09. Atap !!

4.4K 285 5
                                    

Hallo masih semangat mantengin cerita ini gak ?!!

Happy Reading.......






























































BRAKK !!

pintu atap terbuka memperlihatkan seorang jeandra guluhpati dengan keadaan acak acakan setelah berlari melewati tangga berniat menyusul temannya yang mungkin tak sadarkan diri.

"VIN,MAVIN LU DIMANA?!!",Jean berteriak tetapi tidak ada jawaban,ia berhenti melihat satu ponsel yang ia yakini adalah ponsel temannya,perasaan nya makin tidak karuan setelah melihat satu bungkus rokok tergeletak dan....

DEG !

Jantung nya ibarat melompat seketika melihat mavin temannya tergeletak dengan jejak darah yang keluar dari hidung nya.jean berlari menghampiri tubuh temannya yang sudah pucat pasi,air matanya tak tertahan ia menangis.

"V-VIN LO KENAPA BANGUN VIN WOYY!",ucap nya panik membawa tubuh temannya itu kedalam dekapannya,"vin bangun heii mavin !!",sambung jean dengan menepuk pipi remaja yang tak sadarkan diri tersebut.

"T-tolong s-sakithh akh",jawaban keluar dari mulut mavin.
Detik itu juga jean mengangkat tubuh ramping temannya membawa nya turun ia berlari bak orang kesetanan yang sesekali mengeluarkan air matanya.






















Jean melewati lorong sekolah berniat membawa mavin ke uks banyak orang berlalu lalang di hadapan nya sesekali ada seseorang yang menurutnya itu sangat menghalangi jalan nya dan sesekali ia berteriak marah.

"BISA MINGGIR GAK ANJING,BUDEK LO?!",Ucap jean kepada salah satu siswa berkacamata yang hanya mampu menyingkirkan dirinya di hadapan teman seangkatan nya.
Siapa yang tidak takut kepada jeandra guluhpati,dikenal sebagai murid pembawa onar dan tidak pernah menaati aturan sekalipun.
Ayahnya merupakan donatur terbesar di sekolah,dan sekolah ini milik kakek nya tak lain adalah jean adalah cucu kesayangan pemilik sekolah ini.
Tidak ada yang berani berusik kepada dia karena kekuasaan nya yang mampu membuat nya tidak takut akan melakukan apapun.

Hanya ada beberapa orang yang berani mengusik jean yaitu hanya keenam sahabatnya yang tak lain ayah nya juga termasuk donatur besar di SMA Mataram.



































BRAKK !!!

Jean membuka pintu uks dengan kasar hingga membuat beberapa murid ber pangkat PMR kaget,mereka hanya melihat jean membaringkan tubuh mavin dengan hati hati.

"Ngapain kalian cuma bengong,BANTUIN MAVIN ANJING GAK GUNA LO HIDUP !!",Jean tidak dapat menahan emosi nya,beberapa murid terlihat menangani remaja yang terbaring lemah tersebut,dua orang lainnya berniat memanggil guru kesini berniat meminta tolong,karena kondisi mavin mungkin cukup parah.

Rasa bersalah emosi juga khawatir tercampur aduk sekarang di dalam jean,dia memegang tangan lembut sahabatnya berniat untuk menghangatkan tubuh temannya itu yang sudah sedikit dingin.
"V-vin gue mohon jangan kenapa napa...",gumam jean pelan,air matanya jatuh mengalir dari mata melewati rahang keras nya.

Guru pun datang.

Pak damar menghampiri orang orang yang sedang mencoba membangunkan mavin dengan cara memberinya aroma minyak kayu putih,dan itu berhasil mavin membuka matanya secara perlahan.
"Vin.?lo udah sadar?",tanya jean tak sabaran yang hanya di balas anggukan oleh temannya tersebut.
"Lo kenapa bisa gini..?",tanya dirinya kembali sambil menguatkan tangan nya kepada tangan sahabatnya.
"D-dada gue s-sakith mh",susah payah main berbicara karena sakit di dadanya tak kunjung reda.

"Mavin lebih baik kamu ke rumah sakit saja kondisi kamu sangat lemah",ujar pak damar kepada mavin yang hanya di balas gelengan pelan dari mavin,"gapapa pak saya cuma sakit sedikit",jawab nya pelan sekuat tenaga dia tidak menangis ia tidak ingin membuat semua orang khawatir terlebih remaja di sebelahnya.

"Udah kamu kerumah sakit di antar jean",ucapan pak damar tidak bisa di bantah ia hanya khawatir pada anak didik nya tersebut,"jean antar mavin bapak udah izin sama wali kelas kalian berdua dan boleh gerbang nya di buka",lanjut pa damar lagi,jean mengungguk patuh ia khawatir."vin ayo gue gendong",ucap jean kepada mavin,sang empu hanya tersenyum dan mulai bangun dengan di bantu jean dan petugas Pmr.

"Saya pamit pak",lanjut jean dan di balas anggukan kepala dari pak damar.































Sekarang jean dan mavin tengah di jalan menuju rumah sakit,jean menyetir mobil nya dengan kecepatan penuh tidak ada kendala sama sekali karena sekarang jam kerja dan sekolah jarang ada mobil berlalu lalang di jalan.

Mavin meringiss pelan memegang dadanya yang masih berdenyut nyeri dari tadi."Y-yan pelan pelanh aja",ucap nya susah payah ia hanya khawatir jean tidak mengontrol rasa paniknya sekarang.
"Udah lo tenang aja,mending lo minum",jean memberi kan air putih kepada mavin,jean melihat sepertinya dia sedang merasa sakit.
"Thanks hah",mavin menerima air itu dengan senang hati."jeanh dada gue sakith...."rintih nya mengadu.
"Sabar ya kita bentar lagi nyampe",jawab jean dengan senyuman tulus.



























Entah kenapa aku merindukan jean dan mavin ketika mereka masih main dare ya awokawokawok. 

Jangan sedih ya kalo ak hiatus :)

SMOKE 🔞 NOMARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang