SMOKE 🔞 NOMARK

15.jean galau

Jean sama yang buat karakter kamu aja udah napa sih :)

Ini serius aku dah lama gak up yang smoke ?

Anjir lah woyyy sorriii

Langsung lah

Selamat membaca euyy !!

++++

Jean memasuki pekarangan rumah nya ia merasa heran kenapa di rumah nya banyak sekali mobil terparkir. Walaupun mobil keluarga nya banyak tentu saja jean mengenali nya.

Tetapi ini. . .

Jean tidak tahu mobil siapa. Apakah ayah nya membeli lima mobil baru?

Tidak mungkin garasi mobil nya sudah tidak ada tempat.

Memilih acuh remaja itu kini perlahan masuk kedalam rumah besar nya, sial pemandangan yang bukan ia harapkan sebenarnya tetapi ia juga penasaran kenapa keluarga. . .

Kinara ada di rumah nya.

"Ini ada apa? Rame rame gini di rumah?" tanya nya kepada ibu nya yang mulai mendekat.

Sang ibu menepuk pelan bahu anak nya dan menggeleng pelan, tunggu kenapa tatapan nya itu seperti tatapan menyedihkan.

"Jean. . . mama harap kamu gak sedih ya"

Ujar eun bi tiba tiba.

"Sedih?. . . kenapa ?" ia masih belum mencerna apa yang terjadi.

"Kamu mending duduk dulu jean" titah ayah kinara, ck om danil kenapa sih. Pikirnya kemana mana tetapi ia memilih untuk menurut dan duduk di sebelah ayah nya.

"jean kamu yang sabar ya. . ayah udh berusaha tetapi om danil udh ngambil keputusan." ayah nya berbicara.

Sial

Ini ada apa? Kenapa mendadak ia menjadi gugup.

"Emang ada apa om?"

Too the point, ia tidak mau bertele tele.

"Om mau minta maaf sebelum nya sama kamu. . ."

"Maaf karena om mau jodohin Kinara sama seseorang, jadi hubungan kalian harus berakhir"

Sambung danil, membuat jean membulatkan mata nya tak percaya.

"Maaf om, saya sama Kinara emang udah putus tadi. . . jadi silahkan aja"

Diluar dugaan. Semua orang yang mendengar itu mengaga tak percaya, jean sudah putus dengan anak nya? Astaga ia malu sekali karena ternyata anak semata wayang nya berbohong.

"P-putus? Kenapa bisa?" tanya ibu Kinara tak percaya.

"Maaf sebelum nya om, tante. . . saya sama Kinara pacaran cuma dare dari Harsa doang sih" jawab nya santai saja karena merasa benar.

Dengan ini ia dan mavin bisa langsung nikah aja kali.

"Jadi kamu mainin perasaan anak saya jean?"