S.O.S. Ada monster haus darah di sini.
Juan Wright, seorang elite MMGTE tak henti memandang tulisan chat tersebut yang dikirim dari teman baiknya. Juan dan Oliver merupakan teman baik saat Oliver masih di MMGTE. Namun, karena ada beberapa alasan, Oliver memutus hubungan dengannya dan Juan baru mendengar kabarnya seminggu yang lalu. Oliver yang menghubunginya duluan dan akhirnya dia menceritakan alasan keluar dari MMGTE serta apa yang ditemuinya selama menjadi anggota Divisi Kearsipan. Para korban perang di Kerajaan Zashos dihidupkan lagi dan mereka semua sekarang tinggal di sebuah pulau bernama Dartden. Di antara mereka ada kakak-kakaknya. Meski sudah tahu mereka bukan lagi manusia, Oliver bersikeras ingin menemui kakak-kakaknya melalui program liburan yang diselenggarakan Fonz Group.
Karena Juan berfirasat buruk saat Oliver sudah pergi ke Pulau Dartden, ia menghubunginya berkali-kali tanpa ada balasan. Lalu, akhirnya dia mendapatkan satu pesan, yaitu, ‘S.O.S. Ada monster haus darah di sini’. Juan mengartikan sudah banyak korban jiwa di sana dan dia pun mengajukan permintaan bantuan ke Supervisor. Namun, mereka menolak permintaannya dengan alasan tidak ada bukti. Sebagai teman baiknya, Juan memutuskan ingin menolong Oliver meski hanya seorang diri ke sana.
“Hei, Juan. Kapan kita sampai?”
Suara yang memanggilnya membuyarkan lamunannya. Juan menoleh ke Pablo, salah satu rekan satu divisi yang memutuskan untuk menemaninya meski Juan sudah menolaknya berkali-kali.
Juan mengedarkan pandangan ke sekitarnya. “Sepertinya sebentar lagi, aku bisa melihat mansionnya dari sini.” Lalu, Juan berpaling ke pemuda yang berjalan di samping Pablo, Mateo. “Mateo, apa kau sudah tahu monster haus darah yang dimaksud Oliver?”
Mateo mengangguk. “Mereka adalah vampir. Seharusnya mereka sudah punah, tapi sepertinya buku sejarah di kearsipan mengatakan kebohongan. Lalu, aku juga sudah menemukan buku yang yang pernah dibaca Oliver. Mereka yang mati di perang Kerajaan Zashos memang dihidupkan lagi, tapi sebagai vampir.”
Mateo berasal dari divisi yang sama dengan Oliver. Dia memutuskan ikut dengan Juan karena dulu dia pernah berutang budi kepada Oliver saat Oliver masih di MMGTE.
Mereka pun tiba di depan gerbang Fonz Mansion. Gerbang sama sekali tidak dikunci. Pablo yang ingin segera masuk tanpa menyia-nyiakan waktu dicegat oleh Juan.
“Pablo, jangan sembarangan bertindak. Bagaimana kalau kita langsung diserang?”
“Justru itu, kita harus memberikan mereka umpan agar Oliver tahu kita sudah datang. Serahkan saja padaku, kujamin kalian tidak akan mati di tempat.” Dengan senyum penuh percaya dirinya, Pablo mendorong gerbang dan melangkah duluan.
Juan dan Mateo berjalan di belakangnya, sewaktu-waktu mereka bisa diserang dari berbagai tempat. Jalan menuju ke pintu utama sangat jauh dan tempat terlalu terbuka. Kedatangan mereka terlalu mencolok di mansion yang terlihat sepi itu. Juan bisa merasakan beberapa tatapan ke arah mereka dan asalnya dari jendela-jendela mansion. Inilah yang diinginkan Pablo, para vampir akan berdatangan ke mereka.
“Ada penyusup! Serang mereka!”
*****
Violetta yang terakhir keluar dari kamar. Saat terdengar suara derapan kaki yang tidak hanya satu orang, Ramon menariknya ke dalam kutukan ilusinya yang membuat keberadaan mereka tidak terlihat. Para vampir berdatangan dan masing-masing dari mereka mendobrak pintu kamar satu-persatu. Ternyata ada selain mereka bertiga yang juga bersembunyi di kamar. Entah kenapa, Violetta merasa bersalah dan tidak menduga akan secepat itu sampai ke telinga Vicente.
Kemudian, Ramon membawa Violetta dan Emma menjauh dari lantai dua dan mulai turun ke lantai satu setelah memastikan tidak ada lagi vampir yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Banquet
VampirVioletta McArthy, seorang perempuan yang sedang menempuh studi di sebuah perguruan tinggi khusus pemilik kutukan mendapatkan undangan ke Pulau Dartden sebagai bentuk apresiasi untuk mahasiswa berprestasi di seluruh penjuru Kekaisaran Northoriale. Ia...