06.bertanya

5K 298 2
                                    

Jangan lupa vote sama follow aku kawan~~~~

Happy Reading........



























Mavin masih berada di pangkuan jean hingga saat ini hingga,pintu terbuka memperlihatkan ibu nya membawa makanan serta minuman untuk nya dan untuk jean.

Ibunya terlihat kaget ketika melihat dirinya sedang di pangku seorang jeandra guluhpati.bahkan ibu nya itu kenal dengan pacar jean dan pacar nya.

Kriekk......

Pintu terbuka..

"Astaga mavin jean !",Fani hanya melihat kelakuan anak nya dan teman nya sedang cuddle dengan sesekali jean mengambil kecupan manis ke bibir manis tersebut.

"MAMAH",Teriak mavin keget.ia menurunkan dirinya dari pangkuan jean dan hanya menunduk.iyalah bukan karna apa apa ibu nya takut mengira dia seorang gay padahal dia dan jean tidak lebih dari seorang

SAHABAT.

Ouh iya Nama ibu mark adalah Stefani nazu biantara.

Ibunya kini menghampiri mereka berdua dengan tatapan sulit di artikan seperti meminta penjelas kepada kedua remaja yang sedang ada di hadapan nya kini.

Wanita paruh baya kini mendudukkan diri di hadapan kedua remaja itu yang merupakan anak dari sosok ibu tersebut.

Kenapa ibu?

Karna Stefani sudah menganggap jean anak nya sendiri begitu pun jean sebaliknya telah menganggap Stefani ini seperti ibu kandung nya sendiri.
"Jadi kalian pacaran mavin,jean?",tanya Stefani lembut kepada dua insan yang sedang menunduk lemah tersebut.Stefani bukanya tidak menyukai kalo mereka memang memiliki hubungan lebih dari teman tapi dia sedikit bingung bukannya mereka memiliki masing masing kekasih cantik?

"Jawab mamah gak akan marah",ucap wanita paruh baya itu kembali."e-mm e-enggak mah k-kita gak p-pacaran k-kok",jawab sang putra bungsu nya itu."apakah benar itu jean?",kini Stefani berbalik malah bertanya kepada jean."i-iya tante saya sama mavin e-enggak p-pacaran kok",jawab jang empu dengan gugup.

"Emangnya kalo mavin pacaran sama jean mamah gak setuju ya..?",mavin melihat sang ibu dengan tatapan miris,bahkan sampai membuat jean dan Stefani kaget dengan pertanyaan tersebut."apakah dia menyukaiku...?"tanya jean pada diri sendiri di dalam hati.

"Bukan,bukanya mamah gak setuju tapi bukannya kalian memiliki kekasih?",jawab sang ibu."kalo kalian memang mau pacaran ya pacaran saja mamah gak akan menghalangi tapi mungkin itu akan membuat kalian berada di pase hubungan rumit",ucap sang ibu panjang lebar.

"A-ah maaf tante tapi jean dengan mavin gak pacaran kok barusan cuma iseng",dia menjawab sambil meyakinkan ibu temannya itu bahwa diantara mereka memang tidak ada hubungan apa apa.

Sakit...

Itu yang mavin rasakan.ia rasa memang ia salah menaruh hati pada teman nya ini.

Rasa?,ya memang mavin sudah menaruh rasa pada jean sejak malam di mobil itu terjadi.saat jean melakukan dare nya yang hampir ia lupakan.

"Oke tante cuma mau bertanya satu lagi,kalian punya pacar kan?",tanya Stefani sambil memegangi kedua tangan kedua empu yang mampu menyadarkan mavin dari lamunannya.

"Punya/ada",ucap mereka berbarengan yang mampu membuat wanita paruh baya itu menggelengkan kepala nya pelan.

"Baik,sebaiknya kalian berdiskusi apa yang seharusnya terjadi selanjutnya",ucap Stefani sambil mengelus kepala kedua remaja tersebut."Mamah udah bawain kalian makanan dimakan oke",sambung wanita paruh baya itu kembali.

"Makasih mah/makasih tante",ucap mereka bebarengan.


























Setelah makan mereka melihat satu sama lain memikirkan hal yang sama,apakah yang mereka lakukan itu benar atau salah.

"Yan bener gak sih kita?",ucap mavin akhirnya membuka suara diantara mereka berdua."ya menurut gue ini salah,kita sama sama punya cewek tapi kenapa kita kayak orang lagi nge homo?",ucap jean enteng.

"Sekarang gue yang mau tanya sama lu",jean sambil melihat ke arah mavin."lu cinta sama syella?",tanya jean dengan srius yang mampu membuat dia diam seribu bahasa sekarang.

Dia emang cinta sama syella tapi dare dari temannya membuat rasa cintanya menghilang begitu saja,tak dapat di pungkiri bahwa mavin emang cinta jean dengan tulus tapi apakah jean juga akan membalas cinta tersebut ?.

"Awalnya gue emang cinta sama syella tapi sekarang jujur gue lebih cinta sama......",ucapan nya terpotong semoga saja jean bisa menerimanya.

"Lo.."

Ucapan itu mampu membuat jean mematung sempurna,disisi sekarang dia merasa senang tapi disisi lainnya dia merasa sedikit tidak di untungkan.

"Vin...?,lu bercanda kan?",tanya jean tidak percaya.oke sekarang dia emang senang tapi di sisi lain jean sedikit merasa risih mungkin?.

"Enggak gue gak bercanda",ucap mavin meyakinkan,ia berharap dia mendapat jawaban yang dia harapkan sebelumya tapi.....

Mungkin harapan nya harus pupus sekarang.





























"Lebih baik lu lupain perasaan lu ke gue.",ucap jean yang mampu membuat mavin mematung sempurna,semudah itu?,miris sekali hidup nya.

Mavin tersenyum miris dia tidak kaget harusnya dia tidak menerima dare itu tidak papa dia di sebut pecundang itu sama sekali tidak menyakitkan.

"Kalo keputusan lu emang gitu oke gue nyerah",jawab mavin sambil menahan air matanya yang hampir menetes mengalir sempurna dari mata indah tersebut.

Kenapa?

Kenapa jean merasa iba ia tidak sanggup melihat air mata itu keluar ada perasaan bersalah menjalar di hatinya sekarang,tapi dia harus.
"V-vin maaf gue gak ber-gapapa lu turun duluan aja gue mau ke kamar mandi dulu",mavin berdiri mencoba untuk tidak terlihat lemah ia tahan rasa sakit di kepalanya dia pergi ke kamar mandi.

"Maaf vin gue emang pecundang..",ujar jean yang sayangnya tidak mampu di dengar oleh mavin karena dirinya sudah duluan masuk ke kamar mandi dengan air mata mengalir cukup deras dari matanya.



































Hahaha maaf kan saya agak sedikit konflix disini.

Jangan lupa vote follow akun aku dan komen semuaa....

MAKASIH KITA JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA SEMUAAA

BYEEEEE

SMOKE 🔞 NOMARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang