih erat tubuh Nunew sampai akhirnya merekapun tertidur.
.
.
Keesokan harinya Nunew terbangun dan melihat Zee tertidur sambil memeluknya.
Nunew tersenyum.

'Hia, kenapa Hia begitu baik pada Nunew. Seharusnya Hia tidak melakukan ini.'

Mata Nunew mengeluarkan airmata. Bayangan Nukuea pulang kembali, membuatnya takut, takut kehilangan Zee.

'Kumohon Nhu, jangan jatuh cinta pada Hia.'

Namun Nunew sadar kalau dia sudah jatuh cinta pada Zee.
Nunew tidak bisa membohongi perasaannya, dia tidak bisa menolak rasa cintanya pada Zee.
Dalam pelukan hangat Zee, Nunew terus menangis.




TBC

Jangan lupa untuk follow dan votenya yah....


852

It's You (ZeeNunew) 007Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang