25. ali dan kanada

2.7K 183 19
                                    

Haii ngab, hahahaha gak kerasa udah mau di chapter akhir aja.

Jangan lupa vote, tembusin hingga ratus ratus,  berdoa aja semoga happy end wkwkwkwk.

Maap geis jadinya sampe chap 26 hehe mager nulis panjang soalnya😭

Sorry for typo

Happy reading. . . .

Enam bulan berlalu begitu cepat, setelah malam dimana hari itu jean kehilangan mavin ia di temukan tak sadarkan diri oleh Narendra yang menyusul jean.

Sekarang yang di lakukan jean hanya menangis dan setia menunggu mavin untuk kembali, psikiater mengkonfirmasi bahwa mental jean sedang tidak baik baik saja.

Setiap hari ia akan menangis di depan jendela kamar nya, berharap mavin akan kembali dan memaafkan nya, seperti yang di lakukannya sekarang.

"Vin? Lo dimana. . ." ucap nya.

Jean tersenyum ketika mengingat mavin yang selalu tersenyum ketika ia memperhatikan nya, ia selalu ingat dimana mavin cemburu karena ia bersama Kinara, "pasti perut lo udah gede banget" sambung nya.

Jean mengeluarkan air matanya kembali, ia terisak pelan mengingat orang yang dicintai nya sudah pergi entah kemana, hilang tanpa jejak.

Surat ucapan selamat tinggal selalu ia simpan sebagai bukti bahwa mavin akan kembali, ia percaya kekasih nya tidak akan meninggalkan nya, bahkan anak nya pasti membutuhkan sosok ayah.

"Mhh--hiks. . . vin lo bahagia kan?"

Jean berbisik mulai bangun dari tempat duduk nya lalu mendekati bingkai foto dimana dirinya dan mavin yang sedang tersenyum manis, ia menangis, semuanya sudah berakhir.

Ceklek

Pintu terbuka, atensi nya mulai teralih kan, ia tersenyum menyedihkan melihat ibu nya yang selalu menangis, berdoa kepada tuhan agar jean yang dulu kembali lagi.

"Jean. . . makan dulu ya?" bujuk nya.

Jean menggeleng lalu mulai duduk kembali di kasur, menatap mata ibu nya yang berkaca kaca, kadang ia juga selalu berpikir, dimana jeandra yang kasar dan juga arogan, dimana letak ketangkasan dan kewarasan nya.

"Mom, mavin belum datang?" ia bertanya lagi.

Eun bi menggeleng, ia iba melihat anak nya bak orang kurang gizi, melihat pipi yang semakin tirus dan tubuh kurus yang selalu mendapat suntikan ketenangan, ini bukan anak nya, ini bukan jean yang ia kenal.

Setiap hari jean akan menanyakan apakah mavin sudah kembali untuk menemuinya, Bahkan sahabat sahabat jean tak pernah absen untuk menjenguk keadaan kawan nya.

"Mom? Kenapa mavin belum kembali? Bukankah dia sedang mengandung anak ku?" ujar nya.

Eun bi peka, jean sedang dalam keadaan bayangan menyesal nya, dengan cepat ia menggenggam tangan anak nya yang mulai menangis kembali. "Sabar ya sayang?".

Jean mengangguk lalu mulai menatap wajah ibu nya yang masih kelihatan awet muda.

"Mom. . . kakak, dia sudah menemukan kekasih ku?" tanya nya.

"Tolong panggilkan dia mom. . . kak Jennie, jean ingin bertanya" sambung nya.

Sang ibu mengangguk lalu mulai melangkah pergi dari kamar anak bungsu nya yang tengah merenung, hanya bisa diam bahkan untuk keluar saja rasanya jean enggan.

SMOKE 🔞 NOMARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang