Widihhh ini apaan nih?
Jean mavin or mavin Kinara?
Hah--temukan jawabannya di chapter ini.
Renggang pt.2
++++
Jean memasuki kelas nya membuat kelas yang tadinya bising akan suara mendadak hening ketika melihat remaja tampan menakutkan memasuki kelas.
Lantas sahabat sahabat nya mulai menyuruh nya duduk di bangku nya, omong omong jean itu satu bangku dengan mavin.
Memilih acuh remaja itu hanya memandang sahabat nya lurus tanpa bergeming ketika melihat orang yang sedang ia hindari duduk dan tersenyum.
Ia mulai melangkah, bukan nya duduk jean malah melewati nya.
"Sa, gue duduk sama lo hari ini" ujar nya.
Harsa mengerutkan dahi nya pertanda akan heran.
"Kenapa? Bukannya lo sama mavin yan?" Harsa bertanya membuat jean mengirimkan bahu nya acuh.
"Males, cepetan Jehan biar sama dia dulu"
Bahkan menyebutkan nama seorang mavin saja ia enggan.
Mau tidak mau Jehan membawa tas nya dan mulai sedikit ke depan tersenyum kepada mavin yang di balas anggukan dari sang empu.
"Yan, gue mau ngomong sama lo"
Atensi jean teralih ketika mendengar mavin berbicara pada nya dengan tatapan memohon, mavin bisa melihat tatapan kosong jeandra kepadanya rasanya sakit, tapi menjadi jean lebih sakit.
"Gue sibuk" jawab nya tanpa melihat manik cantik yang kian meredup.
"Please yan. . . . bentar aja" mohon nya. Di dalam hati nya ia berdoa kepada tuhan agar jean mau. Ia akan menjelaskan apa yang terjadi.
"Gue--yan bentar aja. . " bahkan jean belum selesai bicara tetapi mavin yang terus memohon membuat mau tidak mau ia mengangguk dan mulai berdiri.
"Ayo di atas aja" ucap nya.
Mavin mengangguk semangat mulai menyamakan langkah nya dengan jean dan tidak luput dari ke lima sahabat nya yang lain, hingga kedua orang itu menghilang dari atensi mereka.
"Mereka berdua kenapa lagi anjing?"
Ali mengeluarkan suara membuat semua orang menoleh.
Harsa menggeleng pelan terdengar hembusan nafas kasar dari remaja di belakang nya itu.
"Gue gak tahu. . . semoga aja mereka akur lagi" sambung Harsa di balas anggukan dari yang lain.
Berbeda dengan Jehan yang hanya diam.
"gara gara Kinara yang mau di jodohin sama mavin mungkin" Ujar nya membuat mereka semua menoleh kaget ke area pemuda tersebut.
"Hah? Dijodohin maksud lo?" tanya ali tidak santai.
"iya cok--maksud lo apaan han? Kan lo sepupu nya Kinara pasti lo tahu" Timpal Chandra di balas anggukan dari mereka semua.
Jehan menghela nafas kasar dan tersenyum kecil mulai mengeluarkan suara menjelaskan apa yang terjadi.
"Jadi mereka berdua berantem. . kemarin om danil bilang sama gue kalau Kinara sama si mavin mau dijodohin"
Jelas mavin membuat mereka semua menganga tak percaya.
"Jadi jean marah gara gara pacar nya mau nikah sama mav--big no !" ucapan rendra terpotong karena Harsa.
"Mungkin jean masih berharap kalau mavin nerima perjodohan itu--tapi gak sesuai harapan" sambung nya.
"Tapi kenapa harus marah?" Chandra masih tidak mengerti.
"jean sama mavin saling mencintai asu--lo gimana sih" jawab ali di balas acungan jempol dari Jehan dan Harsa secara bersamaan.
"Kemarin jean nelepon gue juga--dia bilang kalo dia kecewa karna mavin nerima perjodohan nya gitu aja" Jehan masih menjelaskan dengan detail.
"Ckckckck gak habis pikir gue"
Rendra menepuk jidat nya.
"Gara gara dare dari Harsa waktu itu jadi rumit gini asu" Chandra berbicara kembali.
"Hah. . . moga aja mereka baik baik aja deh kalo gitu"
Sebelum tidak ada percakapan kembali di antara mereka karna ada guru masuk ke kelas tanpa adanya mavin dan jean yang masih berada di atas sekolah nya.
++++
Jean menatap melas mavin yang mengeratkan tangan nya pada kemeja seragam pendek nya.
"Yan. . . . gue mau minta maaf" cicit nya tetapi masih bisa di dengar.
"Kenapa minta maaf ? Lo gak ada salah sama gue omong omong" ketus nya dengan nada tidak suka.
Mavin mengigit bibir nya Takut kepada remaja di sebelah nya yang mengepalkan tangannya dengan tenaga.
"G-gue gak maksud buat Nerima perjodohan itu"
"Gue udah nolak yan. . . . tapi mamih gue maksa bahkan sampe mohon mohon. . . gue gak tega yan. ."
Sambung nya dengan air mata yang tidak dapat di bendung sedari tadi.
"Gapapa--asal lo bahagia aja gue udah seneng" jawab nya membuat hati mavin semakin sakit di buatnya, bahkan kalau di dengar nada bicara itu terdengar tidak ikhlas sama sekali.
"Y-yan hiks. . . maafin gue"
"Tapi gue c-cinta nya sama lo-- gue harus apa? Jean. . . hiks. . ."
Tangisan nya kian menjadi meremat celana abu abu nya hingga terlihat kusut tetapi jean tidak bergeming sedikitpun hanya tersenyum kecil.
"Itu ada di pilihan lo"
"Mau hate or love? Mavin gutama biantara?" ujar jean sedikit menekan membuat mavin menjadi Denial dengan perasaan nya sendiri.
"M-maksud lo gimana hiks?. ."
Sebelum ia diam sempurna mendengar perkataan pemuda di sebelahnya.
"Lo milih kebencian lo sama Kinara atau lo milih. . . ."
"Cinta lo sama gue"
Sambung nya maninggalkan mavin yang masih menangis sesegukan karena perbuatan jeandra guluhpati.
"G-gue milih cinta sama lo jean. . ."
Kata nya pada dirinya sendiri.
Haishhh ayo lah tembus 70 vote lagi mwehehehe. . . .
Ini aku lagi mikirin ending nya gimana gaisss.
Mau sad or happy?
Tim happy komen !!
See you next Chap~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
SMOKE 🔞 NOMARK
RomanceJatuh cinta hanya karena dare dari sahabat nya sendiri. Membuat jean dan mavin terikat hubungan yang rumit. [SELESAI] - start : 19 feb 23 End : 30 jul 23 📌 Originalnya story by nyaonaon Nyaonaon • 2023 • no plagiarisme (Mark...